My Little Cop (4)

1.7K 229 21
                                    

Pagi hari yang di awali dengan hal yang menyebalkan, sudah pasti itu akan membuat semua orang merasa kesal, begitu juga dengan kyungsoo yang sekarang sedang mengumpat dan menyumpahi segala hal.

"ku rasa dia sudah gila, siapa juga yang mau menjadi budaknya". Guman kyungsoo seraya menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Kyungsoo habis mengelilingi rumah mencari jangmi, namun ia tidak menemukan yeoja paruh baya itu, saat ia melihat kamar jangmi sudah kosong, kyungsoo langsung berfikir untuk kabur, namun sayangnya semua pintu keluar dan juga jendela terkunci dan tidak dapat ia buka, hanya ada satu cara untuk menghindari namja itu, yaitu mengunci diri di dalam kamar.

Setelah mengunci pintu kamarnya, kyungsoo berjalan mendekati jendela dan membuka jendela itu. "Ah.. Jenjang (sial)  ini tinggi sekali, kakiku akan patah jika aku melompat", guman kyungsoo yang sedang menerawang rumput hijau yang ada di bawah.

Kyungsoo kembali menutup jendela itu dan berjalan menuju tempat tidurnya, ia duduk manis sambil berfikir bagaimana caranya agar ia bisa keluar, andai saja ia tidak kembali ke rumah ini, pasti sekarang ia tidak sedang memikirkan cara kabur lagi.

Kyungsoo terkejut saat ia mendengar ketukan pintu, tok, tok, tok,!!

"Nunna dimana sarapanku?, mengapa kamu belum menyiapkannya".

Suara itu membuat jantung kyungsoo berdebar kencang dan mengeluarkan keringat dingin seakan-akan malaikat pencabut nyawa telah menghampirinya, apalagi saat ia melihat gagang pintu yang bergerak tandanya chanyeol sedang berusaha membuka pintu itu.

"Nunna.. Palli nawa (cepat keluar), mengapa kamu mengunci diri di kamar?, apa kamu takut aku akan memakanmu?".

"Jangan takut.., aku tidak memakan daging manusia jadi keluarlah.., karena perutku sudah lapar, dan juga tubuhku mulai gatal-gatal".

Kyungsoo teringat saat ia bertanya kepada jangmi mengapa beliau sangat terobsesi dengan kebersihan, itu karena chanyeol memiliki sedikit alergi pada debu, dan itu membuat kyungsoo sekarang tersenyum senang.

"kalau begitu baguslah, aku harap itu juga bisa membunuhmu", sahut kyungsoo dengan senyuman yang mengembang di wajahnya, tapi senyuman itu perlahan memnudar saat ia mendengar.

"Baiklah.., tapi sepertinya  sebelum aku meninggal aku harus menghubungi seseorang agar arwahku bisa tenang". Chanyeol memainkan ponselnya.

"Ah ye.. Direktur hang..., jal jinaesyeosseoyo? (Anda baik2 saja?)____, syukurlah.. Jo..", seketika chanyeol terkejut saat kyungsoo dengan begitu kasar membuka pintu kamarnya.

Mata bulat kyungsoo melebar menatap chanyeol dengan penasaran, kalimat apa yang selanjutnya akan namja itu katakan kepada derektur hang, jangan-jangan ia benar akan mencabut uangnya.

"Gamdog nim (pak direktur) anda masih ingat dengan adik iparku bukan?".

Kyungsoo memajukan wajah memelasnya ke arah chanyeol namun chanyeol menahan wajah itu dengan menekan Telapak tangannya di atas kening kyungsoo.

"Ye.., A Apakah ada masalah tuan chanyeol?". Sahut tuan hang terdengar gugup.

"Ne isseoyeo (ya!! Ada)".

"Meondaeyeo chanyeol ssi (apa itu chanyeol ssi?)".

Kyungsoo berusaha keras meminta maaf kepada chanyeol tanpa mengeluarkan suaranya, ia menggesekan kedua telapak tangannya tandanya ia menyesali perbuatannya. Dan ia juga berkomat kamit bahwa ia akan melakukan apapun yang namja itu suruh.

"Ah... Tolong jaga dia dengan baik!".

Kyungsoo menundukkan kepalanya lega.

"Karena dia adalah adik iparku, maka aku minta kepada anda untuk menjaganya dengan baik".

OuR LoVe Story (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang