Di chapter ini, bakalan full flashback, jadi jangan bingung yah, karena isinya penjelasan gimana kookv bisa ketemu dan Jungkook mengklaim Taehyung sebagai miliknya. Langsung aja Cek It Out!
.
.
.
.
.
.
.
.
FlashbackBuk! Suara buku tertutup dengan keras mengalihkan sesaat perhatian beberapa mahasiswa yang berada di perpustakaan salah satu universitas, sebelum mengabaikannya kembali.
"Aku tidak percaya bahwa demon, vampir, wolf atai sejenisnya itu ada! Siapa di zaman sekarang ini, di abad modern ini percaya dengan hal kuno seperti itu! Primitif sekali!" Ujar Taehyung menggebu - gebu. Sedangkan temannya, Jimin, hanya bisa menggeleng - gelengkan kepala melihat aksi Taehyung yang sudah biasa itu-membanting, menghardik, cerewet, dan kurang percaya akan sesuatu-.
"Kau harus percaya, Tae. Itu adalah kenyataan, sudah ada penelitiannya." Jelas Jimin kepada Taehyung, walaupun ia tahu pasti Taehyung tidak akan mudah percaya.
"Apanya yang harus kupercaya? Itu hanyalah kisah belaka. Apa ada orang yang pernah melihatnya? Tidak kan?!" Hhh... Beginilah Taehyung, seperti dugaan Jimin.
"Bukan begitu, Tae. Kau harus percaya, jika kau tidak mempercayainya aku takut akan terjadi sesuatu padamu. Aku hanya khawatir, Tae" Ucap Jimin menjelaskan kekhawatirannya pada namja manis itu.
"Halahh.. Memangnya kenapa jika aku tidak mempercayainya? Aku akan dimakan olehnya? Apa darahju akan dihisap olehnya? Tidak kan!? Hhhh... Sudahlah, Jim. Aku ada kelas, aku pergi"
"T-tapi, Tae-" belum selesai Jimin berucap, Taehyung sudah pergi meninggalkannya.
"Aku hanya takut terjadi sesuatu padamu jika kau tidak mempercayainya, Tae. Semoga tidak terjadi apa - apa padamu" Bisik Jimin lirih.
.
.
.
.
.
.
SkipJam kuliah sudah selesai 45 menit yang lalu, seluruh mahasiswa sudah kembali ke rumah masing - masing meskipun ada beberapa yang masih diam sekadar mencari wifi gratis, ataupun diam tidak melakukan apapun. Sedangkan, Taehyung, ia sedang mencari bahan tugas di perpustakaan. Entah apa yang ia pikirkan, kenapa harus dijam seperti ini ia ke perpustakaan. Apa ia tidak merasa takut? Jawabannya tidak karena seperti yang sudah Jimin katakan, Taehyung tidak akan muda percaya pada hal - hal yang berbau misteri ataupun horror.
"Du..du..du..du" Senandungnya sambil mencari buku untuk bahan tugasnya. Di perpustakaan, sebenarnya ia tidak sendiri, tadi beberapa orang masih ada disana, tetapi entah kenapa mereka menghilang, dan suasana disana tiba - tiba terasa mencekam.
Bruk! Suara buku terjatuh di dekat Taehyung.
Deg
Deg
Jantung Taehyung berdetak lebih kencang saat mendengarnya.
'Tidak tidak, itu bukan apa - apa, tidak apa - apa, Tae. Itu hanya suara buku terjatuh, mungkin saja ada orang yang menjatuhkannya' Pikir Taehyung. Nyatanya, tidak ada lagi orang lain selain ia yang berada di perpustakaan.
Drep
Drep
Drep
Suara langkah kaki terdengar mendekati Taehyung. Ia mulai takut, jantungnya semakin berdetak kencang, ia mulai sadr dan berpikir, kemana perginya orang - orang, sepertinya tadi tidak sepi seperti ini.
"Taehyung~" Terdengar suara bisikan lirih seakan menggoda Taehyung.
"!!!!!!" Taehyung menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri untuk melihat siapa itu. Dan hasilnya, tidak ada siapapun. Alhasil, akhirnya Taehyung segera mengambil buku yang jatuh tadi, dan menaruhnya kembali, serta segera membawa buku bahan tugasnya untuk pergi dari perpustakaan. Ia berjalan dengan cepat seakan ada yang mengikutinya di belakang.
'Hhh...hh... Kenapa kampus malam ini terasa menakutkan! Kemana orang - orang!!!' Jerit pikiran Taehyung.
Setttttt
Terasa ada yang lewat di belakangnya
"Kyaaaaaa!" Secepat kilat, Taehyung berlari kearah parkiran, untuk mencari mobilnya, dan menancapkan gas agar segera sampai di rumah.
