Geisha menatap pantulan dirinya pada cermin di hadapannya, cantik? Mungkin tidak, ya Geisha selalu menganggap bahwa dirinya kurang cantik. Geisha memang kurang percaya diri.
"Ge. Dari tadi Mama panggil kenapa nggak jawab. Ituh si Luna udah nungguin kamu dari tadi loh.." Geisha mengalihkan pandangan pada pintu kamarnya, menatap wanita paruh baya yang tadi berteriak memanggil namanya dan kini malah menatapnya takjub. "Kenapa Ma?"
"I-ini beneran Geisha anak Mama?" Geisha menggeleng mendengar pertanyaan konyol dari mamanya itu. "Bukan, Ma. Aku anak Papa."
"Kamu tuh ya. Nakal. Mirip Papa." Renita mencubit pipi Geisha gemas. "Dari tadi Luna udah nungguin kamu tuh dibawah."
"What!!! Mama kenapa nggak bilang sih. Luna pasti marah udah nungguin aku lama banget."
"Kamu sih dandan ter-" Ucapan Renita terhenti karena gerakan cepat Geisha yang menyalami tangannya.
"DAH MAMA AKU BERANGKAT DULU YAAAA."
Selanjutnya Geisha telah berlari hingga punggungnya sudah tidak terlihat lagi. Renita menggeleng pasrah, "kebiasaan."
"Lun. Lo dari tadi?" Tanya Geisha yang masih menuruni satu demi satu tanjakan tangga.
Bukannya menjawab sahabat Geisha yang dipanggil Lun itu malah menatap Geisha dari atas ke bawah selama beberapa detik. "Lo kenapa sih Lun? Lo nggak ketempelan hantu rumah gue kan?"
Luna malah menggeleng sambil senyam-senyum kagum ke arah Geisha, Geisha menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena bingung, "Lun lo kenapa sih? Kok gue jadi merinding gini ya?"
"GEISHA!!! LO CANTIK BANGET MALAM INI!!" Teriak Luna.
Geisha mengangkat satu alisnya, "GUE CANTIK?"
Luna mengangguk semangat.
"HAHAHAHAHAA." Geisha tertawa sejadi-jadinya, giliran Luna yang bingung karena tingkah sahabatnya ini.
"Nggak lah, gue nggak cantik."
"Ge- lo itu sebenarnya cantik, cantik banget malah. Tapi lo tuh kurang percaya diri dan nggak peka sama diri sendiri."
"Makasih untuk pujiannya, tapi aku nggak ada recehan Lun."
"Gue beneran, anjiiir." Kesal Luna.
"Terserah lo deh Lun." Geisha menggeleng, "ya udah kapan kita berangkatnya?"
"Yuk sekarang!"
"MAMA AKU BERANGKAT DULU YA. ASSALAMUALAIKUM!!!" Teriak Geisha yang mendapatkan balasan teriak dari mamanya yang dua kali lipat lebih tinggi suaranya,
"WAALAIKUMSALAM. HATI-HATI GE. PINTU RUMAH JANGAN LUPA DITUTUP. GERBANG JUGA. JANGAN PULANG TERLALU MALAM NANTI PAPA KAMU MARAH!!!"
"IYA MAMAHKU SAYANG!!!"
"Ge. Lo sama tante Renita udah mirip toa masjid tau nggak?"
"MAMA KATA LUNA SUARA MAMA MIRIP TOA MASJID!!!"
Renita terkekeh geli mendengar teriakan Geisha, karena Renita tahu anaknya itu memang jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Meet You
Teen FictionBecause I meet you. Seperti game yang dimainkan oleh takdir. Hanya ada dua pilihan, menjalani atau melepaskan?