bad news

10 1 0
                                    

Sore itu langit di jakarta mulai mendung, namun tetesan hujan seperti nya masih enggan untuk membasahi bumi. Hanya menyisakan suasana langit yang gelap dan udara yang dingin.

Nayshila memperhatikan suasana di luar dari balik jendela besar cafe yang menghadap langsung ke arah jalanan. di sana berbagai macam orang hilir mudik melintasi trotoar. mulai dari anak - anak, remaja, orang dewasa bahkan ada juga beberapa lansia.

Nayshila duduk di bangku cafe yang kebetulan sedang agak sepi. Mengistirahatkan sejenak tubuhnya setelah seharian mengerjakan tugas kuliah kemudian akan di lanjutkan dengan melayani para tamu di cafe dimana ia berada saat ini.

Ya, sudah hampir satu tahun belakangan nayshila bekerja sebagai waitress di cafe ini. Jam kerja nya mulai dari pukul 05 sore hingga pukul 10 malam.

Upah yang ia terima untuk lima jam bekerja disini memanglah tidak besar, tapi tak ada pilihan lain bagi nayshila karena hanya di tempat ini lah ia bisa menemukan jam kerja yang sesuai alias tidak bentrok dengan jam kuliah nya.

" ngelamun aja lo, kesambet setan baru tau rasa lo ntar " ujar kenny, salah satu teman nayshila sesama waitress di cafe itu sambil menepuk bahu nayshila cukup keras dari arah belakang hingga sang empu nya sedikit berjengit kaget. Namun sedetik kemudian memasang wajah datar nya kembali.

" ngagetin aja sih " ujar nya datar tanpa merubah posisi nya tadi.

Kenny terkekeh pelan kemudian menduduki bangku kosong di samping nayshila. Ia merogoh saku celana jeans nya untuk mengambil ponsel, lalu memainkan nya sebentar dan menaruh nya dengan asal di atas meja.

Gadis muda itu mendengus, tak ada sesuatu yang menarik. Hanya ada beberapa notifikasi dari akun social media nya yang menurutnya tidak penting.

" kenapa? Wisnu gak ngabarin lagi ? " tanya nayshila tepat sasaran, tanpa mengalihkan pandangan nya. Masih dengan ekspresi bosan.

Kenny hanya bergumam tidak jelas, sambil meletakan kepalanya di atas meja dan terus mencebik kesal.

Nayshila memandang jengah ke arah kenny yang menurut nya terlalu berlebihan itu. Ya, meski nayshila belum pernah berpacaran seperti remaja lain seusia nya, tapi bagi nayshila kenny tetap saja berlebihan.

Hanya karena tidak mendapat kabar satu jam saja dari wisnu sang kekasih, mood nya akan dengan mudah hancur lalu ia akan memasang wajah masam nya seharian bahkan saat melayani tamu - tamu di cafe.

Dan tentu saja hal itu akan membuat si boss - julukan  seorang pria bertubuh tambun yang tak lain adalah pemilik cafe itu - langsung murka dan akan  memarahi tindakan tidak professional yang di lakukan kenny terhadap tamu - tamu yang berkunjung.

***

Bunyi lonceng di pintu masuk cafe pertanda ada pengunjung datang, membuat kedua waitress cantik itu menoleh dan segera memasang ekspresi seramah mungkin. Bagaimanapun juga mereka tetap harus menjaga sikap proffesional mereka bukan ?

" selamat sore, selamat datang di
Babarich cafè " sapa seorang gadis yang bertugas menjadi kasir dengan nada ramah nya menyapa pengunjung yang baru datang itu.

Seorang pria tampan berbalut jas rapi baru saja datang mengunjungi cafe. Pria itu duduk di salah satu kursi di pojokan ruangan. Ia kemudian melambaikan tangan pertanda ingin memesan. Dengan sigap, nayshila menghampiri nya dan menanyakan pesanan pria itu.

" americano latte, matcha pudding dan beef steak nya satu ya mba " ujar pria itu memesan makanan nya.

" americano latte, matcha puding  dan beef steak satu, ada lagi mas? " tanya nayshila memastikan apa yang di pesan pelanggan itu.

" nggak mba " balas nya singkat.

" baik, tunggu sebentar ya mas " ujar nayshila kemudian berlalu ke arah dapur untuk memberikan catatan pesanan itu tanpa menunggu jawaban tamu nya. Kemudian beralih ke tamu - tamu lain yang baru saja berdatangan. Begitu seterus nya hingga jam kerja nayshila habis pukul 10 malam nanti.

****

Nayshila menghembuskan napas nya lega, akhirnya jam kerja nya di cafe sudah selesai. Ia bergegas menuju ruang ganti dan mengganti seragam waitress nya dengan celana jeans hitam, di padukan kaos putih polos berlengan panjang dan sweater rajut agar tetap hangat. Tak lupa ia juga memakai sepatu sneakers pink peach yang sudah mulai pudar warna nya sebagai alas kaki.

Usai mengganti pakaian, nayshila pamit pulang kepada teman teman dan juga boss nya. Ia kemudian melangkah keluar cafe dan mengambil jalan sebelah kiri dimana hanya butuh berjalan kaki sekitar 15 menit untuk sampai dirumah, karena jarak antara rumah nya dengan cafe tempat ia bekerja saat ini memang tak terlalu jauh.

Sesampainya dirumah, nayshila berjalan gontai menuju kamar nya, namun belum sampai di kamar ia mendengar suara mama ros, bela dan vero tengah berada di dapur membicarakan hal yang seperti nya cukup serius. Awal nya ia tak peduli, mungkin urusan uang kuliah ~ pikir nayshila.

Ia hendak berbalik dan melanjutkan niat nya untuk segera beristirahat, namun ketika mendengar namanya di sebut sebut beberapa kali, ia mulai penasaran dan mencoba mendekat ke arah ambang pintu dapur, berusaha menajamkan pendengaran nya.

Seketika nayshila membekap mulut nya sendiri, ia tersentak mendengar pembicaraan kedua saudari dan ibu tirinya itu. Tanpa sadar air matanya meleleh begitu saja tanpa bisa ia cegah. Ia mematung di tempat, bagai tersambar petir.

Dengan perasaan campur aduk, ia berlari menuju kamar nya dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur tak henti henti nya menangis setelah sebelumnya ia membanting pintu kamar nya keras - keras.

Menyadari kehadiran nayshila, ketiga nya, vero, bella dan mama rosellin hanya bisa menghela napas pasrah.

" biar mama yang atur... " ujar rosellin kemudian, ia mengeluarkan satu kalimat yang penuh makna terselubung di dalamnya.

Vero yang paham akan maksud dari kalimat yang di ucapkan mama nya hanya bisa membuang muka.

Ia memang tak berbeda jauh dengan adik nya, bella. Ia juga sering memperlakukan nayshila dengan semena mena. Tapi vero tidak bisa membiarkan sesuatu yang terlampau buruk menimpa nayshila, terlepas dari semua sikap buruk nya terhadap nayshila, ia masih tetap menganggap nayshila sebagai adik nya sendiri.

Diam - diam otak cantik nya mulai memikirkan sesuatu untuk menggagalkan rencana busuk mama nya.

Entahlah apa yang akan terjadi pada nayshila selanjutnya, yang jelas nasib kehidupannya lah yang akan di pertaruhkan saat ini.

To be continued..

Bitter Sweet TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang