Chapter 3~

214 12 0
                                    


Sampai di kamar, Seokjin dan Tuan Min membaringkan Yoongi di kasurnya.

"Namjoon, kamu ambil obat buat Yoongi, trus saat dia sadar nanti kamu beri dia obatnya." suruh Tuan Min ke Namjoon.

"Ne Appa." Ucap Namjoon dan bergegas mengambil obat.

"Seokjin kamu sekarang ke dapur bantu Eomma masak, dan juga buat bubur untuk Yoongi. " ucap Tuan Min

"Dan kalian, tunggu disini, dan jaga hyung kalian. Appa mau telfon dokter park dulu." Ucap Tuan Min.

Dokter Park adalah dokter langganan keluarga Min. Dan dia yang paling dipercaya oleh keluarga Min.

"Ne appa." Ucap mereka kompak.

.

.

.

Setelah diperiksa ternyata Yoongi hanya mengalami maag biasa. Dan saat dokter Park memeriksanya Yoongi sudah sadar terlebih dulu. Dan memudahkan dokter Park untuk memeriksanya dan mengetahui gejala-gejala sakitnya itu.

"Hyung~ akhirnya kamu sadar juga." Teriak Jimin dan menghambur memeluk Yoongi.

"Yak~kau ini. Perut lagi sakit juga." Protes Yoongi ke Jimin.

Dan Jimin hanya cengengesan nggak jelas. Dan Yoongi hanya bisa pasrah dan memutar bola matanya malas.

"Makannya, kalo disuruh makan sama hyung-nya atau adiknya tuh manut. Sekarang siapa yang susah?! kamu juga kan ?!" Ucap Nyonya Min.

"Ne, eomma mianhae, Yoongi nggak akan ngulangi lagi." Ucap Yoongi sambil menundukkan kepalanya.

Dan semua menahan tawa karena baru kali ini Yoongi dimarahin oleh Nyonya Min dan Yoongi hanya menundukkan kepalanya.

























Dan itu merupakan momen yang sangat berharga bagi Yoongi. Karena sekarang tidak ada lagi yang memperhatikan Yoongi baik itu Seokjin, hyungnya sendiri. Dan adiknya. Tapi Yoongi masih untung punya sahabat atau bisa di anggap sebagai adiknya yang masih memperhatikannya yaitu Taehyung dan Jungkook.

"Yoongi hyung~!" Panggil mereka dan menghampiri Yoongi.

"Eoh?! Kalian kok disini. Bukannya kalian masih sekolah, eoh?! Apa jangan-jangan kalian membolos, iya??" tanya Yoongi curiga. Sambil menuding mereka berdua.

"Eoh hyung, kita kan anak yang teladan. Mana mungkin kita bolos." Ucap Jungkook.

"Lah trus kalian kok sudah pulang, inikan masih jam 11 siang, bukannya kalian pulangnya masih nanti?!." Ucap Yoongi.

"Kita emang udah pulang hyung. Dan kebetulan hari ini guru-guru masih rapat. Jadi kita dipulangin." Jelas Taehyung.

"Oooh begitu. Kirain kalian membolos. Kalo bolos udah hyung jitak satu persatu kalian." ancam Yoongi.

"Hiiihh~sereemm." Ucap mereka barengan.

"Emang hyung hantu. Serem-serem." Protes Yoongi.

"Hehehe bisa dikatakan raja hantuuu." Ucap Taehyung.

"Apa kamu bilang~?!"

Dan Yoongi mulai mengejar Taehyung yang kabur karena mau dijitak oleh Yoongi.

Dan Jungkook hanya terkekeh melihat hyung-hyungnya itu, yang sedang kejar-kejar an seperti anak kecil.

"Hosh...hosh... Taehyung sudah...hosh... Hyung ...sudah capek " ucap Yoongi yang ngos-ngosan.

"Aahh ne...hyung...hosh...hosh" jawab Taehyung. Dan menghampiri Yoongi.

Pletak~

"Yah, kena kau...hahhhaa...."

"Yaahh, hyung curang." ucap Taehyung sambil mempoutkan bibirnya.

"hahhahahahahaa, hyung...hhah, kalian seperti anak kecil hahahha" tawa Jungkook.

Disisi lain Yoongi dan Taehyung memiliki rencana untuk Jungkook.

"Hana...dul...set." Ucap Yoongi dan Taehyung bersamaan.

"Yak~Yak kalian ngapain malah kesini. Apa kalian mau membelikan aku es krim. Mmmm aku mau aja sih. Mumpung cuaca hari ini lagi panas." tebak Jungkook.

Greebb~

"Yaahh kenak kau Jeon Jungkook." Yoongi dan Taehyung bersamaan.

"Yak~ hahaha~ hyung hahhaa~ sudah hyung hahha~ mianhae hyung ampuun~ hyung lepaskan~ hhahha Hyung geliii~" ucap Jungkook. Yoongi dan Taehyung emang menggelitiki Jungkook karena mereka ingin menjahilinya.

Yoongi saat ini sangat terlihat bahagia. Mungkin menurut orang-orang Yoongi sangat beruntung memilik adik yang sangat menggemaskan. Tapi dibalik itu Yoongi sangat sedih, Yoongi sangat kesepian. Tapi Yoongi tetap tegar menjalani hidupnya.

Tbc~

Voment pliiiisss~

Mianhae ( Story Of Yoongi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang