Biarlah kosong & kelam,
Biarlah hampa & suram,
Biarlah penuh debu didalam.
Itu cukup nyaman & tentram.
Sungguh,
Tak ingin kembali rusak berantakan rumahku,
Oleh tamu yang sangat teramat tak perlu,
Dan hadirnya sama sekali tak pernah kutunggu.
Sebab,
Rumah yang ada didalam tubuh,
Tak pernah kubiarkan lagi orang lain untuk menyentuh,
Tak ada selain kau yang mampu membuatnya luluh.
Selalu terkunci,
Selalu sepi,
Hening & lama tak berpenghuni,
Setelah saat kau memilih pergi.
Namun,
Satu keyakinan yang tak lepas dihati,
Lain kali kau pasti akan datang kembali,
Kembali dengan niat memperbaiki janji, yang dulu kau ingkari.
Dan kuyakin,
Kau mampu membuka rumah yang lama terkunci,
Mengampiri seorang lelaki,
Yang telah lelah berdiri,
Yang telah sabar menanti,
Pulangnya kembali, Sang dambaan hati.
F.Ismail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Yang Utuh
PoetryCatatan awal, Dari kisah tak berawal, Namun berakhir. Ini semua tentang dirinya, Karena dirinya, Dan untuk dirinya. Tak ada maksud hanya sekedar niat, Semoga ini bisa bermanfaat.
