My little Cop (1).

3.3K 287 60
                                    

Aku menghela nafas lega, ternyata membutuhkan waktu 12 tahun untuk orang-orang bodoh itu menyadari bahwa ayahku tidaklah bersalah.

"Appa!, chukahaeyeo..,sekarang Appa sudah bisa beristirahat dengan tenang bukan?, jadi Mulai sekarang Appa Berbahagialah bersama ibu di surga, dan jangan hawatirkan kami, kami di sini akan hidup dengan baik". Gumanku senang.

Namaku Do kyungsoo, dan posisiku sekarang berada di depan gedung pengadilan, uupss!!, lebih tepatnya adalah kandang babi!! Sorry guys.. 🙏, mengapa aku lebih nyaman menyebut tempat menjijikan ini adalah kandang babi?, itu karena walapun mereka sudah meminta maaf dan membersihkan nama baik kami di depan publik, tapi mereka tetap saja tidak bisa mengembalikan kehidupan damai nan sederhana kami, itu sebabnya aku masih menganggap tempat ini adalah tempat yang begitu menjijikan, termasuk orang-orang yang berada di dalamnya, mereka tidak jauh berbeda dengan grombolan babi yang suka memakan kotorannya sendiri.

Betapa bencinya aku kepada mereka yang bersembunyi di balik jubah hitam sialan itu, begitu juga dengan penegak hukum lainnya, kebodohan dan kelicikan mereka, telah membuat ku beserta adikku terpaksa menjalani kehidupan yang mungkin tidak layak di sebut dengan kehidupan.

Saat Ayahku meninggal dengan menyandang gelar sebagai pelaku pemerkosa dan juga pembunuh, aku bersama adikku Do Diyo terpaksa hidup terombang ambing penuh kepedihan, semua orang membenci dan menghina kami, bahkan kami telah di usir dari rumah kami sendiri, aku terpaksa meninggalkan kelas 10 ku karena mereka tidak mengizinkan anak seorang pemerkosa memasuki sekolah suci itu.

Lebih parahnya 1 tahun kemudian, mereka menutup kasus ayahku, ___ walapun aku sudah memohon dan mengatakan kepada mereka bahwa ayahku tidaklah bersalah dan beliau tidak mungkin melakukan hal semacam itu, tapi mereka tetap saja tidak percaya dan menolak permohonan ku untuk tetap menyusut kasus ayahku yang aku yakini bahwa beliau meninggal bukanlah karena bunuh diri, melainkan di bunuh oleh seseorang.

Sejak saat itu aku selalu berusaha keras dan melakukan segala cara agar kami bisa bertahan hidup dan juga bisa mengungkap kasus tuduhan yang mereka berikan kepada ayahku yang saat itu bekerja sebagai supir taksi.

___

Kriiing!!.

Suara deringan telpon telah menyadarkan ku dari lamunan menyedihkan itu, aku merogoh saku sweater coklat yang sedang aku kenakan, setelah aku mendapatkan ponsel ku, akupun menerima panggilan itu.

"Nunna, nunna pasti lupa membayarnya lagi kan?".

Suara teriakan adik tersayangku hampir saja memecahkan gendang telingaku, dengan cepat aku menjauhkan ponsel itu dari telingaku, "Haish.. Chongmal". Gumanku kesal, kemudain ku tempelkan kembali benda sialan itu di telinga. "Arraseo..., nunna akan segera membayarnya, geokjeongma..". Ucapku lembut, ku harap dia tidak akan marah karena aku belum membayar pembayaran semester kuliahnya.

"Nunna, ku rasa aku akan mengambil cuti saja dan mencari pekerjaan saja!!".

Haish.. Jinjja!!, lagi-lagi dia mengatakan hal bodoh itu, membuat moodku buruk saja,
"ya', apakah kamu mau mati eoh?, jika kamu mengambil cuti, lalu sampai kapan aku akan menunggu kelulusanmu eoh, kamu pikir aku tidak capek apa!!, bekerja siang malam untuk membiyayai sekolahmu?".

"Maka dari itu aku ingin bekerja saja, aku ingin meringankan bebanmu nunna".

Dalam hati aku tersenyum bangga, ternyata uri Diyo sudah dewasa.

"Gara-gara aku, nunna berhasil menjadi perawan tua!!".

Sial!, kalimat itu adalah kalimat yang paling aku benci, "Ya' neo!!".
berani- beraninya dia mengataiku perawan tua, "apakah kamu tidak tau berapa umur nunna eoh?, nunna itu masih muda tau".

OuR LoVe Story (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang