Taeyong bukanlah tipe orang yang kekurangan akan kasih sayang. Ia memiliki orang tua dan seorang kakak laki-laki yang begitu menyayanginnya. Ia juga bukanlah seseorang introvent yang penyendiri dan tidak memiliki teman. Ia bahkan termasuk salah satu siswa populer di sekolahnya. Sejauh ini hidupnya terlihat sempurna. Iya, tapi hanya kelihatannya saja.
Jika ditelisik lebih dalam lagi, ada sesuatu yang kosong yang jauh didalam sana. Ruang kosong yang belum pernah ditempati oleh seorang pun.
Sampai pada suatu Senin pagi yang cukup dingin, ruangan kosong itu sedikit demi sedikit mulai terisi.
"Permisi." Taeyong merasakan tepukan pada punggungnya ketika ia melawati koridor yang akan mengantarnya pada ruang kelas. Ia menoleh dan menemukan seorang lelaki dengan senyum lebar namun terkesan canggung.
"Ah..uhm per-perkenalkan, namaku Ten." Taeyong mengernyit ketika mendengar aksen yang aneh ketika lelaki itu berbicara. Tapi Taeyong tetap diam dan menunggu hingga lelaki dengan surai hitam dan warna kulit yang tidak terlalu putih itu melanjutkan perkataannya. "Aku ingin minta tolong. Bisakah kau tunjukkan dimana ruang kepala sekolah?"
Taeyong mengangguk sebagai jawabannya. Kemudian mereka berjalan dengan Taeyong yang memimpin jalan.
"Uhm, Terimakasih..." Ten kembali bersuara ditengah perjalanan mereka. "Namamu?"
"Taeyong." Singkat dan padat. Tipe 'cool boy' yang tengah digandrungi remaja abad ini.
"Ah, aku Ten dan aku adalah siswa pertukaran pelajar dari Thailand." Lagi-lagi Taeyong hanya mengagguk. Ia dapat menyimpulkan bahwa Ten ini tipe orang ceria dan banyak bicara. Kebalikan dari sifatnya.
"Taeyong ayo kita berteman!" Kali ini Taeyong dikejutkan oleh ajakan Ten dan juga pelukannya. Iya PELUKKANYA! Seketika Taeyong menatap horor lengannya yang kini tengah dipeluk erat oleh Ten.
Ia banyak mendengar bahwa orang Thailand banyak yang gay. Apa lelaki dengan senyum ceria dan tengah merangkul lengannya ini juga gay? Dan parahnya lagi, apakah ia yang sedang diicar oleh Ten?!
YANG BENAR SAJA?!!
