Gadis itu berjalan dengan langkah cepat menyusuri lorong sekolahnya menuju lapangan basket dimana seorang pangeran impiannya sedang melakukan pertandingan basket dengan sekolah lain disana.
Ia sudah sangat terlambat. Ini semua karena ulah teman-teman sekelasnya yang setiap hari selalu mengerjainya. Dari membersihkan toilet, di lempari penghapus papan tulis, bahkan ia sering di jadikan kambing hitam setiap teman sekelasnya yang melakukan kesalahan, maka ia pun yang kena hukuman oleh para guru.
Hal itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Anitta Jade Lourain. Nama yang cantik bukan??? Nama yang di berikan oleh sang ibu sesuai dengan nama miliknya, yaitu Anitta. Anitta ingin jika suatu saat nanti ia sudah tidak ada di samping anaknya, setidaknya ia masih berada di dalam diri Jade.
Tetapi Jade tidak secantik namanya. Bahkan ia sering di panggil itik buruk rupa, alien, monster laut dan semacamnya. Dan tidak ada satu pun murid SMA Pelita Jaya yang ingin berteman dengannya. Itu semua karena rupa Jade yang sama sekali tidak enak untuk di pandang.
Rambut panjangnya yang selalu ia kuncir kuda, kedua matanya yang di bingkai kaca mata besar yang hampir menutupi sebagian wajahnya, belum lagi banyak jerawat yang tumbuh di kedua pipinya dan di tambah lagi ia memiliki tubuh yang sangat kurus dan kulitnya pun juga terlihat kusam.
Tidak seperti di novel, film, atau cerita bersambung lainnya yang kebanyakan dari mereka memiliki fisik seperti Jade tetapi mereka memiliki kelebihan dalam bidang akademik atau kepintaran, tetapi hal itu tidak ada dalam diri Jade. Dia anak yang biasa-biasa saja sebagai murid SMA Pelita Jaya. Tidak pintar dan juga tidak bodoh. Hal itu menjadi point tambahan bagi Jade yang menjadi sasaran utama dari setiap murid SMA Pelita Jaya untuk mengerjai Jade.
Sambil membawa satu gelas plastik yang berisikan jus wortel yang sebelumnya Jade sempatkan beli di kantin tadi, ia mengedarkan pandangannya pada lapangan basket yang mulai sepi untuk mencari sesosok pria yang sudah mencuri hatinya itu.
Dan bingo!!! Jade menemukan pria itu. Noel Dimitri. Dia ada di sudut lapangan basket yang terlihat sedang mengusap wajahnya yang berkeringat dengan handuk. Dengan langkah cepat Jade segera menghampiri Noel karena ia tahu jika pujaan hatinya itu sedang kelelahan.
"Hai, bagaimana hasil pertandingan tadi??? Apa kamu menang???" tanya Jade dengan sangat antusias kepada pria itu.
Tetapi Noel hanya menolehkan kepalanya sebentar untuk melihat wajah Jade yang sedanh tersenyum senang dan kembali menolehkan kepalanya ke depan untuk melanjutkan kegiatannya yang ter-interupsi dengan suara Jade tadi.
"Hhmm... Maaf ya tadi aku tidak bisa menonton pertandingan kamu. Soalnya tadi aku..."
"Berisik lo!!! Peduli apa gue, lo bisa nonton pertandingan gue atau ngga, itu ngga ada ngaruhnya buat gue. Ngerti lo???"
Dibentak. Diasingkan. Atau pun dicaci maki. Semua itu sudah kebal bagi Jade. Karena yang Jade pedulikan hanyalah agar ia bisa mendengar suara pria pujaan hatinya itu setiap hari.
"Kalau jus wortel ini ada ngaruhnya ngga buat kamu???" seru Jade tanpa menyerah sambil mengangkat jus wortel yang di bawanya tadi.
Dan tanpa di sangka, Noel mengambil jus itu dari tangan Jade dengan kasar lalu ia membuka tutup gelasnya dan Noel langsung menyiramkannya tepat di wajah Jade.
"Dari pada lo beliin jus itu buat gue, mendingan lo pake duitnya buat ngerawat muka lo yang ga enak buat di pandang itu,"
Lalu Noel langsung memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dan hendak pergi dari sana. Tetapi saat Noel ingin pergi, Ally kekasih Noel datang menghampirinya sambil membawa satu gelas plastik yang berisikan jus juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Ain't Me! [Versi Lengkap Di Innovel]
RomanceKisah tentang manusia-manusia yang tidak tahu sampai kapan akan menemukan akhir dari segala drama yang telah mereka ciptakan sendiri. Anitta Jade Lourain, wanita yang begitu dendam dengan masa lalunya yang terasa begitu menyakitkan dan ingin bangki...