Bag 4

50.9K 449 0
                                    

Nick POV

"Akhirnya selesai."
Ku renggangkan sejenak badanku yang terasa pegal. Pekerjaan hari ini sungguh melelahkan. Ku lirik jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.00. Suara ketukan pintu pun terdengar dan Isabel pun muncul.
"Nick, ada yang ingin bertemu denganmu."
"Malam-malam begini? Apa itu Jennifer?"
"Bukan tapi.."
Belum selesai Isabel menjawab, seseorang dengan rambut berwarna coklat pun muncul.
"Hai Nick, lama tidak bertemu." ujar perempuan yang sudah lama aku lupakan. Bahkan aku tak ingin bertemu atau mengingatnya lagi.
"Maaf, aku sangat cape." jawabku sambil membereskan barang-barangku. Ku ambil tas ku dan segera beranjak dari kursiku.
"Wait! Apa kau tak merindukanku?"
"Aku tak ingin lagi melihat wajahmu, Celine. Pergilah!"
Ku tinggalkan wanita yang sangat aku benci seumur hidupku. Aku pernah menjalin hubungan dengannya selama 3 tahun. Tapi hubungan itu kandas ketika dia menjalani kuliah di Amsterdam, dia meninggalkanku demi lelaki lain.
"Nick, aku sangat menyesal. Aku ingin memperbaiki hubungan kita kembali."
"Tidak ada yang perlu diperbaiki, semuanya sudah jelas dan aku sudah muak denganmu."
Tanpa mendengar ucapanku, dia menarik tanganku dan mencium bibirku dengan paksa. Ku dorong tubuhnya.
"Kau sangat menjijikkan, jangan mengganggu ku lagi."
Aku segera masuk ke dalam mobilku dan mengendarai begitu cepat. Tanpa ku sadari, Celine mengikutiku.

Aku tiba di rumah dengan perasaan marah dan benci.
"Kau pulang terlambat." sapa Jenny yang menungguku dengan balutan lingerie nya.
"Aku tadi lembur."
"Ada apa? Kau terlihat sangat tidak senang?" tanyanya seraya membantuku membuka dasi. Beberapa saat kemudian, bel pun berbunyi. Tidak seperti biasanya.
"Biar ku buka."ujarku kemudian.
Karna gawat jika Jennt yang buka dengan pakaiannya saat ini.
"Nick!" Celine melompat memelukku. "Aku tak mau berpisah denganmu."
"Lepaskan! Sudah ku bilang aku tak mau melihatmu lagi!"
"Dengarkan aku dulu Nick, aku sangat menyesal. Tadi nya ku pikir Albert adalah yang terbaik. Ternyata aku salah. Dia berselingkuh dan aku mengandung anaknya. Dia meninggalkanku Nick."
Celine terisak sambil menjelaskan.
"Itu bukan urusanku."
"Siapa Nick?" tanya Jenny yang menghampiri kami dengan balutan jaketnya.
"Jenny!" Celine menghampiri Jenny dan langsung memeluknya.
"Uh? Kau? Apa yang kau lakukan di sini? Bukan nya kau sudah meninggalkan Nick?"
"Albert meninggalkanku dalam keadaan hamil. Dan sekarang aku sangat frustasi."
"Sudah ku bilang, itu bukan urusanku!"
Aku pun menarik Celine keluar dari rumahku. Ku dorong tubuhnya hingga terjatuh ke lantai. Lalu ku kunci pintu rapat-rapat.
"Jangan buka pintu ini."
Jenny masih terdiam. Mungkin dia juga sama kagetnya denganku.
"Nick buka pintunya! Aku tak akan pergi sampai kau buka pintunya!"
Celine menggedor-gedor pintu dengan keras. Tapi tak ku hiraukan. Akupun berjalan ke kamarku disusul Jenny.
"Nick, apa tidak apa-apa?"
"Jangan membahasnya, aku tak ingin dia dipikiranku lagi."
Aku merebahkan tubuhku di ranjang.
"Aku tak ingin kau meninggalkanku." ujar Jenny sambil memelukku di ranjang.
"Tidak akan. Aku sudah memutuskan untuk hidup denganmu."
Ku cium bibirnya dengan lembut dan tak ku hiraukan keadaan Celine di luar.

TBC

My Love, My Sister  (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang