30

4.1K 231 25
                                    

Kirana terlihat berjalan tak tentu arah mengelilingi rumah nya.
Ia juga sempat beberapa kali mrndial no dan menghubungi seseorang yang sama namun tak mendapat respon.

Terlihat jelas jika wajah kirana menunjukan rasa cemas yang begitu besar.

Bagaimana tidak,sepulang kencanya ia dengan Aga,gadis itu mendapatkan berita yang buruk dari televisi.

Mrngabarkan jika pesawat dari arah paris menuju ke indonesia telah hilang kontak sejak beberapa jam yang lalu,dan hal itu menjadikan ketakutan Kirana,kalo Reza kakak sepupunya menjadi salah satu penumpang di dalam pesawat tersebut.

"Harus nya aku tidak mrnyuruh kakak kr indonesia." Ucap gadis itu penuh penyesalan.

"Jangan salahkan diri mu sendiri,lebih baik teruslah berdoa agar kakak mu selamat dari musibah ini." Hibur Aga.

Meski pun Aga mengatakan hal seperti itu,namun tetap saja perasaan gadis itu tidak tenang,sebelum nengetahui pasti kondisi kakak nya secara langsung.

Baru saja Kirana berharap ada keajaiban,tiba-tiba saja ponsel gadis itu berbunyi.
Dengan segera Kirana langsung mengangkat nya tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Hallo Kirana."

"Ibuuu..." jawabnya yabg langsung terisak setelah mengenali suara siapa yang menghubunginya.

"Lho anak ibu,kenap menangis? Bukankah seharus nya malam nanti adalah malam bahagiamu nak?" Tanya Tika yang bingung mendengar anak nya yabg menangis.

"Kak Reza bu,sepertinya kakak menjadi salah satu korbang dari penumpang pesawat yabg hilang bu,ini semua salah ku,aku yang memaksa kakak untuk datang ke indonesia semalam." Jelasnya yabg makin terisak.

Terdengar Tika menahan tawanya,namun kemudian ia mencoba menghibur anak nya agar tenang.

"Sudah cup cup,jangan menyalahkan dirimu,kau tau kan kakak mu itu punya kemampuan aneh,jadi dia tak akan mati semudah itu hahaha."

"Apa mangsud ibu?" Tanya Kirana yang bingung dengan tawa ibunya.

"Kakak mu baik-baik saja,memang dia akan naik pesawat menuju ke indonesia,tapi seolah dia masih di beri kesempatan hidup,dia hanya mebgalami kecelakaan taxi setelah keluar dari bandara." Jelas Tika yang membuat senyuman Kirana tercetak jelas.

"Benarkah ibu?"

"Bauat apa ibu berbohong,katna di sini ibu yang menanggani kakak mu,dan untuk acara ulang tahun mu,kurasa ibu akan sedikit terlambat,mengingat paman dan bibi mu madih dalam perjalanan menuju kemari,tidak apa kan?" Tanya tika sebelumnya berusaha untuk tidak membuat kecewa putri nya.

"Tidak apa bu,kurasa kak Reza lebih membutuh kan ibu." Jawab nya 'dan juga kejadian ini pun di akibatkan karna kesalahan ku juga.' Tambahnya dalam hati.

"Ya sudah kalo begitu,ibu masih ada urusan penting,kamu tenang saja karna ayah mu tetap akan datang menemanimu dan untuk putri ibu tersayang,selamat ulang tahun." Ucap nya membuat senyum Kirana makin melebar.

"Jadi..." tanya Aga yabg srjak tadi duduk mendengarkan,mulai membuka suaranya setrlah sambungan tertutup.

Kirana menghembuskan nafas nya lega ia tersenyum pada Aga sebelum kepala nya ia sandarkan di pundak pria itu.

"Kakak tidak menaiki pesawat itu,syukurlah..." ucap nya.

"Tadi aku melihat sepintas nama daftar penumpang di televisi,dari 100 penumpang hanya 70 penumpang yang menaiki pesawat,30 penunpang di antara nya membatalkan penerbangan,jadi kupikir kakak mu mungkin masuk dalan 30 penumpang itu." Ujar nya.

Love To BuayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang