Part 1

445 39 18
                                    

Mendengar kata minggu semua orang pasti berpikir ini adalah hari yang bisa digunakan untuk beristirahat sejenak, dari aktivitas sehari-hari yang sangat melelahkan.

Tapi hal itu tidak berlaku bagi Annasya Adreena saila atau yang akrab dipanggil Nasya. Nasya adalah salah satu contoh gadis yang tidak peduli dengan perkembangan gaya pakaian anak muda zaman sekarang. Nasya justru selalu memakai gamis dan kerudung syar'i dalam kesehariannya, dihari minggu seperti ini pun dia memiliki kegiatan yang lebih bermanfaat dari pada gadis lain yang biasanya menghabiskan waktunya dengan pergi ke salon atau pun berbelanja di Mall.

Di hari minggu yang cerah ini, dimanfaatkan Nasya untuk membuat proposal pengajuan sponsor untuk bazar amal yang akan diadakan di kampusnya.

"Nasya sayang ayo makan dulu nak." seru seorang wanita paruh baya, yang tak lain adalah ibunda dari Nasya yaitu Bunda Karina.

Nasya pun segera membereskan pekerjaannya, "iyah, Bunda sebentar". Nasya pun bergegas menuju ruang makan.

****

" Pagi Ayah, Bunda." ujar Nasya lalu mencium pipi kedua orang tuanya, ini lah kebiasaan Nasya dipagi hari.

"Pagi sayang" jawab Ayah dan Bunda Nasya berbarengan.

Nasya pun segera mengambil nasi goreng yang sudah di siapkan untuknya.

"Oh, iyah Ayah apa ka Ratih sudah menelpon? Soalnya aku ingin menitip oleh - oleh takut kakak lupa membelikannya."

Ayah Nasya pun memalingkan wajahnya ke arah putrinya itu dan kemudian menggelengkan kepalanya. "Kamu itu ada-ada saja nak, kakak mu itu kan pulang dua bulan lagi kamu kok sudah menanyakan oleh-oleh saja" ujar sang Ayah.

Ayah Nasya yang bernama Jaefri Muhammad Ridwan atau yang akrab dipanggil pak Ridwan ini merupakan salah satu pembisnis sukses di bidang tekstil. Satu lagi anggota keluarga ini, yaitu Ratih Dwita Saila atau yang akrab dipanggil Ratih. Saat ini Ratih sedang melanjutkan kuliah S2 nya yang sempat tertunda di Oxford University London.

"Itu karna kakak suka lupa membawakan pesananku, mangkanya aku akan menerornya setiap hari agar kakak tidak lupa." Jawab Nasya.

"Sudah lah mas, seperti tidak tahu Nasya seperti apa saja." ucap sang Bunda.

Nasya pun hanya menganggukan kepalanya mendengar perkataan Sang Bunda, sedangkan Ayahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri bungsunya itu.

"Bun, Yah, sehabis ini aku mau kerumah Nazwa untuk mengerjakan proposal permohonan sponsor, mungkin aku akan pulang sore"ujar Nasya.

" mau Ayah antarkan nak?"

Nasya pun menggelengkan kepalanya sambil berkata "Tidak usah Ayah dirumah saja istirahat aku bisa membawa motor."jawab Nasya.

Merasa makannya sudah habis dan mendapatkan izin dari kedua orang tuanya untuk pergi, Nasya pun segera berpamitan lalu pergi dari ruang makan menuju ke kamarnya untuk mengambil segala kerperluan yang dibutuhkan.

****

Tanpa perlu waktu lama, hanya kisaran 20 menit dari rumahnya Nasya pun sampai di depan pagar rumah Nazwa. Satpam rumah Nazwa yang sudah mengenalnya pun langsung membukakan pintu gerbang setelah menyadari siapa yang datang.

" Assalamu'alaikum pak ujang." sapa Nasya, pada satpam yang berjaga.

"Waalaikumsalam neng Nasya, silahkan masuk non Nazwa sudah menunggu dijalan."jawab Pak Ujang.

Nasya pun segera memarkirkan motornya digarasi rumah Nazwa. Kemudian berjalan menuju pintu utama rumah keluarga besar Shakiel, yah nama keluarga Nazwa pasti berakhir dengan kata Shakiel contonya Nazwa yang bernama lengkap Nazwa Aurelia Shakiel.

Cinta PositifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang