Di suatu hari, seorang anak perempuan berpakaian Dress sedang berjalan sendiri. Iya tampak sibuk dengan Hp nya. Entah lagi Chatt sama temen, atau lagi main game. Dengan mata yang masih tertuju di Hp membuat nya tak sadar kalau di depan ada pagar yang terbuat dari besi.
"Hei, hati-hati itu ada pagar!" teriak seseorang yang tak lain adalah Dian. Saat itu juga perempuan itu sadar kalau iya tak memperhatikan jalan nya. "terima kasih ya sudah nolongin aku, kalo kau tidak memberitahu ku mungkin aku sudah menabrak pagar itu" kata perempuan itu yang namanya Syara.
"itu tidak masalah, oh ya kenalin aku Dian Pratama Fiordor" kata Dian menyalami Syara dengan senyuman manis milik nya.
"Em, kalau aku Syara Martiansa Ferixzo" kata syara dengan senyum manis nya.
"tunggu, nama belakang kau itu apa maksut nya?" tanya Dian.
"Oh, itu aku juga tidak tahu. Tapi orang tua ku bilang kalau nama itu nama marga keluargaku"
"oh, aku juga sama, nama yang ada di belakang nama ku itu adalah nama Marga keluarga ku" kata Dian sambil mengambil sesuatu di kantung celana nya. Yang ternyata itu Hp nya.
"oh ya Syara, kau sepagi ini ngapain?" tanya Dian.
"em, hanya jalan-jalan kok"
* * *
"Tangkap kucing itu!!" teriak seorang perempuan yang tak lain adalah Winda.
"hah?, kucing?"
"Kucing nakal kemari kau!!" teriak lagi winda sambil berlari-lari mengejar kucing berwarna keemasan.
"apa dia minta pertolongan?" tanya Syara.
"aku rasa benar, dia emang minta bantuan dari kita" kata Dian. Syara pun ikut mengejar kucing itu dengan di bantu oleh Dian di belakang nya.
Mereka bertiga berusaha menangkap kucing itu, namun apa daya nya kucing itu malah menghilang entah kemana. "ih, dasar kucing nakal!, awas aja kalo ketemu nanti!!" teriak Winda. Lalu menatap dua orang yang membantu nya tadi.
"terima kasih sudah membatu ku, kenalkan nama ku Winda Alfira Ghaudre" kata Winda sambil menyalami Syara dan Dian.
"kalau aku Dian, dan ini Syara"
"hay!" kata Syara.
"maaf ngerepotin kalian tadi, habis nya sih aku kesel banget sama kucing nakal itu, dia baru saja memakan sarapan pagi ku tau" kata Winda Frustasi.
"oh, gimana kalau kita bertiga sarapan di kaffe aja, aku yang traktir nya!, gimana?" tanya Dian. Syara dan Winda pun setuju, pasal nya perut mereka udah keroyokan minta makan.
* * *
Di kaffe Moudy terdapat tiga orang sedang asik makan. Rupa nya mereka kelaparan banget.
"em, enak baget nih, kapan-kapan kalo kesini ajak aku ya?" kata Winda.
"iya nih enak banget" kata Syara.
"iya deh, tapi bayar nya sediri aja ya" kata Dian.
"ih jahat mah" kesal Winda.
Di depan kaffe ada seorang perempuan datang menggunakan baju dress biru. Iya pun masuk ke dalam kaffe. Dan di saat itu juga Dian, Syara, dan Winda juga pengen keluar.
Brukkk....
"auw, sakit " kata perempuan itu karena di tabrak Dian. Syara pun langsung bantuin perempuan itu berdiri.
"soryy ya" kata Syara.
"eh, gak papa kok, tapi..." kata perempuan itu yang tak lain adalah Elisa. Iya menatap wajah Syara dengan dekat.
"hah!, Syaraaaa aku kangen!!" teriak nya sambil memeluk Syara erat.
"eh, lepasin sakit nih"
"hehe, maaf ya. Aduh Sya udah lama kita gak ketemuan ya" kata Elisa.
"Elisa? Kau Elisa ya?" tanya Syara.
