Panas membakar siang
Diantara udara berselimut asap kendaraan,
Dan pepohonan dengan daun yang tak bergerak
Meski angin dengan kencang beranjak.Tak jenuh kuburu senyum itu
Tak bosan, aku menikmatinya.Mencari nafkah tujuan awalku
Berganti menjadi seorang pemburu.
Diantara bisingnya timur Jakarta,
Aku bak orang gila yang rela buminya diluluh lantahkan dengan senyum yang hadir sesekali saja.Dalam setiap senyummu yang terukir,
Ada rasa yang tak dapat tertafsir.
Namun Aku hanyalah seorang musafir,
Menikmati senyummu, hingga waktu terakhir.Setelah obrolan singkat malam itu,
Jalan pulang menuju Bogor dipenuhi rindu.
Dari ribuan kata yang tak sempat terucap,
Jika nanti kau mau, Aku siap.-Fani Ismail-
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Yang Utuh
PoetryCatatan awal, Dari kisah tak berawal, Namun berakhir. Ini semua tentang dirinya, Karena dirinya, Dan untuk dirinya. Tak ada maksud hanya sekedar niat, Semoga ini bisa bermanfaat.