5. Pacaran yuk!

694 90 10
                                    

Setelah kejadian menyebalkan yang hampir menguras emosi di kantin beberapa hari yang lalu, Taeyong benar-benar berpikir keras tentang ucapan si sialan Jaehyun dan Doyoung. Apa benar ia tidak peka dengan semua kode yang diberikan Ten? Eh, tapi apa benar Ten memberinya kode mau ditembak? Apa itu cuma akal-akalan Jaehun-Doyoung?

Aish!

Taeyong jadi pusing memikirnya. Well, Taeyong belum pernah segalau ini ngomong-ngomong. Ya gimana mau galau, pacaran saja dia belum pernah!

Seadainya pun ia meminta bantuan pada Jaehyun dan Doyoung, yang ada malah dia dibully. Bisa tiarap dong harga dirinya. Jadi, dia harus bagaimana? Gak mungkin dong kalau tanya langsung ke Ten.

"Ten kamu beneran ngasih kode biar aku nembak kamu ya?" Begitu?

Yang ada malah keliatan kalau dia gak peka dong!

Atau...

"Ten, aku suka kamu. Kamu juga suka sama aku kan? Kita pacaran yuk?"

Yakali! Gimana kalau jawaban Ten gak sesuai ekspektasinya?

"Maaf Tae, aku cuma menganggap kamu sebatas temen. Gak lebih."

Hancur sudah harga dirinya.

.

.

.

Well, pada akhirnya disinilah Taeyong berada. Duduk tampan diatas tempat tidur milik Doyoung yang sedikit berantakan. Ditemani boneka-boner kelinci yang jumlahnya satu, dua, tiga, em...Aish! Baiklah ia tak peduli dengan berapa jumlah boneka yang dimiliki Doyoung. Yang pasti masalah yang tengah dihadapinya lebih penting dari pada boneka-boneka lucu itu.

"Jadi si tampan Teyong ini sedang galau, dan ingin meminta saran pada kami huh?" Jaehyun mulai bersuara sambil menatap Taeyong dengan pandangan menggoda.

"Jangan menggodaku sialan!" Taeyong melempar salah satu boneka kelinci yang sedari tadi dipegangnya.

"Jangan melempar boneka ku sialan!"

"Jangan memukul kepala ku sialan!"

"Berani melempar boneka ku sekali lagi, Kupatahkan lenganmu sialan!"

"Ya! Ya! Berhenti kalian semua sialan!" Jengah juga menatap dua orang yang tengah bertingkah absurd saling melempar boneka. Jaehyun menggeleng jijik menyaksikan dua sahabatnya yang bertengkar semacam anak gadis yang tengah rebutan gebeten. Iyuhh!

"Well. Bisakah kalian berhenti dan kita segera menyelesaikan kegalauan uri Taeyongie ini huh?" Jaehyun kembali angkat bicara.

Seketika Taeyong dan Doyoung berhenti pukul-pukul manja. Ingat tujuan awal mereka untuk menyelesaikan kegalauan the coolest Taeyong.

"Oke, jadi menurut kalian apa yang harus aku lakukan?" Taeyong bertanya dengan nada serius. Ia benar-benar butuh saran yang bagus demi membangun kisah cinta nan romantis bersama lelaki Thailand yang imutnya mengalahkan semua koleksi boneka kelinci milik Doyoung. Hell. Ten benar-benar the cutest boy in the world!!! Jerit Taeyong dalam didalam hati yang tengah galau itu.

"Then wait, biarkan aku bertanya pada Google haraboji."

"Ya! Yang benar saja Doyoung sialan!"

"Berhenti mengumpat Tae, biarkan kami berkonsentrasi."

"Shit #@!$%^&*^ berkonsentrasi apaan hah? Please ya aku butuh saran, kenapa malah sibuk sama ponsel masing-masing sih?!"

Sedangkan yang diajak berbicara hanya diam tak menggubris, sama sekali enggan membalas protesan Taeyong yang bisa dikatan berlebihan. Lebay! Kalau bukan karena mereka sahabatan sejak masih ngempeng barengan, ya mana mau Jaehyun-Doyoung bantuin Taeyong. Buang-buang waktu aja bung.

Love Hate Relationshit -TaeTenWhere stories live. Discover now