[there are two POVs in this story][Nikkari's POV as Ishi]
Merasa sesuatu berbeda dari sebelumnya, aku membuka mataku dan menyadari bahwa aku berada di suatu tempat yang tidak begitu ku kenal. Dari bentuknya, mungkin ini adalah salah satu dari kamar di Citadel, tapi, aku belum pernah masuk ke ruangan ini sebelumnya.
'Ini dimana...?'
Beranjak dari futon, aku mulai memeriksa sekelilingku.
'Sepertinya banyak orang yang menempati ruangan ini...'
Tunggu... Aku merasa tubuhku sedikit tinggi dari sebelumnya... Pakaianku berubah, begitu pula wajahku! Aku kenapa?!
Berlari menuju kamar mandi, aku tidak peduli kalau orang-orang memperhatikanku dengan ekspresi kebingungan mereka. Melihat wajahku di cermin, jelas-jelas ini bukan diriku, ini... Ishikirimaru-san!
Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku bisa berada di tubuhnya seperti ini? Apa aku meminum suatu obat yang dapat memindahkan jiwaku? Sepertinya aku tidak melakukan apapun kemarin...
"Ishikirimaru-sama!"
Lalu, siapa yang berada di tubuhku saat ini? Jangan-jangan... Tubuhku tidak bernyawa! Tidak tidak, itu tidak biasa terjadi. Saat seseorang berpindah jiwa, maka pasti ada orang lain yang masuk kedalam tubuh aslinya. Tapi siapa...?
"Ishikirimaru-sama! Kau baik-baik saja...?" Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk tanganku,
"Ah! Ada apa?" selama ini ia memanggilku tetapi aku tidak merespon, tentu saja karena itu bukan namaku! Hah... Mungkin sebaiknya aku harus berperan sebagai Ishikirimaru-san sementara.
"Daritadi aku memanggilmu... Kau yakin kau tidak apa?"
"Oh maaf... Aku tidak apa, tenang saja." balasku dengan senyuman kecil yang sedikit canggung,
"Baiklah! Oh iya, Aruji-sama memintamu untuk ekspedisi nanti siang. Persiapkan dirimu!" ucapnya dengan semangat lalu pergi meninggalkanku. Sebentar... Apa Aruji tau tentang kondisiku saat ini? Ah sudahlah, lupakan saja.
------------------
Hari sudah menjelang siang, dan aku masih belum bertemu dengan tubuh asliku... Bagaimana kalau terjadi apa-apa? Aku tidak akan bisa kembali! Aku hanya berkeliling Citadel ini tanpa tujuan sambil memikirkan keadaan tubuh asliku. Ah iya... Ishikirimaru-san sendiri keadaannya bagaimana...? Apa jiwanya melayang? Haha... Apa yang baru saja ku pikirkan tadi...
Mungkin sebaiknya aku bersiap-siap, anggota unitku yang lain juga pasti sudah melakukan hal yang sama.
Aku masih belum terbiasa dengan postur tubuh ini... Semua benda terasa sangat kecil. Dan juga, aku merasakan hawa yang tidak biasa saat aku mendekati pedang suci ini. Selama ini aku dianggap sebagai sebaliknya, karena memang itu kenyataannya.
Hah... sudah berapa kali aku menghela nafas hari ini? Sepertinya ini akan menjadi hari yang panjang.
----------------
Semua anggota unitku sudah berkumpul di ruangan Aruji sebelum melakukan ekspedisi, dan sebelum kami pergi, aku sempat bertanya sedikit tentang keberadaanku,
"Aruji, kau tau dimana Nikkari berada?" ucapku yang sangat tidak cocok dengan sosok Ishikirimaru-san.
"Hm? Aku akan mengirimnya untuk front lines setelah kalian berangkat, mungkin sebentar lagi." balasnya sambil melihat ke beberapa dokumen.
"Begitukah... Kalau begitu, kami permisi." ucapku sambil meninggalkan ruangannya, mungkin Aruji juga merasakan ada sesuatu yang berbeda denganku, tapi entahlah.