13 : Lolos

147K 7.3K 107
                                    

Adara masih berada di pesta. Ia tampak asik menikmati makanan dan minuman yang tersaji. Di sampingnya, tampak sepasang suami istri dan seorang anak kecil berusia delapan tahun. Sueny yakin kalau laki-laki itu adalah kakaknya.

Sementara itu, pikiran Sueny masih merasa kabut masalah Adara. Ia takut Adara melihatnya ada di pesta ini, tak tahu harus menjelaskan apa kalau sampai hal itu benar-benar terjadi.

Lalu Serren menghampiri Sueny yang tengah duduk di kursi dimana jarang orang lewat. Ia sengaja memilih tempat yang sepi.

"Sedang apa kamu, Sue?" tanya Serren heran tatkala melihat adiknya menyendiri.

"Kak, kakak kenal suami istri dan perempuan muda yang lagi minum koktail buah itu?" tanya Sueny sembari menunjuk ke arah Adara.

"Oh, tentu Sue. Yang lagi nyuapin anak kecil itu temannya kakak, dia kesini ngajak suaminya dan katanya dia mau ngajak adik iparnya juga."

"Oh begitu ya,"

"Kenapa memangnya?"

"Ngak."

"Yaudah kakak pergi dulu ya."

Serren pun berlalu dari hadapannya. Kemudian datang lagi Leo ke arahnya dengan membawa segelas jus alpukat di tangannya.

"Tante?" tanya Leo.

Melihat gaun putih Adara dan segelas jus yang dipegang Leo, memunculkan ide gila di kepalanya.

"Leo, mau bantu tante, kan?"

"Bantu apa?"

"Tumpahin jus yang lagi kamu pegang itu ke gaun yang lagi dipakai perempuan itu," kata Sueny sembari menunjuk ke arah Adara.

"Memangnya ada apa?"

"Perempuan itu menyebalkan, Leo."

"Okay, that's easy. Kalau memang perempuan itu membuat tante tidak nyaman." Kata Leo. Ia segera berjalan menuju ke tempat Adara.

Sueny tersenyum tipis. Ia benar-benar harus bisa lolos dari Adara. Kalau sampai Adara tahu, dia pasti akan memberi tahu orang-orang dan mau tak mau, Sueny harus berhenti bekerja apabila orang-orang mengetahui tentang keluarganya. Membayangkannya saja ia enggan.

Kemudian perlahan-lahan Sueny berjalan mencari keponakannya yang lain. Ia yakin mereka tengah berada disatu tempat yang sama.

Sementara itu Leo terus berjalan ke arah Adara. Dan saat ia sudah berada tepat di samping Adara, lalu dengan sengaja ia menumpahkan setengah dari jus alpukatnya ke gaun putih Adara yang membuat Adara refleks melihat ke arah Leo dan menjerit kaget.

"Ah, gaunku ...."

"Upss ..., jus alpukatku yang berharga," kata Leo dengan nada dibuat-buat.

"Apa katamu barusan? Jus alpukatmu yang berharga? Cih, bahkan gaunku jauh LEBIH berharga dari pada jusmu yang mengotori gaunku ini." Kata Adara yang sudah mulai emosi.

"Lalu?" tanya Leo santai.

"Kamu tidak pernah diajari sopan santun anak kecil? Apa ini? Kamu bahkan tidak minta maaf."

"Aku tidak salah, karpet itu yang salah. Karpetnya membuatku hampir saja terjatuh. Bahkan menumpahkan jusku."

"Dasar anak kecil. Ah gaunkuu ...." Adara berusaha sekuat tenaga menahan emosinya. Bagian belakang gaun putihnya tampak kotor. tamu lain bahkan mentertawakan gaunnya.

Leo masih tak bergeming. Adara pun masih emosi. Dan tak lama, datanglah beberapa orang anak-anak kecil--yang tak lain adalah Charloss, Charless, Galei, dan Keasper.

"Kak Leo." Panggil Lei.

"Tunggu, tante ini, bajunya basah, apa dia mengompol?" tanya Keasper polos. Tentu saja Adara geram mendengarnya.

"Hace saja sudah tidak mengompol. Haha." Balas Charloss.

"Kalian ...." Adara benar-benar sudah emosi, tangannya hampir saja melayang ke arah mereka, namun beruntung kakak iparnya segera datang.

"Adara, apa-apaan ini?" tanya kakak iparnya.

"Lihat, anak-anak kecil ini mempermalukanku."

"Ya sudah biarkan saja, mereka cuma anak kecil."

"T ... tapi--"

"Maafkan tante Adara ya sayang. Sudah, sekarang kalian kembali saja, ya. Lei, titip salam untuk mamamu." Kata kakak ipar Adara. Lei hanya mengangguk dan mereka semua pun berlalu dari hadapan Adara.

"Kok kakak bilang maafin Adara? Yang salah itu mereka." Bela Adara tidak terima.

"Mereka cuma anak kecil, Dara. Ngapin emosi, lagipula mereka anak cucu keluarga Saputro, jangan cari masalah ah."

"Terus gimana? Masa aku mau keliling pesta pake gaun putih yang kotor gini?"

"Ya sudah kita pulang saja. Kamu ini ribut saja."

Adara buru-buru berjalan menuju pintu keluar. Dompetnya ia gunakan untuk mentupi bagian belakang gaunnya yang terkena noda cukup banyak.

Sementara itu, dari kejauhan seorang wanita tersenyum puas. Tak lain adalah Sueny. Rencananya berhasil. Setidaknya, untuk besok, ia aman dari Adara.

Ia tidak tahu kedepannya akan berapa banyak lagi ia melakukan hal-hal gila seperti ini hanya untuk bersembunyi. Ngomong-ngomong, main petak umpet kaya gini itu, ternyata asik juga ya.

***

Matahari perlahan menyelisik ke sela-sela gorden coklat di kamar Sueny. Cahaya yang semakin menyilaukan itu membuat sang pemilik kamar mulai mendesah tidak nyaman.

"Ah, aku masih ngantuuukk. Jam berapa ini," katanya setengah sadar sembari menguap.

Diraihnya jam beker dari meja kecilnya. Samar-samar matanya melihat ke arah jarum jam. Namun ia terkejut, tatkala jarum jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi.

Dengan tergesa-gesa ia bangkit dari kasurnya. Bahkan, selimutnya saja sampai tergeletak di lantai tanpa ia hiraukan.

Jangan macet jangan macet, please, bahaya kalau sampai macet.

Diraihnya handuk dari gantungan baju. Ia segera berjalan menuju kamar mandi di kamarnya. Namun, baru saja ia akan menginjakkan kakinya ke dalam kamar mandi, tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.

Mampus!!! Sueny ceroboh, gimana ini, laporan buat rapat dewan direksi besok belum aku buat. Ah, mampuss. Aduh, mana sebelumnya aku sudah menyanggupi lagi. Kenapa bisa lupaaa.

Sueny merutuki dirinya terus-terusan. Bagaimana ia bisa lupa akan hal penting itu. Kevin pasti benar-benar akan marah. Apalagi kalau ia sampai terlambat. Habis sudah dirinya.

Ia harap, nanti Kevin tidak akan melontarkan kata-kata menyakitkan lagi. Ya, semoga.

Post on 11/12/2017; 19.00 WIB

Oh ya maaf ya, ternyata beberapa part terakhir Kevin alias Jo belum dapet bagian😂 dia gak ditelan bumi kok wkwk. Part selanjutnya dia bakalan muncul kok, jadi, jangan lupa baca yaa.
Oh ya, makasih ya buat vomentnya dari awal sampe sekarang :)
Buat yang tetep mau baca dari awal juga, syukur2 kalo sampe tamat😂
💕

[SS] - Touch the Cold Boss✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang