💮Bagian 1 : Sapu Lidi

62 4 0
                                    

"Naik ojeg saja biar ga telat, kan harus nyampe jam 6, dari sini ke sekolah itu sekitar setengah jam kalo naik motor!" Pagi buta celotehan ibuku mulai membangunkanku, jam menunjukkan pukul 5 pagi, ah rasanya ingin terlelap lagi tanpa perdulikan waktu yang terus berjalan. Efek liburan kali ini berat sekali, malas bersekolah karena hari pertama MOPD di sekolahku, SMA Cendrawasih. Usut punya usut katanya kakak-kakak OSIS nya galak galak, aahhh itu alasan kedua menambah kegabutan yang haqiqi. Setengah jam kemudian aku sudah siap, menunggu jemputan ojeg, setangah jam kemudian aku sampai di sekolahku. Hari pertama berjalan lancar, bebas dari hukuman karena tidak terlambat, tidak pula aku lupa membawa persyaratan yang begitu kejamnya kalo ketinggalan bisa kena hukuman. "Dari mana?" Sapa teman sebangkuku, "Oh dari SMP Pelita" "Odinia Putri" katanya,"Nadila Junianti Hariyono, panggil aja Juni" "Pasti lahir bulan Juni" "100% orang bisa menebak itu" ya aku Nadila Junianti Hariyono, panggil Juni, papahku Dode Hariyono, nama belakangku dari nama papahku, dia seorang tentara yang meninggal sebelum aku Ujian Nasional karena kecelakaan dalam pekerjaannya, aku tinggal bersama ibuku Ana Yulianti, dan adikku Samuel Mubaroq. Ibuku yang menjadi tulang punggung keluarga, sempat aku ingin bekerja tapi ditolak ibu, katanya tugasku harus fokus pada sekolah, menikmati masa mudaku, belajar, bermain, pacaran, itu juga kalo memang aku punya pacar.
Hari kedua MOPD, agenda kali ini membersihkan lingkungan sekolah, sebelumnya telah dibagi kelompok sesuai jajaran tempat duduk, jajaranku dapat bagian membeli sapu lidi, aku acuh karena memang belum dekat dengan siapa siapa terkecuali Odin, sampai aku heran melihat laki-laki yang ternyata duduk di depanku terhalang satu orang membawa banyak sapu lidi "oh untung kamu bawa, kita patungan yah? Berapaan harga sapu lidi itu?" Dia diam. Bisu? Tidak aku yakin dia bisa bicara. Tuli? Tidak juga aku yakin dia mendengar. Lelah ku menunggu lalu beranjak terdengar suara lirih "Tak usah patungan" kesal rasanya satu kelas dengan orang sesombong dia, mungkin dia menyangka bahwa seorang Juni tak bisa membayar sapu lidi tersebut.
Beberapa jam kemudian, diadakan pemilihan ketua kelas, 3 orang laki laki maju untuk mencalonkan. Ada yang spesial lebih dari martabak Unyil dekat terminal mobil CPI, ada yang manis daripada Es Cingcau samping gerbang sekolah yang ketiga memasuki waktu sholat duhur pasti menggoda, alhasil sholatku ditunda demi menikmati setaliap lapis cingcau yang menyegarkan dahaga seseorang yang..."Assalamu'alaikum, nama saya Farrel Mukti, asal sekolah dari SMP 2 Cendrawasih" singkat memang, tapi suaranya bergetar mengagumkan, menghentikan detak jantungku, mata tak henti menatap, bibir tak sanggup berucap, dan lirih hati "Aku kagum, aku suka dia, FARREL" ku simpan nama itu sedalam-dalamnya. Ternyata dua hari MOPD membuatku jatuh cinta pada sekolah ini aahh bukan, bukan sekolah, tapi pada dia, pemilik suara itu. Sayangnya, dia adalah si "Tak usah patungan" ah ya aku hampir lupa kalo dia si sombong sapu lidi.





Yaaaaaa tunggu kelanjutannya yaaaaa....Farrel n Juni nanti dateng lagi 💣

Jealous CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang