*

24 0 0
                                    

/12/

Pada lampu jalan itu
kau bertanya kepadaku:
rindu macam apa yang melukaimu?
kau diam. Lalu menunjuk luka di dahimu.

"Ini buah masa lalu,
kau petik
ketika menunggu
dalu geletik,"

Di jemari,
kau kembali
pada satu cerita
itu. Sehingga aku lupa.

Mengapa manusia tak pernah bersahabat pada kota,
untuk sekedar berjalan di trotoarnya?

Apalagi pada sejarah. Lampu itu tetap di tempatnya. Bercahaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Belajar Hidup SehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang