Semakin lama kumenatap cermin yang memantulkan sosok diriku, membuat sosok di belakang cermin itu seakan mulai berbicara padaku.
"Kau telah menjadi dingin, kau menjadi angkuh, kau berubah menjadi wanita yang jahat nan licik. Apa kau lihat wanita yang baik nan lembut itu? Dia sekarang telah mati tak berdaya karenamu. Apa kau bangga telah memilihku? Apa kau akan merasa lebih baik dengan menyingkirkan wanita lembut itu? Apakah kau yakin akan bahagia setelah membunuhnya? Tak bisakah kau memilih kembali wanita lembut itu? Kau pasti bisa bertahan dengan sosok lembut itu, kau tak perlu menjadi aku seperti mereka yang merusak hidupmu. Kau hanya harus membalas mereka dengan senyumanmu yang manis, mereka akan takut dengan kekuatan senyummu itu. Jika kau tetap memilih diriku dengan hati yang keras ini, kau tidak akan bisa kembali tersenyum dengan sepenuhnya dan membuat dirimu tak bahagia. Katakanlah jika kau berhasil mengalahkannya dengan sosokku ini, lalu kau tersenyum dengan bangganya, kau menjadi sama saja dengan mereka. Jadi buatlah ia kembali hidup, pilihlah ia, aku yakin masih ada sosok dirinya padamu walau sedikit, gunakan itu untuk membunuhku. Ia akan membantumu melawan mereka dengan penuh bijaksana."
Sosok itu perlahan mengeluarkan air matanya, terus tanpa henti hingga matanya memerah. Sosok itu semakin lama mengeluarkan suara isakan yang memilukan, hingga sampai menggigit bibirnya guna meredam suara itu.
"Aku telah salah memilihmu, aku terlalu putus asa sehingga membunuhnya. Tak seharusnya aku berperilaku rendahan seperti mereka, aku bisa membalasnya dengan sosok itu. Ia pasti akan menemukan solusi yang tepat tanpa harus bermain jahat, aku hanya perlu bersabar untuk mencapai hari kemerdekaanku, aku pasti bisa."
Sosok itu perlahan melembutkan raut wajahnya dan mulai tersenyum seakan-akan tanpa beban masalah apapun.
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
RandomKumpulan cerita fanfiction dengan berbagai genre Beberapa cerita sudah dipublish di flowdememoire Hope you enjoy this story