Sebuah perasaan sepasang sahabat kecil Faras dan Fanesa.
"Punya sahabat cowok itu emang asik. Tapi yang menjadi masalah, kita akan terjebak cinta"
Mungkin itulah yang di rasakan Fanesa.
Tetapi saat Faras mengenal dia, Faras menjadi berubah. Semua...
Fanesa terdiam di pinggir kasurnya. Bingung ingin melakukan apa. Kini di rumahnya tidak ada siapa-siapa. Bunda Fanesa,Miranda sedang kerja di luar negeri, sedangkan sang ayah sudah meninggal sejak usia Fanesa 2 tahun, satu lagi, Fanesa mempunyai seorang kaka, Langit namanya. Dia sedang kuliah kali ini,biasanya pulang malam sekitar jam 7.
Fanesa meraih tasnya yang letaknya tidak jauh dari tempat ia duduk. Dia mengambil Handphone Nya. Dilihat sudah ada Notifikasi dari Mila,teman sekelas Fanesa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Abaikan keterangan WAKTU :) MAKLUMI SAJA YA:)
Sudah sejam lebih Fanesa menunggu kedatangan Mila, akhirnya Mila sudah sampai di rumah Fanesa. "Tumben lo kesini, mau ngapain?" Tanya Fanesa. "Mau ngerjain PR bareng, di rumah, gue juga sendiri. Jadi gue ke sini aja" Jawab Mila sembari membuka buku tulisnya. "PR apaan Mil?"Tanya Fanesa heran. "Fisika"Jawabnya. "Oh. Sebentar gue ambil bukunya dulu" Fanesa pergi ke kamarnya meninggalkan Mila sendiri di ruang tamu.
Sudah hampir dua jam, Fanesa dan Mila belum juga selesai dengan PR. Langit pun sudah berubah warna, khas warnanya bagi Fanesa. "Nes,kayaknya gue pulang dulu deh. Udah sore, gue takut kalau pulang kemaleman" Ujar Mila. Fanesa hanya tersenyum kecil. Mila bersiap-siap untuk pulang,mengemas semua buku yang ada di atas meja.
Saat Fanesa dan Mila berada di ambang pintu. Mereka berdua terdiam. Cowok itu, datang mengenakan kaos polos berwarna putih, dengan celana Jeans berwarna abu abu, dia tengah berdiri di pinggir mobilnya, menatap ke arah Fanesa dan Mila. "Aduh ada Faras nih, untung gue mau pulang, kalau gak,gue bakal jadi nyamuk antara lo sama dia"Kata Mila. Fanesa terdiam. Heran dengan kedatangan Faras ke rumahnya.
"Lo ngapain ke sini Ras?"Tanya Fanesa heran. "Gak kenapa-kenapa"Jawabnya. "Udah ya Nes. Gue duluan ya Ras. Jangan apa-apain sahabat gue ya, kalau sampe dia kegores dikit gue bunuh lo"Ancam Mila. Gadis berambut pendek itu berjalan menjauh dari Fanesa dan Faras,lalu hilang. "Ras" Tegur Fanesa. "Hmm?" "Lo kenapa kesini? Tumben banget. Kangen bukan sama gue?" "Dih. Gue kesini gara-gara Langit nyuruh gue ke sini. Kemungkinan dia bakal pulang malam hari ini,jadi gue di suruh jagain lo"Jawabnya. Fanesa terdiam, "Kok bilangnya ke lo sih Ras? Gue kan adek nya"Tanya Fanesa. Langit adalah kakak Fanesa, usianya berbeda 2 tahun dengan Fanesa. "Mana gue tau. Lo kan anak buangan"Jawab Faras enteng. Fanesa hanya bisa diam tidak tahu ingin membalas apa,dia selalu kalah dalam berdebat dengan Faras. "Lo gak niat nyuruh gue masuk?"Tanya Faras angkat bicara. "Tumben lo mau bicara?" Sindir Fanesa. "Gue bukan patung Nes. Gue juga gak suka di diemin. Terus, gue capek berdiri terus,perlu duduk"Jawabnya kalem.
Saat di dalam,Faras dan Fanesa hanya terjebak dalam keheningan. Hawa dinginnya sore membuat suasana sangat mencekam untuk Fanesa. "Faras,gue takut"Kata-kata itu spontan keluar dari mulut Fanesa. Faras langsung menatap heran Fanesa. "Alay lu" "Seriusan Ras, suasananya kayak ada di film film horor,mencekam gimana gitu" "Terus?" "Gak niat meluk gue gitu Ras" Lagi lagi Faras tertegun. Heran dengan keinginan gadis yang sekarang tengah duduk bersamanya. "Maap pelukan gue terlalu mahal. Gak bisa buat sembarangan orang,sama kayak cinta gue, gak bisa buat sembarangan orang" Kali ini Fanesa tertawa,tertawa atas perkataan Faras tadi. "Emang ada cewek yang mau sama lo Ras?"Tanya Fanesa. "Ada. Kan tuhan menciptakan cowok dan cewek untuk saling mencintai dan menutupi kekurangan nya masing-masing"Jelasnya. Fanesa hanya tersenyum-senyum sendiri dengan omongan Faras. "Kan lu dingin Ras"Ujarnya lagi. Faras diam, tidak tahu ingin menjawab apa, karena Faras diam bukan tanpa alasan,ada alasan Faras begini,tapi Faras tidak ingin memberi tahu Fanesa. "Makanya Ras,jadi cowok jangan dingin-dingin,cewek juga kalau pacaran sama lo,dia bakal ngerasa gak punya pacar" Jelas Fanesa."Oh begitu"Jawab Faras cuek. Fanesa hanya menarik nafas panjang. Setelah itu suasana kembali diam.