UNTITLED [COMPLETE]

Rabu, 6 Desember 2017

Seungcheol melambaikan tangannya pada Seokmin saat ia melihat laki-laki pemilik senyum secerah matahari itu memasuki kantin universitas.

"Mana Jeonghan dan Jisoo?" Tanya Seokmin saat menarik sebuah kursi disebrang Seungcheol.

Seungcheol menaikkan bahunya acuh. Seokmin juga tidak mau terlalu ambil pusing.

"Kau dapat hadiah dari Jisoo 'kan?" Tanya Seungcheol penuh selidik.

"Ya, seperti yang kau beri pada Jeonghan." Seokmin merotasikan bola matanya. Seungcheol tertawa keras.

"Makanya, jalan dengan pasanganmu sendiri." Seungcheol memukul pelan bahu Seokmin dan Seokmin meringis.

"Tanda dari Jisoo semalam belum hilang, kau tau?" Seokmin mengusap bahunya dan Seungcheol kembali tertawa.

.

"Jangan! Kumohon jangan! Lepaskan aku, Jeonghanssi, Jisoossi."

"Han! Aku tidak suka! Dia berisik sekali!" Jisoo melotot pada seorang gadis yang terduduk di lantai dengan keadaan setengah telanjang, sedang menutupi dadanya.

"Aku juga tidak suka! Ayo, kita selesaikan mainan ini!" Jeonghan berucap gembira lalu mengambil sebuah besi pipih yang Seungcheol gunakan bermain dengannya kemarin.

Jisoo dan Jeonghan berjongkok dimasing-masing sisi gadis itu.

Jisoo menjambak rambut panjang gadis itu.

"Maaf. Kumohon, maafkan aku."

"Apa?" Jisoo makin keras menjambak rambut itu. Jeonghan menyiapkan belatinya di pipi gadis itu.

"Soljinssi, kau itu cantik. Tapi, kenapa sangat menyebalkan?" Lirih Jeonghan sambil menekan belati itu ke pipi Soljin sampai mengeluarkan darah segar.

"Han, kalau dilihat-lihat matanya bagus, ya." Jisoo masih menjambak rambut Soljin tapi matanya fokus menatap mata Soljin.

"Ayo, kita beri hadiah untuk Seungcheol dan Seokmin!" Jeonghan tersenyum manis.

"Ah, benar sekali! Aku setuju!"

"Tidak. Mataku tidak bagus! Kumohonㅡ lepaskan akuㅡ hiks."