Belum sempat Raymond menuntaskan Dugaan-nya, Bel Masuk berbunyi.
"Beri Hormat! Ohayou Gozaimassu Sensei!" Semua Murid di Kelas berdiri dan mengucapkan Salam pada Seorang Guru Pria Paruh Baya. Di Belakang-nya terdapat seorang Anak yang kelihatannya Sebaya dengan-ku.
"Ohayou, Hari ini Kalian akan kedatangan Teman Baru, Dia adalah Pindahan dari Perancis. Kau, Silahkan memperkenalkan diri" Tutur sang Guru sekaligus mempersilahkannya untuk melakukan Perkenalan Singkat.
"Hai, Namaku Darren Leonich, kalian bisa memanggilku Darren, Salam Kenal" Ia membungkukan Punggung-nya sebagai tanda hormat.
"Wah, Ternyata dia tampan juga ya~" "Pindahan dari Perancis? Keren Sekali!" "Huh, Aku iri dengannya"
Murid Murid lain terdengar gaduh dan beberapa dari mereka bahkan terkagum - kagum dengan Darren.
"Darren, silahkan Duduk," Pak Guru mempersilahkannya Duduk. Darren berjalan ke arah Tempat Duduk kosong, tepat disamping Raymond.
Raymond memandang Darren dengan Seksama. Bukan karena Tampang atau Gaya-nya, Tapi ia melihat Aura Hitam terpancar dari Tubuh-nya, yang mana hanya Indigo-lah yang mempunyai Aura.
'Apa dia juga Indigo? Tidak, bahkan lebih dari itu, apa dia juga seorang Sealer?' Batin Raymond dalam hati.
Ia menatap ke seisi Kelas. Yap, Tidak ada yang mengetahui Identitas Asli Darren.
Ralat: Hampir Tidak ada.Azusa Nakano, Dia memandangi Darren sebagaimana Raymond memandangi-nya.
'Azusa? Kenapa dia memandangi-nya seperti itu? atau jangan - jangan, dia Indigo? sama seperti dugaanku?' Batin-nya lagi.
'Tapi, Kenapa aku tidak bisa melihat Aura-nya?'
-- -- --
Bel Pulang Berbunyi, Setiap Murid mengemasi Barang - Barang-nya dan bergegas untuk Pulang.
Raymond masih sibuk menata Buku-nya."Yo, Ray! Kau masih belum siap juga?" Seorang Laki Laki dengan Kulit agak Kegelapan, Rambut Abu - Abu dan dengan Plester di Hidung-nya, dari Kelas Sebelah menepuk Bahu Raymond.
"G.. G? Jangan mengagetkanku bodoh," Raymond menoleh dan seketika Tampang-nya berubah menjadi Datar.
"Kau hampir saja membunuhku dengan Serangan Jantung" Lanjut-nya.
"Hahaha! Maaf Maaf, Omong - Omong, bukankah Kau sudah janji untuk menceritakan Pertarunganmu dengan Iblis tadi Malam?" Jawab Bocah yang Raymond sebut sebagai 'G'
"Cih, Tunggu dulu, aku bahkan belum selesai berkemas dulu bodoh" Raymond kembali fokus memasukan Alat Tulis-nya kedalam Tas-nya.
Dari Percakapan Kedua-nya, Seperti-nya bisa disimpulkan Kalau G juga Indigo.
Sementara itu, Darren, Murid Baru itu tersenyum sambil menguping Pembicaraan mereka berdua.
'Hmm, Dua Indigo ya? Menarik juga..' Batin-nya.'Jadi, sepertinya ada Tiga, tidak.. bila aku termasuk, maka ada Empat Indigo di kelas ini' Batin-nya sambil melirik Gadis yang dari tadi melihatnya, Azusa Nakano.
"Hey Azusa," Raymond sedikit mengejutkan Azusa. "R..Raymond-san?" Latah-nya.
"Apa yang kau lihat dari tadi?" Tanya G.
"Um.. Bukan Sesuatu yang Penting" Jawabnya.'Aku yakin dengan Firasatku, Bahwa Dia bisa melihat Aura milik Darren,' Batin Raymond.
"Huh" Darren tersenyum sambil memakai Tas Punggung-nya, Seolah - Olah ia bisa menangkap Semua yang dipikirkan oleh Raymond.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Sealer
FantasyRaymond Kagura, Keturunan Ke-13 dari Keluarga Kagura, Mengalami Masa Masa Sulit karena Perjanjian yang dulu pernah dilaksanakan oleh Kakek-nya. Sebagai Akibat, Ia harus menerima Kutukan; Menjadi Incaran Berbagai Raja Iblis! Untuk Mengelabui mereka...