"iya!"
"aku kangen banget Sama kau Elisa" kata Syara gantian memeluk Elisa dengan Erat.
Sedang Dian sama Winda cuman memerhatikan tingkah laku orang yang baru mereka kenal ini"oh, kenalin aku Elisa Maura Alinda" kata Elisa sambil tersenyum manis.
"Dian!" kata Dian.
"Winda!" kata winda tersenyum manis.
Mereka udah saling kenal tapi entah mengapa mereka kepengen ke toko buku .
"eh ke Gramedia yuk?" ajak Syara.
"ayo" kata mereka secara bersamaan.
* * *
Di depan gramedia mereka saling cari buku. Banyak banget buku di sana membuat mereka bingung pilih yang mana.
"ah ini bagus banget, judul nya yang terlupakan?" kata Syara. Tapi sebelum Syara mengambil buku novel nya seseorang terlebih dahulu mengambil nya.
"hey, aku duluan yang nemu" kesal Syara.
"tapi aku duluan yang ngambil!" kata orang itu yang tak lain adalah Andre.
Mereka pun saling rebutan buku itu. Sampai sampai Dian, Elisa, dan Winda harus pisahin mereka biar gak terjadi yang tak di ingin kan.
" hei, udah deh!, kayak anak kecil aja" kata Elisa frustasi.
"tapi aku yang nemu dulu tuh buku" kata Syara tidak mau kalah.
"tapi aku kan yang terlebih dulu mengambil nya" kata Andre juga tak mau kalah.
"udah gak ada Buku itu lagi!, sekarang kalian ikut kita!" kata Elisa menarik dua orang yang saling buang muka itu.
Di luar Gramedia. Mereka minta Syara sama Andre baik kan dan saling minta maaf. Tapi gagal mereka tetap gak mau.
"cepetan!" teriak Elisa.
"gak mau!" teriak mereka berdua secara bersamaan.
Dan saat itu juga Winda melihat kucing nakal yang waktu itu." hey kucing nakal kembali kau!" kata Winda sambil mengejar kucing itu.
"winda, kau mau kemana!" teriak Dian.
"eh, tunggu Dian!!, ayo kalian ikut!" kata Elisa sambil memenggang tangan Syara dan Andre. Dan mereka pun berlarian.
* * *
Di hutan. Ada lima orang sedang berlarian mereka mengejar kucing. Mereka tak peduli kalau mereka berlari hingga ke tengah hutan.
"hey, berhenti kucing nakal!" kata Winda kelelahan berlari.
"win, kucing nya mana?" tanya Dian.
"tuh"
"kalian cepet banget lari nya" kata Elisa kelelahan. "iya" kata Syara dan Andre di belakang nya Elisa.
"kalian memang orang pilihan yang sudah di takdirkan" ucap seseorang yangembuat mereka berlima terkejut."dan kalian lah yang terpilih menjadi lima orang pilihan itu" ucap nya lagi yang membuat mereka bingung.
"siapa itu!" teriak Andre.
"iya, siapa itu!"teriak Elisa.
"aku Seorang Dewi !?" ucap nya sambil mengubah diri nya yang awal nya kucing berubah menjadi wanita cantik.
"jangan terkejut!, aku tau kalian pasti tidak paham. Jadi tenang saja, aku gak bakalan menyakiti kalian." ucap dewi itu sambil mendekat.
"lihat lah ini!!" ucap dewi sambil menghilang di telan kabut yang mulai menebal.
"hah!!, kabut apa ini!?" bingung Syara
"kalian saling penggangan!!" teriak Elisa
Whusssssss...!!!
# # # #
Maaf cerita nya tidak terlalu bagus, tapi mungkin kalian bisa ngasih vote+comen nya aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Academy Of AZLEEN
Fantasy(Fantasy+Action+Adventure) Suatu yang tak di sengajakan Syara, Winda, Elisa, Andre, dan Dian mereka bertemu dengan seekor kucing yang sebenarnya adalah seorang dewi penjaga portal. Di sana lah mereka mulai mengawali hari nya dengan yang baru. Dari p...