Akhir-akhir ini aku benar-benar merasa tidak betah dirumah.
Aku benci suasana rumahku.Sebuah BMW hitam berhenti didepanku.
Ya,aku sudah dari tadi menunggunya.
Aku berlari kecil dengan menenteng sebuah koper bercorak hitam-putih dan sebuah ransel dipunggungku."hey, apa kau yakin? "
Aku duduk di sebelah bangku kemudi.Telah 10 menit sejak aku meninggalkan rumah.
"jika kau bertanya lagi akan ku bungkam mulutmu dengan plester." Jawabku kesal.
Gadis itu terkikik.Bukannya takut karena ancaman ku, ia malah memukul pundakku.
"hey! Itu sakit! " Aku meringis.Rasanya lumayan sakit dan Aku membalasnya.
"hey, jangan kasar padaku! Kau akan tinggal di apartemenku.untuk selanjutnya, akulah yang akan menjadi majikan mu."katanya tergelak.
Aku langsung menoleh tajam ke arahnya.
"ah... Maafkan aku. Aku, hanya bergurau"Dia yang sebelumya tersenyum tiba-tiba memperlihatkan ekspresi cemasnya.
Ku hela napasku dengan pelan.Lalu kembali merubah arah pandangku ke depan."Bahkan aku mau jadi pembantumu daripada harus tinggal di rumah neraka itu. "
"kau tidak boleh sperti itu.mereka tetap orang tuamu."
Aku memutar bola mataku.Sangat menggelikan saat ia berusaha untuk menjadi orang bijak.
"jangan sok menasehatiku jika kau sendiri saja ingin tinggal sendiri agar bebas dari orang tuamu."
Sambil melihat ke arah kaca ia pun berkata,"sekarang kau mengalami masalah yang sama denganku. Kita lihat nanti kau akan berakhir seperti apa. "
Dia adalah Kim Jennie,teman dekatku.Sebelum aku memberitahu ayah ku bahwa aku akan tinggal sendiri,aku akan tinggal untuk smeentara waktu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Promise [BLACKPINK FANFICTION]
أدب الهواةBanyak orang menilai bahwa hidupku memang sempurna. Putri seorang CEO,mendapat bagian saham,cantik,cerdas,hidup serba glamour? Omong kosong. Aku tak butuh itu. Mengalami trauma masa kecil,perceraian orang tua,kasus penipuan besar,dan kasus pembunu...