At koridor sekolah
*LIKA POV
Dengan cepat, kulangkahkan kaki ku menuju lapangan. Hari ini, ada acara gebyar ekskul yang sangat keren di sekolah ku. Namun, masih di lantai dua saja, langkah ku langsung terhenti. Ya, aku melihatnya. Lagi, dan lagi. Untuk kesekian kalinya. Ku lihat nya memakai kaos futsal bernamakan adryan. Di punggung nya, tertulis angka 17. Ia gagah, cool, seperti layaknya seorang laki-laki pada umumnya. "hah? Dia kok make baju futsal sih? Dia anak futsal? Kalo gitu berarti dia kakak kelas gue dong" batin ku, agak takut karena sempat membentak nya kemarin.
Rasa penasaran ini membuatku tak tahan untuk melihat wajah nya dari dekat. Aku masih tidak percaya, bahwa dia adalah laki-laki kemarin yang menolong ku. Aku menghampirinya. Tapi, bukan sapaan hangat, yang ada malah bentakkan kasar yang keluar dari mulutnya. "eh ngapain lo disitu? Kepo banget!" ujar laki-laki itu.
"dih, apaan sih lo! Geer banget!" jawabku tak kalah kasar.
"terus ngapain disitu ngeliatin gue?"
"pengen banget diliatin lo!"
"emang bener kan?"
"gasiga. Btw, lo cowok kemarin yang..." belum selesai bicara, laki-laki itu langsung memotong kata-kata lika.
"iye gue yang nolongin lo kemarin, gue juga yang lo maki-maki kemarin. Udah kan? Mau apa lagi?"
Aku terdiam. Tidak percaya. Ternyata, laki-laki yang kemarin aku bentak dengan sangat kasar aslinya sangatlah tampan bagaikan pangeran di film-film. (duh anvy kan jadinya hehe)
KAMU SEDANG MEMBACA
cold ice
Teen Fiction"lo kakak kelas gue di sini. Lo juga cowok paling cool di sini. Paling hitz, paling segalanya deh pokok nya. Lo idaman semua wanita di sini. Tapi, kenapa dari ratusan wanita di sini lo milih gue untuk jadi pendamping hidup lo?" lika menangis dalam p...