Bagian 2 : awal kecurigaan dan keanehan

41 6 0
                                    

Hari demi hari pun barlalu,mama tina pun kini mulai merasa curiga dan mulai melihat ada keanehan pada putri satu-satunya tersebut , mulai dari semakin seringnya tina berbicara sendiri , tina yang sedang bermain petak umpet dengan bonekanya , bahkan melakukan hal lainnya. Karena khawatir tentang hal itu akhirnya mama tina menanyakannya kepada papa tina yang baru saja pulang dari kantor tempatnya bekerja

"pa kamu ngeliat gak sih ada yang berbeda dari anak kita?"tanya mama tina

"tidak , memangnya ada apa dengan anak kita?" tanggap ayah tina

"itu pa , mama kok sering melihat dia bicara sendiri , main sendiri dan lainnya" jelas mamanya

"wajar saja kali ma , soalnya kan anak kita itu jarang bermain dengan orang luar dan temannya juga belum ada makanya dia berbicara dan bermain sendirian" jawab ringan ayah tina

"tapi pa..."belum selesai berkata papa tina pun langsung memotong perkataan tersebut "sudah mama tenang aja semua itu wajar saja" jawab papa tina guna menenangkan ke khawatiran mama tina.

Setelah melakukan perdebatan dengan papa tina,mama pun menuju ke kamar tina untuk hanya sekedar melihatnya karena dari tadi dia tidak keluar dari dalam kamarnya , ketika sampai diatas dia menemukan kamar tina tertutup akhirnya mama tina pun mengetuk pintu dan berkata "tinaaa" namun tak ada jawaban dari dalam sana , karena merasa takut mama tina pun membuka pintu tersebut dan menemukan kamar itu kosong tidak ada tina dikamar tersebut dan mama pun memanggil lagi "tinaaa" tak lama tiba-tiba dari dalam lemari seperti ada suara ketukkan dan membuat mama kaget.

Dengan penuh kenyakinan dan keberanian , mama tina pun menghampiri lemari tersebut secara perlahan-lahan dan mulai memegang gagang pintu lemari tersebut dan akhirnya dibuka lemari tersebut , betapa terkejutnya mama tina menemuka tina didalam lemari tersebut dan berkata.

"kamu ngapain didalam lemari tina?"bertanya dengan rasa cemas

"ihhh mama mah kan aku lagi main petak umpet" jawab tina sedikit kesal

"main petak umpet sama siapa?"tanya mama dengan penuh kebingungan

"sama sania mah" jawab tina

"sania?maksud kamu sama boneka kamu itu?" tanya mama heran "iya ma" jawab singkat tina

Namun disaat yang berasamaan pula rumah-rumahan yang tina temukan itu mengeluarkan bunyi lonceng yang ada didalamnya dan ketika lonceng tersebut sudah berhenti berbunyi , tina pun membuka pintu rumah tersebut dan melihat sebuah papan kapur tersebut dengan tulisan "ketemu kau" dan tina seketika melihat boneka tersebut terletak didekat pintu kamar dia dan tina berkata "yahhh ketemu deh" sambil menghampiri dan mengambil boneka tersebut dan membawanya masuk kedalam kamar.

Mama tina yang ada disitu merasa kebingungan dan keheranan akan apa yang terjadi sebenarnya barusan dan akhirnya memilih untuk memanggil ayah tina dari depan pintu kamar tina agar melihat semua keanehan ini "pa... pa kesini pa (ke kamar tina)" tak lama kemudian papa tina pun datang "ada apa sih ma kok sampai teriak begitu?"tanya heran dan mama tina menjelaskan semuanya

"aku tadi menemukan tina pa didalam lemari dan saat aku tanya dia bilang dia sedang bermain petak umpet bersama sania" jelas mama tina

"sania?siapa sania?" disini karena papa tina belum mengetahui nama siboneka tersebut

"itu pa sania itu nama bonekanya tina itu"

"ah mama ada-ada aja masa iya sih tina main petak umpet dengan boneka" jawa tak percaya

"coba deh kamu tanya sama tina sendiri dikamar"

Dan akhirnya mama dan papa tina masuk kedalam kamar dan melihat tina sedang bersama boneka dan menulis kata "hai sania" dipapan kapur dan memasukkannya kedalam rumah-rumahan.

"tina kamu lagi apa?"tanya papa

"lagi main pa" jawab singkat "memangnya lagi main apa?" tanyanya lagi "gak tau pa tadi sih aku main petak umpet tapi sekarang aku mau nanya mau main apalagi"jawab santai tina

"bertanya?sama siapa?"papa pun keheranan

"sama sania" jawab singkat. Dan disaat yang bersamaan rumah-rumahan itu pun mengeluarkan bunyi loncengnya lagi dan papa tina yang ada didalam terkejut melihat hal itu tina berkata "sania lagi menulis pa" katanya dengan lugu , ketika lonceng tersebut berhenti berbunyi tina membuka pintu rumah-rumahan tersebut dan mengeluarkan papan kapur tersebut yang terdapat tulisan "itu siapa?" papa tina yang ada disitu pun merasa kebingungan dan keheranan saat melihat hal itu terjadi

"tina ada apa ini sebenarnya?"tanya papa kebingungan

"itu sania pa yang nulis sania itu temen aku , aku sudah janji sama dia untuk berteman selamanya" jawab tina

Karena takut dan khawatir akan hal tersebut ayah tina pun membawa boneka tersebut keluar rumah dan membuangnya ditempat sampah tetapi tina tidak ingin kehilangan temannya itu dan berkata "papa jangan dibuang dia itu teman aku pa aku udah janji sama dia untuk menjadi temannya selamanya" kata tina sambil membujuk papanya tetapi papa tina tetap akan membuang boneka tersebut dan berkata "tidak!!... papa akan tetap membuang boneka ini , ini semua demi kebaikan kamu" kata papa tina sedikit tegas "tapi pa..." belum selesai tina berkata tapi sudah dipotong oleh ayahnya dengan kata "tidak tidak , papa akan tetap membuang ini sudah sana" dan boneka tersebut akhirnya dibuang oleh papanya dan tina ngambek , marah dan sedih akan keputusan papanya tersebut dan akhirnya masuk ke dalam rumah dan mengurung diri didalam kamarnya

Lanjut ke bagian selanjutnya ya....... Bagian 3 : anehan yang menjadi-jadi

Tolong bantu share,vote,komen~~~~~~

Imaginary FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang