SD-3

49 5 0
                                    

Aku langsung menoleh kehadapan gerald karena dia manggil aku kaya gitu,terus aku masang mimik muka seperti iya-knp-dia-emang-tm-skls-gua,emng-knp.

"temen sekelas lo kan?nah,kebetulan dong,lo ajakin si doi,kayaknya makin sip nih ntar tim kita"

ogah!cowok sok kaya gitu diajak masuk tim basket! protes aku dalam hati.

"buat apa sih?kaya tim kita kekurangan orang aja." itulah yang keluar dari mulutku dan di dengar teman teman.

"bukannya gitu din,bagus aja kalo kita kemasukan pemain baru yang memang istimewa,mumpung masih awal kelas dua,kita bakal banyak main turnamen,this is our time."itulah yang keluar dari mulut gerald

"emang dia bisa main basket?jangan ketipu penampilan deh."

aku menyanggah,padahal penilaian pertamaku saat melihat anak baru itu sama seperti yang dibilang sama gerald barusan.

"feeling gua kuat banget din,udah lo ajakin aja."

"gak!!"

"kenapa nggak?"

"udah deh,gini aja,ntar coba aja tanya dulu din,gak ada salahnya kan kalo kita punya tambahan anggota istimewa" bimo ikut membela si baby  gerald.

**************************

Bimo.

Gua dan dinda ke kantin setelah rapat selesai,ketika gua menawari dinda untuk memesankan semangkok mie ayam favoritnya dia menolak.

Katanya dia udah makan sebelum rapat,pantes aja dia dateng terlambat.

Dinda gadis yang menarik,untuk ukuran cewek,dia tinggi,secara fisik dia good looking.

Kepribadiannya juga anak yang seru,dinda beda dengan cewek yang lainnya biasanya setiap perempuan akan suka sangat dengan bergosip,berdandan,belanja sesuai hawa nafsu,beda dengan dinda,dia gak suka bergosip seperti cewek yang lainnya.

Sebagian besar temennya hampir cowok semua,hanya satu cewek yang menjadi sahabatnya : airin.

Pertama kali gua bertemu dinda adalah ketika MOS setaun lalu,postur tubuhnya yang menjulang sangat mencolok perhatian.

Interaksi pertama kami terjadi ketika latihan pertama basket karena kami memang tidak pernah sekelas.

Dinda pemain yang baik untuk tim basket wanita,bahkan jauh lebih baik daripada seniornya,yang bikin kaget adalah katanya dia mengenal basket kelas tiga SMP,meski saat itu mah menekuni atletik.

*******************************

Bel masuk akhirnya bunyi dinda segera bangun dari kursi kantin dan jalan menuju kelasnya.

Tapi waktu dia baru beberapa langkah keluar dari pintu kantin dinda baru inget bahwa bu silvi sedang pergi ke palembanng. 

Dan dinda berfikir pasti cuman dapet soal doang dari bu silvi,dinda jalan lagi menuju ke kelasnya dan bener aja kelasnya udah berisik dan super duper berantakan.

"yud ada tugas gak dari bu silvi?"tanya dinda ke ketua kelas yang bernama yudi

"ada din,noh udah ada di atas meja lo"kata yudi sambil nunjuk ke meja dinda

"oh,yaudah makasih ya yud"jawab dinda dengan membuat senyuman tipis

"yoi,sama sama" jawab yudi sambil ngacungin jempolnya itu

Tanpa disadari oleh dinda bahwa dari tadi andre ngeliatin dinda dari tadi,awal dari dinda baru masuk kelas,nanya ada soal apa nggak ke yudi,sampe dinda kebangku nya buat ngerjain soal.

Yang sekarang terjadi didalam kelas dinda yaitu,perkumpulan para cewek yang sedang bergosip,cowok yang sedang lempar lemparan kertas,dan ada yang berfikir keras untuk ngerjain soal,padahal di kelas dinda saat ini sangat ricuh.

Dinda lebih memilih mengerjakan soalnya di perpustakaan,karena kenapa?karena di sana pasti suasana nya sangat tenang dan pasti nggak mungkin juga kalo akan kebisingan yang mengganggu.

Dinda keluar dari kelas sambil membawa kertas soal yang dia harus kerjakan.

*******************************

Dinda.

Aku lebih memilih mengerjakan soal di perpus,pasti disana sangat tenang,dan gak ada yang akan mengganggu.

"eh,dinda!kenapa kesini dinda emang gak dicari guru kamu?"sapa penjaga perpus pak irwan

"eh,bapak,gak ada guru pak di kelas saya bu silvi lagi ngambil cuti kan ke palembang dan alhasil sekarang jam kosong di kelas saya."

"ohh gituu,emng kamu gak dapet tugas dari bu silvi?"

"dapet pak,nih buktinya saya bawa soal nya"ucapku sambil mengangkat kertas soal yang aku bawa

"kenapa gak ngerjain dikelas aja din?"

"di kelas saya berisik pak saya jadi gak bisa fokus."

"ya udah nak dinda,silahkan."

"iya pak,trmksh."

Aku segera mencari tempat duduk saat aku masuk perpus,dan aku menemukan tempat yang tepat untuk di tempati,yaitu paling pojok dekat kaca yang terhubung lansung dengan taman sekolah.

Waktu yang aku butuhkan untuk mengerjakan soal hanya 1 jam buatku,dan alhasil aku gak ngapa ngapain di perpus.

Yaudahlah dari pada aku gak ngapa ngapain dikelas mendingan aku baca novel-kan disini.

Jangan lupa untuk klik bintang yaa,mungkin sampe part ini doang gak gua private,sisanya untuk part kedepannya gua private,thx ❤.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Salad DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang