hutan yang di penuhi tanaman merambat yang berjalar di pepohonan itu tampak nya membuat suasana hutan jadi teduh dan sepi. Namun tiba-tiba sebuah cahaya datang.
Syinghhhh...
Suara jatuh terdengar dengan begitu nyaring. Membuat sebagian hewan yang berada di sekitar nya menjauh.
Di sana terdapat lima orang yang terdampar dengan keras. "Aw!, ini di mana ya?" ucap Syara yang memegang kepala nyayang habis terbentur.
"Apa kita lagi mimpi?" tanya Elisa saat iya melihat pohon-pohon disini sangat berbeda.
"Kalian lihat itu!" teriak Dian yang menunjuk sesuatu. Sesuatu seperti pasukan berkuda.
"a.apa itu pasukan berkuda?" tanya Syara yang mulai ketakutan. Mereka semua langsung berdiri dengan perasaan khawatir.
"tetap saling bersama, okey?" ucap Elisa teriak saat pasukan kuda itu mendekat dan.
"Siapa?, berani nya kalian memasuki wilayah perbatasan Kota!" teriak orang itu. Yang di ketahui pemimpin pasukan berkuda."lari semua!!" teriak Elisa. Mereka pun berlari kesembarang arah. Membuat mereka jadi terpisah satu sama lain. Namun pasukan kuda itu masih tetap mengejar mereka.
***
Syara Pov.
Syara tampak berlari dengan cepat. Iya berusaha menghindari pasukan berkuda yang mengejar nya. Ada rasa hkawatir dengan yang lain. Apa mereka juga selamat dari pasukan berkuda.
"hei, penggangan!" teriak seseorang yang sedang menunggangi kuda. Tanpa panjang pikir lagi, Syara langsung menerima tangan orang itu. Dan ikut naik kuda bersama nya.
"di mana gadis itu?, cepat kalian cari!" teriak pasukan berkuda itu yang tampak menghilang dan pergi.Ternyata Syara dan orang itu bersembunyi di semak-semak. Mereka lega sekarang, karena pasukan berkuda itu tak lagi mengejar nya.
"kau, tak apa-apa kan?" tanya orang itu yang ternyata laki-laki seusia nya. "iya, aku tak apa-apa, terima kasih sudah mau menolong ku" ucap Syara dengan senyuman nya. "sama-sama. Oh ya, kenalin nama Edward, siapa nama mu?" tanya Laki-laki yang bernama Edward itu.
"nama ku Syara. Boleh aku bertanya?" tanya Syara saat Edward tampak memejam kan mata nya. "tentu" ucap Edward di sela-sela iya menutup mata nya. "kau mengenal pasukan berkuda itu?" tanya Syara dengan sangat hati-hati.
"iya, mereka adalah pasukan berkuda yang menjaga perbatasan kota" ucap Edward saat iya membuka mata nya kembali. " pasukan penjaga?, memang nya di sini ada kota?" tanya Syara yang di landa kebingungan. "hahaha, tentu saja nona. Seperti nya kau orang baru. Kau berasal dari mana?" tanya Edward pada Syara.
"aku berasal dari bumi" ucap Syara. " bumi?, pantas kau tak tau, ternyata kau orang bumi ya" ucap Edward. "Kau mau ikut aku?" tanya Edward. "kemana?" bingung syara. " hah!, ya iyalah ke kota, memang nya aku akan membawa mu ke mana hah?" ucap Edward yang mulai berdiri. Syara pun ikut berdiri. Lalu mereka menunggangi kuda bersama menuju ke kota.
***
Elisa Pov.
Elisa tampak berlari. Iya berusaha menghindar namun tak di sangka iya terjatuh akibat akar pohon. Membuat nya tak bisa apa-apa lagi, dan hanya berharap semoga iya selamat.
Syinghh...!!
Suara pedang seperti tengah bertemu. Ya, Elisa menemukan pemimpin pasukan itu sedang bertarung dengan seseorang. Iya laki-laki. Namun wajah nya di tutupi nya dengan topeng.
Untuk pertama kali nya Elisa melihat orang bertarung menggunakan pedang. Karena di bumi orang tak menggunakan pedang untuk bertarung.
Dan ya orang itu berhasil melawan pemimpin pasukan berkuda itu. Lalu iya menatap berpaling kepada ku. Dan berjalan menedekatti ku. Aku takut sebenar nya.
Dan itu sangat dekat. Lalu iya membuka topeng nya. " kau tak apa-apa kan?" tanya nya pada ku. Wajah nya begitu tampan. Mata nya berwarna biru bersih.
"hei, kau tak apa-apa kan?" tanya nya lagi pada ku akibat ku tak jawab yang tadi. " aku tak apa-apa kok. Oh ya terima kasih ya sudah menyelamat kan ku. Kenalin nama ku, Elisa" ucap Elisa tersenyum manis. "oh sama-sama. Nama ku, Andrean" ucap laki-laki bernama Andrean itu pada ku.
" apa yang kau lakukan di tengah hutan seperti ini, kau tau hutan ini sangat berbahaya" ucap Andrean. "maaf, sebenarnya aku tak tau ada di mana" ucap Elisa. "hah. Kau sekarang ada di Negeri Azleen. Dan sekarang ini kita ada di hutan perbatasan yang tak boleh di lalui oleh siapa pun, kecuali kalau kau sudah dapat izin dari kerajaan" ucap Andrean.
"kau mau ikut dengan ku?" tanya Andrean kala melihat terik matahari mulai hampir tenggelam. "tentu" ucap Elisa. Dan mereka pun menaki kuda milik Andrean bersama menuju kota.
***
Di kota terdapat banyak bangunan yag mirip sekali dengan di bumi. Di sini juga terdapat gedung gedung milik kerajaan yang tinggi nya mencapai langit.
"selamat datang di Kota Azleen!" ucap Adward dengan ramah. "waah!, indah banget, apa kita bisa jalan-jalan ?" tanya Syara kegirangan. "tentu saja nona, tapi sebelum nya kita harus mengganti baju nona, yang tampak aneh" ucap Adward yang langsung mendapat kan tatapan tajam dari Syara.
Di sebuah bangunan yang tinggi tertulis bacaan Mall Of Azleen. Arti nya Mall ini milik negeri Azleen. Syara dan Edward masuk ke dalam bangunan itu. Mereka mulai mencari-cari sesuatu.
"kau cari saja baju yang kau ingin kan, aku nanti akan menyusul mu" ucap Adward yang di angguki oleh Syara yang langsung berjalan menuju lantai atas tepat di mana pakaian berada.
Tempat ini sangat mirip di bumi. Ada eskolator yang benar ada di sini. Dan ada lif juga. Syara sekarang sudah berada di Atas iya mulai mencari baju yang cocok untuk nya.
"permisi nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu dengan ramah. Setelah mengetahui kalau syara ingin mencari baju yang pantas untuk nya pelayan itu pun berjalan dan mengambil sesuatu di dalam lemari dan memberikan nya kepada Syara.
"coba lah nona" perintah nya pada syara. syara pun berjalan menuju tempat mengganti baju. Stelah itu keluar dan bercermin. Iya tampak sangat cantik dan saat itu juga Edward datang dan langsung terdiam ketika melihat Syara memakai gaun pendek dengan warna yang senada itu begitu cantik sekali.
"syara kau sudah menemukan nya?" tanya Edward di sela-sela Syara yang masih bercermin itu. "tentu, aku sangat suka ini, bisakah aku memiliki nya?" tanya Syara pada Edward yang langsung di angguki Edward.
Setekah melakukan pembayaran Edward pun langsung mengajak Syara ke sebuah Academy. Syara hanya ikut saja.
Bersambung...
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Academy Of AZLEEN
Fantasía(Fantasy+Action+Adventure) Suatu yang tak di sengajakan Syara, Winda, Elisa, Andre, dan Dian mereka bertemu dengan seekor kucing yang sebenarnya adalah seorang dewi penjaga portal. Di sana lah mereka mulai mengawali hari nya dengan yang baru. Dari p...