bersama malam[]

17 2 0
                                    

"Lu!!"

Gue ngga tau jika orang yang pengen makan malam bersama keluarga gue itu ternyata keluarganya kak Irvan. Sumpah liat dia gue benci banget. Iya gue akui, gue dulu memang pernah suka sama dia, banget malahan. Namun, karena kejadian tadi pagi, perasaan gue yang semula suka jadi benci.

"Mari duduk!, o ya, kalian udah saling kenal?" tanya ayah gue.

"Iya yah, dia kakak kelas gue." jawab gue malas.

"Iya om, dia adek kelas saya." jawab dia sopan.
Batin gue ni orang emang depannya kayak gini tapi dalamnya ngga karuan.

"Wah bagus dong, kalau kalian udah saling kenal, kan jadi lebih mudah." terang ayah gue.

"Mudah?? Maksudnya yah??" tanya gue bingung.

"Iya biar lebih mudah buat perjodohannya."

"Huckkk...huckk."

Seketika itu gue tersedak. Dan
Gue langsung ambil minum. Buat ngilangin rasa sakit di tenggorokan gue. Karena saat ayah gue bilang kayak tadi. Gue lagi enak-enaknya makan. Dan buat gue kaget. Juga hilanglah nafsu makan gue.

"Emmh.. Saya mau izin ke belakang dulu." ucap gue.

Dan gue langsung pergi dari meja makan yang di penuhi dengan makanan kesukaan gue, setelah dapat izin dari orang tua gue. Sebenernya sih gue masih laper soalnya baru makan 3 sendok. Namun, gara-gara ngedenger perkataan ayah gue tadi nafsu makan gue langsung hilang seketika.

Gue ngga pergi ke toilet atau pun kemana-mana. Tapi, gue pergi ke taman yang terdapat di restoran tersebut. Dan gue langsung duduk di bangku kosong yang ada di taman itu.

Gue amati langit malam yang sepi tanpa bintang-bintang yang menghiasinya, dikarenakan mendung seakan-akan mengerti dengan suasana hati gue saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Toi Et MoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang