Part I: Malam yang Mencekik

79 7 13
                                    

-- -- --

"Cih.. Sudah Malam ya," Geram Raymond, sambil menatap Langit yang berwarna Hitam Pekat.

Ia membetulkan Tali Sepatu-nya, dan segera meninggalkan Sekolah-nya yang bisa dibilang Cukup Elit dan Cukup Mewah.

"Kali ini aku pulang Jam 8? Cih, aku harus lebih berhati - hati terhadap Serangan Iblis" Gerutu-nya dalam Hati.
Ia memang begitu, bila Malam telah tiba, tidak ada Kata 'Aman' dalam Kamus-nya.
Mengingat dia adalah Incaran Nomor 1 Semua Raja Iblis.

*TAP TAP TAP

Suara Langkah Kaki Raymond memecah keheningan dan kesunyian di Malam Hari.

Mata-nya selalu melihat ke depan, seolah olah tak peduli dengan apapun.
Kedua Tangan-nya juga ia masukan ke Saku.

(Cool Mode, LoL :v)

Walau, dibalik Penampilan-nya yang terlihat Acuh dari Luar, Ia sangat waspada terhadap Iblis yang bisa saja menyerang secara tiba - tiba.

Indra Keenam-nya terus mendeteksi Penjaga Liar yang berkeliaran di Malam Hari.

"Wyvern, Bersiap - siaplah" Batinnya kepada Wyvern.

"Apa Maksudmu?" Jawab Sesosok Makhluk dari Dalam Diri-nya, Wyvern: Sosok Penjaga yang daritadi terus mengikuti-nya.

"Akan ada Serangan mendadak, aku bisa merasakannya" Batin-nya sambil melakukan Bahasa Isyarat.

"S-Serangan menda~"

-

~~ ZRAAASSHH!! ~~

"Raymond! Dibelakangmu!" Teriak Wyvern.

Sebuah Sabit berukuran 4 meter lebih hampir saja membelah Tengkorak Raymond menjadi Dua.

'Sialan!' Raymond melakukan Backflip kebelakang untuk menghindari serangan tadi.

'Sh*t, Sabit itu berukuran 3.. Bukan, Bahkan Lebih, Lebih dari 4 Meter!' Batin-nya dalam Hati.

Keringat mulai mengucur deras di Muka-nya. Ia Belum pernah melihat Iblis sekuat ini.

"Hei Kau, Katakan Siapa dirimu," Raymond masih berusaha untuk tidak Panik dan menyembunyikan Ketakutan-nya.

Ia mengacungkan Jari Telunjuk ke arah-nya. Walau ia tahu, Ia bisa saja  kehilangan Nyawa.

"Huh? Kau menanyakan Nama-ku?" Iblis itu menunduk lalu tersenyum sambil menahan Tawa.

"HahAHaHaHA! Kau bahkan tidak memikirkan Keselamatanmu sekarang? Apa kau tidak takut padaku?" Ucap Iblis itu.

Raymond menghela Nafas, dan Senyum Licik mulai terukir di Wajah-nya. Ia mulai kembali Percaya diri.

"Apa yang perlu aku takutkan dari Baj*ngan sepertimu?" Raymond mulai menyeringai dan menunjukan Tampang Beringas-nya.

"Kaulah yang seharusnya memikirkan Keselamatanmu!" Aura Hitam mulai berkobar di sekitar Tubuh Raymond dan Rantai Rantai mulai menjerat sang Iblis.

"A-Apa yang?!" Sang Iblis terlihat Kaget.

"Kuakui kau cukup hebat dalam mengejutkanku, tapi ketahuilah, Kekuatanmu bukan tandinganku!" Ucap-nya sambil memasang tampang Psikopat.

"Enyahlah Kau ke Neraka! Chain of Punishment!"

Rantai Rantai Hitam yang terikat di Tubuh-nya semakin mengencang dan mengombang-ambing-kan Iblis tersebut ke Langit Malam.

"S-Sial! Aku tidak ingin berakhir seperti ini! Arrghhh!!" Iblis itu meronta - ronta dan dari Ekspresi-nya, ia terlihat sangat Kesakitan.

Demon SealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang