Haiku ini seperti aforisme penyair mabuk yang sedang berusaha melewati hari-hari sebelum pelaksanaan operasi kantung kemih. Di sana kau bisa membacanya sambil berdoa agar penyair mabuk lekas tawakal atau mati. Sebab, kau tahu, kota yang terlampau banyak dihuni seorang penyair adalah kota yang tidak sehat dan celaka. Apa sebab, karena terlampau banyak kata yang mengagung-agungkan senja, hujan, malam, dan hal-hal klise lainnya sementara kota terus membuat hidupmu tidak sehat. Bagimu apa itu menjadi sehat? Bagi penyair mabuk, ini kiat menjadi sehat yang dilakukan sangat tidak sehat.