SD-1

68 9 0
                                    

Dinda.

Dengan tangan kiri menopang dagu dimeja,jemari tangan kananku mengetuk ngetuk meja kayu yang kokoh.

sekali lagi kuperiksa waktu yang ditunjukan jam tangan kesayanganku.kurang tiga menit sebelum bel masuk bunyi.

"airin kemana sih?gak biasa dia telat"

Aku yakin airin gak masuk,mengingat dia selalu datang lima belas menit sebelum bel,namun aku masih berharap sahabatku itu datang terlambat.

apalagi gak ada kabar sama sekali dari airin,kalo absen dia pasti ngasih kabar dulu.

arrghh...kalau ingat tadi pagi,rasanya dingin sekali.aku malas beranjak dari kenyaman dan kehangatan tempat tidur berikut bantal,guling,dan selimut,seandainya mama tadi gak melengkingkan suaranya.

ternyata disekolah masih terasa sangat dingin,cuaca seperti hari itu memang rawan,bikin orang kebelet buang air kecil,dan aku sendiri korbannya.

semenit lagi bel masuk berbunyi dan jam pertama bahasa inggris,mr.harto seharusnya bisa memaklumi keterlambatanku nanti,memngingat aku sudah sangat kebelet buang air kecil,aku selalu inget kata kata mama.

"kamu kalo pengen buang air kecil jangan pernah ditahan nanti kamu bisa buang air kecil batu"

itulah yang dibilang mama,makanya sekarang aku tidak pernah menahan buang air kecil lagi.

dan benar saja,aku terlambat masuk kelas sudah lewat empat menit sejak bel masuk berbunyi koridor sudah mulai sepi berbeda 180 derajat dibandingkan saat aku berlari menuju toilet-sampai harus tabrak sana sini,sekarang?amat lengang.

aku sudah tinggal 10 meter dari kelas,tumben gak terdengar suara berisik.

maklum,kelasku terkenal dengan murid-muridnya yang ceriwis,untungnya predikat itu diimbangi dengan murid muridnya yang cerdas dan kritis.

cewek maupun cowok,semuanya rival yang gak bisa diremehkan.

waktu aku ngintip lewat jendela ternyata ada anak baru,dari kaca jendela aku lihat ada cowok asing berdiri di depan kelas dengan tas merah di punggung,tinggi juga postur badannya,sekali lihat siapa pun bisa menilai dia pasti pecinta olahraga.

badannya menjadi bukti tanpa penjelasan sedikitpun,dan akhirnya aku masuk ke kelas.

"excusme sir,i'm sorry,i had go to toilet,it was crucial emergency" jalasku kepada mr.hato yang berdiri nyandar di meja guru.

"it's okay dinda"balas mr.harto

tuh kan,mr.harto gak mungkin marah.

aku segera kembali ke bangku dan menahan kecewa karena nggak menemukan airin yang duduk disebelahku.

padahal nanti ada jam kosong saat matematik nanti karena bu silvi sedang cuti ke palembang.

apa airin sakit?sepertinya sampai kemarin sore dia baik baik aja,aku segera mengecek ponsel berharap ada pesan masuk dari airin.

berharap semoga aku gak menghabiskan jam kosong sendirian kalo ada airin-kan pasti aku bakal cerita cerita ke dia tentang artis idolaku.

"dinda,maaf,gw nggak masuk,mules nih,ada kabar apa aja?ntar kabarin ya,xoxo ❤."

itulah isi pesan dari airin dan seketika aku berpikir,mules?oooh,mungkin gara gara kemaren setelah aku sama airin nonton,kami makan baso malang karena aku ingin sekali makan baso malang,mengingat lima sendok sambel superpedas di mangkuk airin,sepertinya memang itu penyebab absennya airin.

"permisi."

aku langsung ngedongak ketika ada suara mengagetkanku.

eh?cowok baru itu berada di sebelahku,duduk di bangku airin.

"eh?sorry,disini udah ada yang nempatin."

"kosong kok."

"iya,tapi ini bangku airin,sahabatku.dia absen hari ini."

"mr.harto asked me."

lalu cowok itu mengalihkan pandangannya ke depan.

aku menggerutu di dalam hatiku 'sombong banget sih' dasar gak tau diri.

mr.harto menyadari ada sesuatu yang tidak beres,apalagi aku menoleh ke arahnya dengan ekspresi jengkel.

"dinda any problem?"

"this young man is sitting on my best friend's seat."

"really?oh,but that's the only empty seat."

aku melongo ,lalu mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kelas,ada dua bangku kosong di deret paling kanan.

aku segera teringat bahwa andre duduk disana,dan sekarang dia sendirian setelah seminggu lalu kevin pindah ke luar kota.

"with all respect,sir,there are two seats on my right."

" i want him to sit with you."

bagus,percuma berdebat,aku melirik sinis ke cowo tengik di sebelahku.

awas aja ya,padahal tadinya aku sempat berpikir bisa akrab sama dia karena hobi olahraganya,hilang sudah keinginan itu.

apalagi gayanya sok,anak baru gayanya selangit,emang cakep sih tapi nggak nagruh lah 'SEKALI NYEBELIN TETAP NYEBELIN' itulah prinsip yang aku bikin untuk anak baru itu.

Jangan lupa klik bintang yaa ❤

Salad DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang