Farris Pov
"Huh cuman mimpi," ujar Farris sambil mengambil air putih diatas meja kecil disamping ranjang yang sedang ia tiduri.
Kenapa mimpi itu selalu datang saat aku bertemu dengan Dania, apa ada hubunganya dengan mimpi itu' pikir Farris yang terus-terusan mengeluh akan sebuah mimpi.
"Ini begitu aneh sungguh." Ucap Farris dengan nada pasrahnya.
"Huh baru jam tiga pagi, tapi kok sulit ya untuk tidur lagi."
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Farris memutuskan untuk keruang tamu. Untuk menonton film yang Bagas punya.
Tapi saat sedang berjalan, dia dikejutkan sesuatu benda jatuh mungkin, seperti sendok.
"Aneh siapa didapur." Ucap Farris lebih kepada dirinya sendiri, dengan kening kiri terangkat.
Akhirnya Farris memutuskan untuk pergi kedapur, untuk memastikan siapa yang ada didapur.
Dengan hati-hati Farris melangkah dengan langkah gontai, untuk melihat apakah ada seseorang yang sedang melakukan sesuatu.
Namun langkahnya terhenti saat melihat siapa yang ada didepanya.Siapa lagi kalau bukan Dania.
"Lo ngapain disini." Tanyaku sambil melihat kearahnya yang terus saja berjijit, dan terus saja memperlihatkan pinggul putih mulusnya.
Sadar Ris, sadar.
"Ehh, kakak ngapain disini." Tanyanya yang membuatku tambah gemas, bukannya menjawab pertanyaanku, malah balik nanya.
"Gue gak bisa tidur jadi gue mutusin untuk nonton, lo sendiri." Kataku sekaligus menanyai kenapa dia disini.
"Aku lapar ka, jadi aku pengen makan. Dan yang aku tau ka Agas tdi malam ada naruh makanan disana." Tunjuk Dania dimana makanan itu berada.
Memang sih tinggi, pantesan aja Dania gak bisa' batinku.
"Sini biar gue ambilin." Kataku sambil mengambil makanan tersebut. "Yang ini kan." Kataku sambil menyodorkan makanan yang masih terbungkus rapi.
"Iya ka makasih, aku ke kamar duluan ya kak." Katanya yang tanpa diduga,
Cup
Deg
Sebuah kecupan hangat dari Dania dipipi kanan Farris, dan saat itu juga Dania berlari meratapi kebodohannya.
Huh Dania mencium ku, what kok jantung gue jadi gini sih. Detaknya kok makin cepat. Huh apa benar aku jatuh cinta dengan Dania.' Batin Farris terus saja mengusiknya
Sadar Ris, sadar dia hanya mengecup pipi lo, sebagai ucapan terimakasih gak lebih.' Batin jahat Farris juga mengusiknya.
Da disisi lain....
Dania Pov
What???
Apa yang udah aku lakuin, dimana aku mendapat keberanian untuk menciumnya. Arghh bodoh, bodoh, bodoh.
Bagaimana bisa aku dengan sengaja bisa berbuat itu, tapi entah kenapa dia sangat tampan saat wajah putih mulusnya dengan peluh membanjiri wajahnya dan semakin menambah pesonanya.
Dengan baju tidur kartun, yang pasti itu baju ka Agas yang sangat menyukai kartun. Dan semakin membuatku gemes saat melihat wajah bingungnya. Sehingga membuat ku memberanikan diri untuk menciumnya.
Coba aja dia yang memulai menciumku, maka aku gak segan dan gak malu untuk menciumnya berkali kali. Ahhhh kenapa aku jadi vulgar gini.
Hentikan Fellya, jangan mikir macem-macem nanti bisa kesambet nanti.
Aku gak punya muka untuk ketemu ka Farris, ahh siall.
"Mending tidur lagi dehh." Kataku sambil mengatur jam alarm agar aku gak kesiangan saat bangun nanti.
♡♡♡♡
Tok..tok..tok....
05.30
Siapa sih, aku kan baru aja tidur. Kok udah dibagunin.
"Fellya...." suara lembut ka Agas dibalik pintu membuat ku tersenyum, kenapa karena kalau dia memanggilku selembut itu pasti ada sesuatu yang ingin dia omongin.
"Hem iya ka tunggu," kata ku sambil membuka pintu kamarku. "Iya ada apa ka," ujarku saat didepannya.
"Nah gini Fell, mommy tadi nelpon kata mom, kakak harus kerumah karena ada sesuatu yang harus diomongin. Kamu gak apakan sendiri, eh maksudnya sama Farris. Tapi ingat jangan macem-macem."
"Berapa hari ka, ehhh kakak jangan nuduh adiknya yang enggak-enggak toh, gak baik." Kataku sambil memanyunkan bibirku. "Awhhh sakit tau." Kataku sambil melotot kearahnya karena dia dengan berani mencubit pipiku.
"Lucu liat kamu gitu, jadi pengen nyubit lagi. Ehh ampun," katanya yang ingin ku bogem mentah mentah wajah tampanya. "emm sekitar 5 hari Fell. Baik-baik ya dirumah jangan nakal." Kata Agas sambil memeluku sambil mengusap punggung ku.
"Kakak hati-hati ya." Kataku sambil tersenyum dan lalu mengecup pipinya.
"Iya kakak pergi ya, tuhh supir mom udah nunggu dari 1 jam, bye sayang." Kata ka Agas lalu berlalu meninggalkanku.
♡♡♡♡
Apa yang akan dilakukan Farris sama Dania kalau tinggal berdua ya wkwkwk
Tunggu lanjutanya minggu depan ya....Thnk's udah setia nunggunya, vote terus ya biar aku semangat nulisnya hehehe...
Maaf ya tempo berterbangan, maklum penulis amatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Belongs To You
FantasyDania Fellya Raffano Haruskah aku memilih dia yang membuatku bahagia, ataukah dia yang membuatku jatuh cinta. Farris Aditya Arlanndo Lagi...dan lagi, haruskah aku yang mengalah, dan memilih untuk tiada. Rakka Fabian Carloss Aku tidak per...