Bagian 2

36 5 0
                                    

Ketika sebuah rasa itu sudah aku pendam dalam-dalam. Kamu datang untuk mengorek perasaan itu, sehingga aku tidak dapat melupakanmu

🌛🌛🌛

   "Na kamu sini deh." Panggil Kevin kepadanya, gadis itu berjalan mendekati Kevin dengan senyum bahagianya.

"Ada apa Kev ?"

"Lihat matahari di sore ini cantik ya, warnanya jingga." Telunjuk Kevin diarahkan kearah matahari yang melihatkan sunsetnya. Kini mereka berada di rumah pohon yang di bangun ayah perempuan itu didekat rumahnya. Dan tempat ini lah yang menjadi favorit untuk mereka berdua sejak kecil.

"Iya Kev, cantik banget"

"Kayak kamu ya Na" kalimat Kevin barusan sontak membuat kedua pipih gadis disampingnya itu merona.

"Kamu tahu nggak Na? Kamu itu perempuan kedua yang selalu ingin aku lindungi setelah Mama aku."

Keadaan hening seketika karena gadis itu pun bingung harus menjawab apa dari pernyataan yang diberikan Kevin itu.
Hingga Kevin mulai melanjutkan bicaranya.

"Pakek kalung ini ya Na!" Kevin mengeluarkan kalung berbentuk matahari itu dan dipasangkan ke leher indah milik gadis itu.

"Makasih Kev, ini bangus banget." Gadis itu tersenyum bahagia ke arah Kevin.

"Kamu tahu nggak kenapa matahari?"

"Kenapa?"

"Karena kamu itu seperti matahari untuk ku, menggantikan malam kelabuku dengan sinar fajarmu, menghangatkan ku dengan terikmu, tanpa kamu hidup ini akan menjadi gelep Na." Ucap Kevin menatap lembut mata coklat gadis itu, seolah dalam tatapan itu menyimpan makna didalamnya.

"Dan aku akan memegang kalung berbentuk bulan ini, sebagai pelengkap kamu Na, karena bulan akan menggantikan sinar matahari dikala malam, kita akan menjadi pasangan yang akan melengkapi satu sama lain Na." Kevin memakai kalung berbentuk bulan itu. Lalu memeluk erat gadisnya yang sekarang ini sedang menangis bahagia.

Kevin tersadar dari lamunan ya tentang gadis itu, kini dia memandangi kalung yang sejak dulu tidak pernah ia lepas, baginya kalung ini sangat berarti sampai detik ini entah sampai kapan.

Kevin sangat merindukan gadis itu, tetapi disisi lain dia juga memiliki Dera gadis yang bisa menggambil hatinya dan menyembuhkan luka itu, Dera dengan segala kelucuan dan tingkah gilanya yang berhasil menarik perhatian Kevin. Tetapi dia juga masih menginginkan gadis lembut, anggun, nan penuh dengan pengertian itu, bolehkah Kevin egois untuk sementara waktu ini? Bolehkah Kevin memiliki keduanya? Kevin benar-benar dibuat pusing oleh pilihan itu. Hingga sebuah pesan masuk berhasil memecahkan keheningan di kamar Kevin.

Sherina Mellive
Besok bisa kerumah aku Kev.

Belum sempat membalas pesan dari Sherina, notifikasi pesan masuk dalam handphon Kevin yang ternyata sebuah pesan dari Dera.

Alderaya Viviana
Besok bisa anter aku ke toko buku ya Kev?

Setelah hampir setengah jam berfikir akhirnya Kevin memutuskan untuk membalas pesan dari Dera.

AlderayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang