Hiruk pikuk kota Jakarta memang sangat menyebalkan. Sedari tadi, Valerie asyik mendengarkan musik di ponselnya untuk menghilangkan kejenuhannya melihat kemacetan seperti ini. Ya, kalo bukan macet gak Jakarta namanya.
Setelah satu jam berada di kemacetan itu, akhirnya pak supir bisa membawa Valerie sampai kerumahnya tanpa kurang suatu apapun.
Seketika Valerie langsung merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya itu. Hari itu memang sangat melelahkan bagi Valerie, sebab hari itu Valerie sibuk membeli keperluan untuk sekolah di sekolah barunya itu.
Valerie pindah sekolah karena pekerjaan papanya. Ya tentu saja pekerjaan kedua orang tua Valerie sangatlah sibuk sehingga mereka jarang berada di rumah.
Valerie pun langsung tertidur pulas karena kelelahan yang dilanda ya sedari tadi.
•••
06.50
"Gawat gara-gara gue kepulesan tidur jadi hampir telat gini kan, duh semoga nanti jalannya gak macet!"
Valerie tergesa-gesa menuruni anak tangga rumahnya. Ia langsung memanggil pak supir untuk segera mengantarnya ke sekolah. Pak supir melaju dengan kecepatan normal agar tidak terjadi sesuatu, untung saja sekolah Valerie hanya berjarak 2 km dari rumahnya jadi, perjalanan Valerie hanya membutuhkan waktu 15 menit. Ya tapi hari ini Valerie memang terlambat, ia sampai sekolah pukul 07.05.
Setelah sampai, Valerie langsung menuju ruang TU untuk mengetahui keberadaan kelasnya. Dan rupanya kelas Valerie berada di lantai dua yaitu kelas XI IPA-1. Valerie diantar oleh seorang guru yang mengajar pada jam pertama di kelas tersebut. Guru itu bernama Bu Vina, Bu Vina mempersilahkan Valerie untuk memperkenalkan dirinya kepada teman sekelasnya.
"Nama saya, Valerie Nathania Husein. Saya biasa dipanggil Valerie, saya pindahan dari Bali. Saya pindah ke sini karena pekerjaan orang tua saya".
"Bagaimana anak-anak? Ada yang ingin ditanyakan pada Valerie?".
"Gak ada Bu".Jawab anak-anak di kelas itu serempak. Bu Vina langsung mempersilahkan Valerie untuk duduk di tempat duduk yang kosong.
"Hai gue Gladys, salam kenal ya". Ucap seorang murid cantik yang duduk di sebelah Valerie tepatnya teman sebangku Valerie. Valerie pun langsung membalasnya dengan senyuman "Salam kenal juga".
"Val, ke kantin yuk! udah jam istirahat nih". Ajak Gladys dan Valerie langsung menyetujuinya.
Valerie dan Gladys langsung memesan makanan, kedua gadis itu langsung akrab saat membicarakan masalah seputar sekolah mereka. Berita Valerie pindah ke SMA itu pun sudah terdengar sebelum Valerie benar-benar masuk, mungkin seluruh sekolah sudah tahu.
Sebenarnya dulu Valerie menetap di Jakarta, tapi karena lagi-lagi tentang pekerjaan orang tua nya ia harus ikut pindah ke Bali, dan sekarang Valerie pun akhirnya pindah ke Jakarta lagi. Sejak pindah ke sekolah barunya, Valerie berharap bisa menemukan sesuatu yang baru.
"Val liat tuh ada Kakak kelas cogan yang mampir ke kantin"
"Hah? Paansih biasa aja kok gak ganteng ganteng amat! Cuma menang putihnya doang dia tuh"
"Ih Lo mah rabun kalik"
Valerie hanya bisa pasrah menanggapi teman barunya itu tepatnya-sahabat baru-. "Namanya Arga Samuel kelas XII-IPA 1, suka fotografi, suka gitar, dannnnn suka nyanyi juga! Itu type Lo kannn?" Jelas Gladys cengar cengir sambil menyikut tanganku. "Emang sengkle lo glad lama lama" jawab Valerie cuek, sebenarnya type cowok yang disukai Valerie itu memang seperti Arga, tapi Valerie hanya bisa membohongi dirinya sendiri.
"Heleh boong! Gue itu bisa ngeramal hahaha" bantah Gladys kesal. "Iya deh iya".
Valerie membuka ponselnya dan membuka salah satu game yang ada di ponselnya, Valerie merasa jenuh karena menunggu pak supir yang sedari tadi tak kunjung datang menjemputnya. Sembari memainkan game, tiba-tiba ponsel Valerie berdering tertulis nama 'Pak Sarto' alias supir Valerie, Valerie langsung menggeser tombol hijau untuk segera mengangkatnya. "Non, maaf hari ini saya gak bisa jemput karena saya masih di Bandung nemenin Bapak". Valerie bingung setengah mati karena ia bingung harus pulang naik apa sementara kakak-kakak nya sedang berada di luar kota dan satu menit setelah Valerie mematikan telfon dari supirnya, Ponselnya pun kehabisan baterai.
Sudah berjam-jam Valerie menunggu angkutan umum lewat tapi nyatanya tak ada yang lewat sama sekali, dan sekolah lama-lama pun menjadi sepi dan tiba-tiba "Lo kenapa, kok kayak ketakutan gitu?" Tanya seseorang yang Valerie lihat tadi di kantin. "Eh, ehm gue sebenernya nunggu jemputan tapi ternyata supir gue gak bisa jemput".
"Bareng gue aja yuk" tawar cowok itu, pertama Valerie menolak, kedua menolak, dan ketiga akhirnya dia menerima tawaran itu. "Gue Arga, lo Valerie anak baru itu kan?" tanyanya pada Valerie.
"Eh iya, by the way makasih ya kak udah nganterin gue sampe rumah"
"Oke, santai aja" balas Arga dengan senyuman.Motor Arga pun melaju pergi meninggalkan rumah Valerie, Valerie hanya bisa mematung karena tak percaya Arga bisa mengantarnya pulang sampai ke rumah. Ini adalah suatu keajaiban Bagi Valerie, benar apa yang dikatakan Gladys bahwa kak Arga itu bener bener cowok idaman.
•••
Gimana? Masih belum sempurna kan? Mohon dimaafkan ya😅 Bantu Voment Ya! Thanks 😂
Para pelangi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bila
Teen FictionBerawal dari pertolongan dan perhatian kecil seorang Arga Samuel, Valerie Nathania terbawa perasaan olehnya. Entah mulai kapan Valerie mulai menyimpan rasa kepadanya, ia juga tak paham. Apakah Arga juga menyimpan rasa kepada Valerie? Atau mungkin ma...