Nayshila as Cinderella

8 1 0
                                    


" nayy !! "

Teriak bella - kakak tiri nayshila - dari arah ruang tamu sesaat setelah adik tiri nya baru saja sampai di rumah.

" nayy dress pink gue yang di beliin delon minggu lalu udah lo setrika belom? Malem ini gue mau nge - date sama dia. Mau gue pake dress nya " bella berujar sambil menumpukan tangannya di depan dada.

Arrogant as usual

" belum kak. Iya nayy setrika sekarang " Ujar nayshila datar. Masih dengan posisi berdiri di ambang pintu rumah nya.

" oh gitu. Yaudah cepetan deh ya setrika yang rapi. Gue buru buru jangan sampe gue telat gara gara lo ya " perintah bella dengan nada bossy nya sambil melangkah meninggalkan nayshila yang hanya bisa menghembuskan napas nya pasrah.

Welcome home nayshila.. belom juga dua menit sampe di rumah udah harus jadi upik abu lagi ~ batin nya meringis.

Kemudian ia bergegas mengerjakan perintah bella sebelum gadis itu mengamuk. Bukannya nayshila takut, hanya saja ia sangat lelah hari ini apalagi jika harus ditambah dengan amukan bella yang akan meledak saat keinginan nya tidak terpenuhi dan berakhir dengan hukuman yang akan ia terima jika saja bella melaporkan nya pada sang ibu. Sungguh itu amat sangat memuakkan !!

**

Saat ini nayshila tengah berada di dapur, usai menyetrika dress bella tadi ia segera memasak beberapa masakan untuk makan malam mereka berempat.

Dengan lihai tangannya bergerak untuk memotong berbagai macam sayuran yang akan ia masak. Kemudian beralih menuju ke arah kompor yang terdapat panci di atas nya dengan sup yang hampir matang di dalam nya.
Ia mengaduk nya sebentar dan mencicipi sup nya sedikit untuk memastikan rasanya.

Setelah dirasa sudah siap, ia mematikan kompor dan menuangkan sup nya kedalam mangkuk besar. Kemudian menata masakan itu satu persatu di atas meja makan, lengkap dengan peralatan makan nya.

Usai memasak, nayshila bergegas menuju ruang cuci di samping dapur, ia kemudian memasukan setumpuk pakaian kotor ke dalam mesin cuci dan menambahkan deterjen kedalamnya lalu menekan tombol on yang tertera di mesin itu.

Sambil menunggu pakaian nya selesai, ia kembali lagi ke dapur. Kemudian menghela napas panjang ketika melihat setumpukan piring - piring kotor di wastafel dan alat memasak yang belum sempat ia rapi kan kembali usai memasak tadi. Mau tidak mau nayshila kembali bekerja.

Meski sudah sangat lelah dan lapar, ia tetap harus menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi rutinitas nya sehari hari itu. Beruntung, nayshila bukan gadis manja seperti gadis - gadis kebanyakan.

Sejak kecil almarhumah ibu nya selalu mengajarkan nayshila untuk menjadi pribadi yang mandiri. Dengan kasih sayang lembut nya, beliau selalu mengajarkan nayshila agar menjadi sosok gadis yang mandiri, tegar dan bertanggung jawab.

Meski tak sempat melihat nayshila tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik seperti saat ini, karena beliau meninggal dunia tepat saat ulang tahun nayshila yang ke 8 tahun, namun beliau selalu yakin bahwa kelak nayshila akan tumbuh menjadi gadis yang berparas cantik, pintar dan memiliki jiwa yang kuat seperti dirinya kelak.

Ahh mengingat bunda, nayy jadi semakin kangen sama bunda andai bunda masih disini.. - batin nayshila lirih, sambil mengusap sudut mata nya yang mulai berair, kemudian melanjut kan pekerjaan nya kembali.

***

Nayshila meregangkan otot otot nya sejenak, rasa lelah, kantuk dan juga lapar bercampur menjadi satu. Ia menghela napas lega, akhir nya tugas nya yang semula menumpuk telah selesai ia kerjakan.

Dilihat nya jam berukuran sedang yang menempel di dinding dapur, Waktu menunjukan pukul 09.30 malam.

Sudah cukup larut dan ia belum mengisi perutnya sedari tadi.
ia beranjak dan memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum beristirahat.

Nayshila membuka tudung saji di atas meja makan, kemudian mendengus ketika melihat isinya. Ya, bagaimana tidak? Sedari tadi ia lelah memasak banyak hidangan tetapi makanan di meja makan yang tersisa hanyalah satu butir telur rebus. Sungguh tak berperikemanusiaan !! - Batin nya geram.

Nayshila mencari cari makanan yang bisa ia makan di dalam kulkas untuk meredakan rasa lapar nya, namun hasil nya nihil. tak ada apapun selain beberapa bongkahan es batu.

Akhir nya dengan terpaksa ia memakan sebutir telur rebus itu untuk mengisi perut nya yang benar benar kosong sambil tak henti nya mengumpat di dalam hati. Merutuki nasib nya yang benar - benar sial harus tinggal dengan ketiga orang tanpa perasaan dan belas kasihan itu.

Ia Kemudian melangkah meninggalkan dapur menuju kamar nya dengan perut yang masih kelaparan dan perasaan yang masih kesal.

To be continued..

Bitter Sweet TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang