Dear diary.Aku bahagia meski pun terkadang menangis sendirian atas apa yang menggangguku.
Iya, sendirian karena semua orang paham dan mengerti tentang apa yang aku rasakan.
Tak semua orang memahami apa yang aku jalani. Dan, tak semua orang bisa memahami jalan pikiranku.
Banyak yang bilang bahwa ini berlebihan. Yah, ini hanya karena mereka yang tak merasakannya.
Aku tak ingin mengeluh, tapi kepada siapa lagi aku harus berbagi.
Aku bahagia, sangat bahagia, tapi aku juga punya sisi lain. Anggap saja, aku itu kita.
Karena pasti dia merasakan hal yang sama kan? Tentu saja, kami satu hati.
****
Aku keynara Alexander Xavita perempuan yang mengagumi dalam diam. Seseorang yang tak mau menunjukan rasa sayangnya. Seseorang yang hanya melihat dia dari kejauhan saja sudah sangat bahagia.
Entah.
Aku hanya secuil dari mereka yang mengaguminya. Aku tak berani mengejarnya, aku tak berani menyapanya, aku tak berani berbicara kepadanya. sebab aku tersadar, aku dan dirinya bagai langit yang sangat sulit aku gapai.
Aku sadar bahwa cinta itu tak mesti harus memiki ada kalahnya kita harus mengorbankan rasa sayang kita demi kebahagiaan orang yang kita sayang.
Aku baik-baik saja jika itu membuat kamu bahagia, Aku akan melakukan itu. Meski ada salah hati yang tersakiti, iya tersakiti? Kamu tau kan? Iya Itu aku dan mungkin kamu tidak.
Namun terkadang, aku lelah untuk berpura baik-baik saja, lelah menahan sakit. Meski tak bisa memaksa, tapi aku tahu aku harus menunggu.
Aku rindu tapi harus menunggu berapa lama lagi? Waktu yang terlalu lama atau aku yang sabar.
Aku rindu, tapi kenapa aku menangis? Karena rindu atau karena aku tersiksa? Neither, aku rindu, tapi haruskah kukatakan?
Lalu, aku harus menangis atau ketawa? Aku rindu, tapi aku merasa ini salah, merindukan seseorang yang sama sekali tak mengenal diriku.
mungkin karena aku kurang memahami akan arti cinta.
Karena dia, aku tak mau mengenal apa itu cinta?.
Ini cerita kedua aku sesudah Double "G"
Casinicacas
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Gone
Teen Fiction- Keynara Alexander Xavita Aku sadar bahwa cinta itu tak mesti harus memiliki ada kalahnya kita harus mengorbankan rasa sayang kita demi kebahagiaan orang yang kita sayang. Aku baik-baik saja jika itu membuat kamu bahagia, aku akan melakukan itu. M...