Ia tidak melihat, ada seseorang yang dari tadi memantaunya, dengan smirk dan tatapan bak iblis mengintai mangsa di mata biru berkilatnya, dan berkata,
"I got you, Mine"
.
.
.
.
.
.
.
Malam di rumah Taehyung
Tuk
Tuk
Terdengar suara orang berjalan di rumah Taehyung. Seseorang itu, Jungkook, sedang mengamati Taehyung yang sedang terlelap di kasur Queen sizenya.
'Kamar yang feminim kkk' kekeh Jungkook di pikirannya.
Dia terus berjalan sampai akhirnya ada di samping tempat tidur Taehyung. Lalu, ia mendekati Taehyung dengan gerakan yang tidak terbaca.
Hhhh
Hhhh
Nafas Taehyung menandakan ia tidur sedikit tidak nyaman.
Jungkook masih mengamati 'miliknya' dengan seksama, sebelum memdekatkan tubuhnya mendekatimya, tepatnya sekitar bahu Taehyung.
"Hhhh aromamu sangat menggoda sayangku" Ucap Jungkook tepat disamping telinga Taehyung, yang mulai terganggu tidurnya. Pandangan Jungkook beralih pada bibir Taehyung, bibir yang sangat menggodanya untuk dinikmati oleh Jungkook. Akhirnya Jungkook tidak tahan lagi dan langsung mencium Taehyung kasar.
Cup
"Hmmmhh" Desah Jungkook nikmat, Jungkook berani sumpah! Bibir Taehyung adalah yang paling nikmat diantara semua yang pernah menjadi 'korbannya'. Taehyung is different.
"Hhhh...hmmmpphh" Taehyung mulai tidak nyaman, dia merasa ada yang menghalangi jalur pernapasannya, sehingga napasnya terasa sesak.
'Apa ini? Kenapa aku seperti ini???" Pekik pikiran Taehyung antara sadar dan tidak sadar. Dan, setelah mengumpulkam seluruh tenaga, Taehyung berusaha menyadarkan dirinya.
"!!!!!!" Ada seseorang diatasnya, sedang menindihnya, tepatnya lagi sedang menikmati bibirnya dengan sangat rakus.
"Hhhh... Hhnmphhh" Tubuhnya mulai memberontak. Kepalanya digelengkan ke kanan dan kiri, tangannya digunakan untuk mendorong sosok tersebut sebagai bentuk perlawanan. Namun, dengan mudahnya Jungkook mengalahkan itu semua, hanya dengan kedua tangan dan tubuh kekarnya.
"Akhirnya kau bangun, my love" Ujar Jungkook romantis. Dan itu malah membuat Taehyung semakin takut.
"H-hikss.. Siapa kau! Kenapa kau bisa ada disini!!" Pekik Taehyung
"Kenapa aku bisa ada disini? Hmm.. Coba saja tanya pada dirimu sendiri"
"Apa m-maksudmu, brengsek!" Hardik Taehyung.
"Ssttt, jangan berkata kasar, sayang. Aku disini karena kau tidak percaya padaku"
"....." Taehyung berpikir sebentar, apa salahnya? Memang dia siapa? Kenapa dia menyalahkannya?
"Kau tidak tahu? Bagi siapa yag tidak mempercayai keberadaanku, maka ia akan menjadi korban selanjutnya yang akan kubuat percaya bahwa makhluk seperti aku itu ada....... Bukan hanya khayalan" Sinis Jungkook pada Taehyung. Ia marah mengingat Taehyung mengatakan bahwa makhluk sepertinya tidak mungkin ada di dunia ini, dan hanya khayalan semata, dan sedikit menyindirnya.
"Kau siapa! Aku tidak mengerti! Kau siapaa!! Tolongg, tolo-mmphhh" ucapan Taehyung terhenti karena bekapan tangan Jungkook di bibirnya yah sangat erat sampai ia merasa sesak.
"Hhmphh...hhhh" sesak Taehyung
"Kau masih tidak percaya, kan?"
"Hmmphhh...hmphhh" Itu diartikan Jungkook sebagai tanda tidak percaya.
"Maka akan kubuat kau percaya" Ujar Jungkook datar, dengan bola mata yang berubah menjadi merah darah, dan taring yang keluar dari bibirnya.
"!!!!!" Taehyung, merasa sebentar lagi adalah ajal hidupnya....
.
.
.
.
Skip time
.
.
.
.
"Hhh..hhh" Desahan nikmat terdengar di kamar Taehyung, yang sudah dimantrai oleh Jungkook adar kedap suara.
"H-hikss hentikhh kanhhh ak- mohonhh" mohon Taehyung pada Jungkook, ia sudah memperkosa Taehyung selama berjam - jam. Mungkin sudah 4 atau 5 jam. Sekarang sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, dan Jungkook belum mau berhenti menginvasi tubuh mungil Taehyung. Taehyung merasa, ia lebih baik mati saja, daripada ia diperkosa, harga dirinya sebagai pria terluka karena ini.
"Grhhh kauhh nikhh-math Taeh. Apa kauh sudah percayahh?"
"Hiiksss, iyahh akuhh percayahhh, Kook" Isak Taehyung sudah tidak kuat. Dan itu malah membuat Jungkook semakin bernafsu untuk menggempur Taehyung. Ia memompa kejantanannya dengan sangat cepat agar ia "keluar" dan menyelesaikan ini.
'Hhh..hhhh" Desah Jungkook berat tanda ia sudah akan 'sampai'.
Grhhhhhh
Jleb
Geram Jungkook sambil mencapkan taringnya di leher Taehyung.
"Nhhhh" Taehyung merasa pusing, entah apa yang ia rasakan, sakit, nikmat, dan nyeri berkumpul menjadi satu. Ia tidak sadarkan diri setelahnya.
Sedangkan Jungkook, ia melepaskan tautan tubuhnya dengan Taehyung, dan mulai memakai pakaiannya. Sebenarnya ia tidak rela, tapi mau bagaimana lagi, ia harus segera pergi dari sini karena sebentar lagi akan terang.
Plop
Bunyi tautan mereka terlepas
"Hahhh... Hari ini tenagaku terisi dengan baik, sangat penuh" Sinis Jungkook mengarah kepada Taehyung, yang sudah tidak sadarkan sejak tadi.
"Siapa suruh kau tidak mempercayainya. Itu salahmu, dan aku sudah menghukummu. Omong - omong tubuhmu nikmat sekali, aku puas merasakannya kkk" Monolog Jungkook
Cup
"Aku akan pergi, tapi jangan sedih, kita akan bertemu lagi, sayangku" Akhirnya dengan itu, Jungkook pergi dengan mengepakkan sayapnya di udara dini hari yang masih dingin.
.
,
.
,
.
,
Cuit
Cuit
Suara burung bernyanyi di pagi hari yang cerah di kediaman Taehyung.
"Nghhh" Lirih Taehyung terbangun dari tidurnya. Ia baru saja membuka matanya, tanpa niat menggerakkan tubuhnya. Ia merasa pegal entah kenapa. Tadi malam, mimpinya serasa nyata. Mimpi apa dia semalam? Aneh sekali, syukur saja itu hanya mimpi. Siapa pula itu Jungkook? Apa ia mengenalnya? Bermacam - macam pertanyaan terngiang di kepala kecil namja manis itu.
"Ahh sudahlah.." Serak suaranya, entah kenapa tubuhnya serasa susah digerakkan. Ketika ia ingin bangun,
Deg
Deg
"Arghhh!!" Jeritnya kesakitan. Sumpah demi apa! Tubuhnya, terutama bagian bawah terasa sangat sakit, nyeri, dan melebar. Seperti baru saja dimasuki sesuatu(?) Yang sangat besar.
'Kenapa dengan tubuhku? Kenapa nyeri dan sakit? Terutama di holeku?' Pikir Taehyung. Samar - samar teringat dengan mimpinya tadi malam. Entah kenapa mimpi itu terasa sangat nyata, seakan ia memang benar berada dimimpi itu, diposisi itu.
'H-hikss se-seolma...' Hati Taehyung nelangsa.
"J-jangan bilang h-hiks itu benar - benar t-terjadi" Katanya.
"T-tidak, tidak tidakkkkkk!!!!" Tangis Taehyung. Mimpi itu nyata! Ia benar - benar diperkosa. Pria itu! Pria bernama Jungkook yang mengaku iblis itu telah memperkosanya! Terbukti dengan adanya bercak darah di holenya, begitu juga di selimut dan seprainya.
"Tidakkkkkkk!!!!" Jeritnya entah yang keberapa kalinya.
Tok
Tok
Tok
"Tae!!! Ada apa, nak?!" Pintu kamarnya diketuk oleh Ibunya, Kim Yoona.
"H-hiks" Taehyung tidak menjawabnya, ia hanya terisak di tempat tidurnya.
"Taetae! Buka pintunya, sayang. Mama ingin masuk" Ucap Yoona melembut. Ia khawatir terjadi sesuatu dengan putranya.
"B-buka hiks saja, M-ma" Ucao Taehyung terbata karena menahan tangis.
Cklek
Suara pintu dibuka oleh Yoona. Ia heran melihat kamar anaknya sangat berantakan.
'Tumben, biasanya Taetae bukan orang yang suka dengan keadaan berantakan' Pikirnya.
Syukur saja Yoona tidak melihat bercak darah di kasur dan selimutnya, juga bekas keunguan ditubuhnya. Ia tadi memaksakan diri untuk bangun dan membersihkan sedikit bekas kemarin dan langsung memakai pakaiannya, walaupun harus menahan sakit disekujur tubuhnya terutama holenya.
Yoona mendekati anaknya ke tempat tidur.
"Ada apa, Taetae sayang? Kenapa kau menangis dan menjerit seperti itu? Mama khawatir padamu" Ujarnya sambil mengelus rambut putra tercintanya.
"Ani, gwaenchanha, Ma. Aku hanya mimpi buruk lalu terbangun dan terjatuh dari tempat tidur" Taehyung berucap sambil berusaha tersenyum. Mendengar penjelasan Taehyung, awalnya Yoona tidak percaya. Ia mengernyitkan dahinya. Melihat itu, Taehyung takut Mamanya curiga akhirnya dia menjelaskan secara detail mimpinya-yang pasti ia berbohong soal mimpinya-.
"B-begini, Ma. Tadi aku bermimpi aku kecelakaan, tertabrak mobil dan ekhem meninggal. Jadi, aku berteriak dan menangis. Hiks aku tidak bisa hiks hidup tanpa Mama h-hiks" Isaknya sambil bercerita. Tidak mungkin kan, ia bercerita yang sesungguhnya, jadi ia terpaksa berbohong.
"Ah, geurae.. Hushh cup cup, sudahlah sayang. Itu hanya mimpi, tidak nyata. Kau ada disini bersama Mama, sayang." Yoona berusaha menenangkan Taehyung agar anaknya itu tidak memangis lagi. Alhasil, Taehyung sudah mulai terdiam walaupun masih terdengar isakan kecil dari bibir kissable namja manis tersebut.
"Kau tidak kuliah, sayang? Ini sudah menjelang siang, Tae" Tanyanya kepada Taehyung.
"Tidak, Ma. Aku tidak ingin kuliah hari ini. Aku sedang tidak enak badan. Boleh'kan, Ma?" Mohonnya pada sang Mama, yang tentunya langsung diiyakan oleh Yoona. Lagipula, saat Yoona memeriksa keadaan anaknya, Taehyung, yang pucat dan demam, ia tidak ingin terjadi apa - apa pada anaknya.
"Yasudah, sekarang Taetae istirahat. Mama akan membuatkan bubur dan mengambilkan obat untuk Taetae minum." Baru saja ia akan pergi, tangan Taehyung mencekalnya. Ia langsung menoleh pada anaknya.
"Mama disini saja, yah. Temani Taetae tidur" Rengeknya pada Yoona. Sebenarnya itu hanya akal - akalannya saja. Ia masih trauma tentang tadi malam. Ia tidak ingin sendiri.
"Hhh... Iya , Mama akan menemanimu. Kau ini, cengeng sekali" Ejek Yoona bercanda. Taehyung yang mendengarnya hanya cemberut dan kembali merengek. Moodnya sudah kembali, ia mulai melupakan kejadian tadi malam.Biarkanlah Taehyung tenang sejenak sebelum ia menghadapi hal yang lebih sulit dari ini.
Penasaran dengan kelanjutannya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wkwk aduh maaf yah baru bisa update. Waktunya kepepet bgt. Baru sempet buka lagi wattpadnya. Gimana nih, masih ada yang nunggu cerita ini gak? Mudah2an masih ada yah...
Ini flashback yang pertama yah.. Ak bakal up yang part 2nya. Bisa aja nanti flashbacknya agak panjang makanya ak bagi beberapa part. Kuharap para readers bersabar yah sama flashbacknya. Kalian dipersilakan menerka - nerka kelanjutan ceritanya kok 😂. Aku gak bosen2 bilang ini ke kalian, jika ada kesalahan kata ataupun penulisan mohon dimaafkan, dan jika ada saran boleh ditaruh(?) Di kolom komen kok. Ak malah seneng klo kalian ngasi saran atau kritikan pun boleh asalkan dengan bahasa yg baik dan benar (sopan). Itu berarti kalian memperhatikan ceritaku sampai detail dan suka sama ceritaku.
Oke ak pamit dulu yah...
Salam fujoshi 😂😆😉😱😝😘😚😋😏
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON'S
FantasyCerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan judul, nama tokoh, latar, tempat, dll mohon maaf. Saya membuat cerita ini hanya untuk menuangkan salah satu hobby saya, yaitu menulis. Cerita ini bergenre fantasy, tentang demon, vampir, wolf atau se...