Bagian 4

32 2 0
                                    


Apapun yang terjadi nanti, aku tau kamu hanyalah untukku.

🌛🌛🌛

  Dan disinilah sekarang Di bangku taman Dera dan Kevin duduk berdampingan. Setelah pusing memikirkan keduanya Kevin menemui Dera.  Entah apa yang mereka rasakan saat ini. Meraka terdiam cukup lama hingga Dera membuka suaranya.

"Kamu kenapa, Kev? Kok diem lagi ada pikiran ya?"

"Iya nih mikirin kamu." Ucap Kevin yang tersenyum manis dibawah rembulan yang membingkai wajahnya kian tampan.

"Gombal" candanya

"Kamu tau nggak Der, saat aku memutuskan kamu menjadi milik aku, percayalah kalau aku serius menjalani hubungan ini. Apapun yang terjadi kedepannya aku jangan tinggalin aku, aku sayang kamu Der."

"Kamu juga ya Kev, saat aku memutuskan untuk menerimamu. Aku sudah menaruhkan seluruh hatiku. Jangan kasih masuk orang ketiga ya Kev." Sebenarnya setelah Kevin menyatakan jangan meninggalkannya, ada perasaan yang menganjal yang berusaha dia tepis, dan mungkin saja cewek waktu itu sepupunya......iya sepupunya. bukannya positif thinking itu perlu ya.

"Iya sayang." Jawab Kevin dengan paerasaan bersalah.

"Btw mellow banget sih Kev, mending kita ke taman bermain yuk?"

"Dasar perusak momen romantis" ucap Kevin sambil mengacak rambut Dera, hal yang sudah menjadi favorit Kevin.

"Kamu itu nggak bakat romantis" elak Dera.

"Kalau gini romtis enggak?" Kevin mencium kening Dera.

"Itu sih nanya Kesempatan" ucap Dera yang  menoyor jidat Kevin.


Saking asiknya mereka bercanda sampai tak sadar mereka sudah berada di area taman bermain.

"Kev naik kora-kora yuk"

"Nanti kamu pusing Ra."

"Nggak bakal, gini kita naik Kora - kora nanti kita nggak boleh teriak, siapa yang teriak duluan dia harus beliin es krim" tantang Dera.

"Oke siapa takut."

Kevin melihat keadaan Dera dengan tenang di sampingnya padahal kora - kora ini telah berjalan cepat bahkan sangat cepat, Padahal dirinya saja hampir jantungan dibuatnya tapi gadis disampinya ini memang bener - bener hebat.
sampai akhirnya Kevin pun berteriak sangat kencang karena sudah tak tahan.  Dera yang melihat itu pun khawatir, karena muka Kevin terlihat pucat.

"Kev kamu ngak apa?"

"Cuman sedikit pusing aja Ra."

"Kamu pucat kev, maafin aku."

"Santai sayang, aku baik baik aja."

Setelah permainan itu berhenti Kevin turun, dan dia langsung memuntahkan semua isi perutnya, Dera yang melihat itu langsung merasa bersalah.

"Sayang kamu ngak apa, kamu kok nggak bilang kalau nggak bisa naik ini."

"Aku cuman mau bikin pacar aku ini senang aja." ucap Kevin sambil tersenyum, menandakan kalau dia baik baik saja.

"Sekarang duduk dulu ya Kev, aku cariin teh hangat dulu biar nggak pusing lagi."

"Nggak usah disini aja, obatku itu sebenarnya kamu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlderayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang