04 'Istirahat'

18 3 0
                                    

"Sampai ketemu Minggu depan. Sekarang kalian bisa istirahat." Kata Jaehwan. Dia tampak membereskan buku yang dia bawa dengan tergesa. Tidak seperti biasanya.

"IYA PAKKK"

"Selamat siang" kata Jaehwan terakhir kali sebelum keluar dari kelas 12 A3.

"SIANG" balas satu kelas hampir kompak.

'LINE'

Jaehwan berhenti sebentar saat mendengar bunyi pesan masuk di ponselnya. Di bukanya pesan itu.

Tak lama wajahnya berubah gusar saat melihat deretan kalimat di sana.

Dalam diam otaknya sedang menyusun sesuatu agar bayangan buruk yang ada di pikirannya tidak terjadi.

Jaehwan menggigit bibir dalamnya pelan. Tak lama dia melangkahkan kakinya cepat, menuju ruang guru. Sepertinya dia harus membicarakan ini secepat mungkin dengan sahabatnya itu.

Tapi satu getaran lagi di tangannya membuat Geraman frustasi dari bibirnya.

'Jangan bilang dulu ya Abang GANTENG. Nanti aku bilang sendiri.'

'Aku serius, Abang Taukan aku gak pernah main-main'

.
.
.
.
.

"Yuhi"

"Ya ??" Panggilan Fai membuat gue tersadar.

"Kantin yuk."

"Oh, oke." Kata gue sambil berdiri.

"Lafi ??" Tanya gue saat gue sadar temen baru gue yang satunya itu udah gak ada.

"Tuh udah duluan bareng ayang mbeb." Kata Fai dengan nada kesal.

Gue lihat Lafi udah keluar kelas bareng cowok imut bermuka tirus. Mereka berjalan bersisian dan di selingi dengan obrolan kecil.

 Mereka berjalan bersisian dan di selingi dengan obrolan kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu cowok yang duduk di bangku sebelah kanan gue.

"Oh itu pacar Lafi?"

"Iya, namanya Jinyoung."

Gue cuma ngangguk-ngangguk paham aja denger ucapan Fai.

"Ya udah lah, yuk ke kantin"

"Oke"

Saat gue baru aja keluar kelas bareng Fai, tiba-tiba ada yang teriak manggil Fai dari belakang Kita.

Saat gue baru aja keluar kelas bareng Fai, tiba-tiba ada yang teriak manggil Fai dari belakang Kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fafaaaaiiii."

"Ish apa sih Dae."

"Kok gak nungguin aku?"

"Lu gak minta."

"Emang biasanya gimana?"

"Biasanya gue tinggal."

"Ih Fafai jaat."

"Jijik Dae."

Gue cuma ngeliatin perdebatan mereka. Gak tau juga mau ngapain.

"Ini siapa ??" Tanya cowok itu. Gue naikin alis bingung.

"Gue ??" Tanya gue, dia ngangguk semangat sampai gue takut kalo tiba-tiba kepalanya lepas.

Gue ngelirik Fai, dia cuma muter matanya males.

"Anak baru." Kata Fai.

"Kok aku gak tau ??" Tanya cowok itu seolah berbisik.

"Makanya tidur aja dari bel masuk trus bangun waktu istirahat. Mentang-mentang loncat kelas setahun."

"Ish bukan gituuuu."

"Kenapa ?? Mau nyalahin Guanlin ??"

Cowok itu mengerucutkan bibirnya. Lucu. Gue senyum kecil.

"Jadi kamu loncat kelas ??" Tanya gue. Pake panggilan kamu soalnya gue suka yang ucul-ucul gini. Bukan berarti gue pedofil loh ya.

"Iya, Aku Daehwi. Kakak siapa ??"

"Gue Yuhi."

"Salam kenal kak Yuhi."

"Salam kenal juga Daehwi." Bales gue, dia senyum manis ampe matanya ilang. Gue gemes. Gue juga punya satu yang kalo senyum matanya ilang gini.

"Sok manis bener Lu Dae." Kata Fai melihat interaksi gue ama Daehwi.

"Biarin, Bilang aja Fafai iri."

"Nama gue Fai ya Bukan Fafai. Dan juga gue gak iri"

"Bagusan Fafai." Daehwi menjulurkan lidahnya.

"Apa lu bilang??" Gue mijit dahi, sekarang kenapa temen gue kekanakan semua.

"Debat mulu, kapan ke kantinnya." Kata gue.

"Ini Salah Fafai/Daehwi" kata mereka berbarengan sambil nunjuk muka satu sama lain.

Gue ketawa kecil.

"Udahlah ayo jalan. Gue laper." Kata gue sambil narik tangan mereka berdua. Mereka cuma nurut.

"Emang lu tau jalannya Yu??" Tanya Fai. Kita baru aja sampe di pinggir lapangan depan kelas.

Gue berhenti jalan sambil nengok ke belakang. Menatap Fai dengan kerjapan mata.

"Enggak." Bales gue dengan senyuman polos.

Fai menepuk jidatnya, sementara Daehwi udah ketawa kecil.

"Makanya jangan sok lu jadi anak baru" kata Fai yang gue tanggapin ama cengiran. Gue tau dia cuma becanda aja.

Sekarang gantian tangan gue yang di tarik Fai. Sementara tangan gue yang lain masih narik Daehwi.

Jadi deh kita kayak lagi main tarik-tarikan.

Ditengah lapangan..

Di liatin orang..

Malu-maluin emang. 😑😑

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

🌟⬇🌟 Jangan lupa di pencet

Secret Mission ✔ Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang