Langit berwarna hitam gelap dengan angin malam yang dingin menusuk setiap kulit manusia yang masih berkeliaran di malam hari ini. Syafiq tengah mengambil air wudhu saat jam menunjukkan pukul 01.15 pagi. Syafiq akan melaksanakan sholat sunnah tahajud dan tobat seperti biasa. Karena kegiatan yang satu ini sudah menjadi kebiasaan baginya selama satu tahun belakangan.
Didalam sujudnya ia berdoa agar Allah senantiasa melindunginya, memudahkan segala urusannya, dan dapat menjalani segala kegiatan dengan ikhlas. Serta doa untuk kedua orangtuanya dan keluarganya.
Hari ini hari sabtu dimana Syafiq akan pesiar disore harinya nanti, meski tak lama tapi ia ingin bertemu kembali dengan gadis itu. Gadis berkurudung pink dan gamis berwarna biru.
Syafiq kembali menuju kasurnya untuk sejenak beristirahat menanti waktu subuh tiba. Ia teringat sesuatu, kemarin belum sempat dirinya menyemir sepatu, segera saja ia kembali berdiri mengambil sepatunya dan menyemirnya.
"Hoyyy" ucap salah satu teman Syafiq yang juga melaksanakan sholat tahajud saat melihat Syafiq melamun sambil memegang sepatu di tangan kiri dan sikat sepatu ditangan kanan.
"eh.. hehe sorry" ucapnya sambil meringis
"Jangan sering ngelamun lu. Semenjak naik tingkat kamu kok sering ngelamun sih?" Tanya Ardi
"Ah, ini nih. aku lagi bingung aja. kok sering banget setiap kegiatan aku selalu kebayang wajah gadis yang aku temui di alun-alun waktu itu"
"Gadis, gilaa.. lo lagi jatuh cinta. Anjay"
"stttss diem, jangan rame-rame ah"
"hehe iya iya sorry, ntar kan pesiar nih. Lu mau ke alun-alun cari dia?"
"Pengennya, tapi ogah sendirian"
"Gue temenin, gimana? Sekalian aku mau ketemu Bunga--Pacar Ardi."
"Ah elah, ternyata. Sama aja ntar aku jadi obat nyamuk"
"enggak-engak. Mau ya?"
"Tauk ah, pikir ntar. Mau lanjut tidur aku" ucapnya sambil berbaring diatas kasur dan berselimutkan selimut.
...
Kartika tengah berdandan di depan cermin yang ada di kamarnya saat sang Kakak masuk ke dalam kamarnya
"Wihh adekku. Cantiknya.."
"Iya, dongsss"
"Hemm.. Cocok deh kalau sama abang sama-sama pake baju warna biru"
"Ye.. Kan emang seragaman, dasar"
"Wkwk, dek. Mas gugup nih"
"Gaya lo sok gugup" ucap Kartika dengan tetap memoles wajahnya.
"Ishhh beneran tau..." saut Mas Bima.
Suara dering Iphone milik Tika menghentikan ucapan sang kakak, Kartika yang masih memoles wajahnya acuh pada bunyi tersebut sehingga sang Kakak lah yang mengangkat panggilan telephone tersebut.
"Hallo, assalamualaikum, tik" ucap seseorang diseberang sana yang dijawab Mas Bima, "Waalaikumssalam, siapa nih"
"Ah, saya Aji. Mau bicara sama tika bisa??"
"Mau ngomong apa kamu sama adikku ha"
"Ah, saya mau mengajak Kartika jalan nanti sore, bang"
"Jalan?? Jalan kaki maksud lo---"
Kartika yang mendengar sang Kakak semakin geram menjawab telephone, merasa sebal dan segera saja ia rebut Iphone miliknya dan mematikan panggilan telephone tersebut lalu meletakkan ponselnya di atas nakas. Sang kakak hanya bisa diam melongo dengah tingkah sang adek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Lain
General FictionSebuah kisah masa pendidikan seorang Taruna Angkatan Udara bernama M. Syafiq Al-Farizi dengan penuh suka dan duka. 1 tahun yang penuh cerita akan ia lewati dengan pendidikan dan latihan Candradimuka di Magelang dan 3 tahun di Bumi Maguwo, Yogyakarta...