Bagian 2 : Pertemuan

73 6 3
                                    

Saat masa antara detikmu dan detikku bertemu, sangat aneh.
Pertemuan yang tak diharapkan.
Tetapi, Apa aku bisa berharap akan menjadi masa yang indah?
Dengan ketidaksengajaan yang terkesan menyebalkan.
Dan,
Akankah aku mencintaimu sebagai yang pertama?

-Indridwiasrah-

***

06:57:30

Setelah mengambil bekal yang telah diberikan oleh bi njum, segera aku masukkan kedalam tas. Dan aku segera bergegas ke sekolah. Sebentar lagi, bel masuk sekolah. Aku semakin panik. Aku berpikir, aku mungkin akan telat. Akupun berlari kesekolah, walaupun aku takut asma ku kambuh.

*Zeedan adalah pengidap asma

"Aku kalang-kabut. Aku lelah. Aku kelelahan!" Kata ku dengan perasaan hampir mati kelelelahan.

"ahh, sial. Udah jam berapa ini?" Lanjut ku sambil melihat jam tangan yang ku kenakan.

BRUKKK!!!

"Eh lo kalo jalan pake mata, jangan main nabrak nabrak aja.." Kata wanita yang menabrakku dengan tak santai.

"Weh lo siapa? Kalo jalan tuh pake kaki bukan mata, bodoh! Jangan ngajak perang pagi pagi. Udah telat nih gue. Awaaass!!" Ucapku kepada wanita yang menabrakku dengan kesal.

Akupun seketika bingung. Wanita itu siapa? Mengapa lancang sekali? Tampang yang lusuh, rambut tak tertata dengan rapih, songong pula. Aku benci dia!

"Aahh.. Gue ga peduli, dasar cewek reseh!" kesal ku sambil menggengam tangan serasa ingin memukulnya.

Tak ingin aku memikirkan cewek reseh itu, tetapi dialah penyebab semua ini. Mimpi apa aku semalam? Dapat bertemu cewek reseh kayak dia. Bikin emosi mulu bawaannya.

07:03:17

Tanpa memperdulikan waktu, aku tiba disekolah. Aku bersekolah di sekolah sastra di Jakarta, Mentari Literary School Jakarta. Dan saat aku sampai, benar saja. Aku Ter-lam-bat. Mau tak mau karena aku telat bangun pagi, aku harus bertanggung jawab atas kesalahanku itu. Aku pun menunggu Pak Rahmat mendatangiku, Sementara aku menunggu Pak Rahmatio Budihardjo, S.Pd, yang biasa di panggil Pak Rahmat, guru BK disekolah yang biasa mencatat dan mengurusi siapa saja yang suka datang terlambat dan bermasalah disekolah. Akupun masih terbayang dengan wanita aneh seperti dia tadi pagi itu.

"Pertama kalinya gue terlambat, ahh garagara si cewek reseh itu tuh. Dasar freak!" Gumamku agak kesal.

Ternyata banyak juga anak yang terlambat disekolah, tak hanya aku. Aku punya banyak teman yang terlambat, tapi ada satu hal yang aku khawatirkan. Aku takut pihak sekolah menelpon papa atas kenakalanku datang terlambat. Bahaya jika papa tau akan hal ini.

"Baiklah, anak anak bapak yang sangat bapak cintai. MENGAPA KALIAN TERLAMBAT?" Tegas Pak Rahmat.

Aku takut, saat aku melihat wajahnya sambil melotot itu. Tapi, karena aku seorang laki laki. Aku tegaskan pada diriku kalau aku akan bisa menerima nya. Aku yakin, wajah Pak Rahmat seperti itu hanya untuk menakut-nakuti saja. Aku sempat berpikir konyol tentang wajah Pak Rahmat. Oow, ternyata apa yang kupikirkan salah. Wajahnya sangat serius.

Tomorrow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang