SAI

13 2 0
                                    


"Krringgg.... kriiinggg.... kriiinggg"

Bel tanda istirahat adalah bel yang paling menggembirakan bagi seluruh siswa/siswi SMA TUNAS BANGSA selain dari bel pulang. Karena pada waktu ini mereka akan berhenti mendengar ceramah guru yang mengajar, berhenti menulis sederet angka ataupun huruf. Dan pada waktu ini lah mereka mengisi perut mereka yang sedari tadi berbunyi menuntut makanan.

Namun, tak semua hal yang terdengar menyenangkan dapat membahagiakan semua orang kan?

Dari kelas XI MIPA 1 terlihat seorang gadis mengambil langkah santai meninggalkan kelas hendak menuju perputakaan sekolah tempat favoritnya, walaupun rooftop tetap menjadi yang pertama.

Langkah demi langkah ia tapaki tanpa memperdulikan ocehan siswi yang membentuk kumpulan, puluhan lirikan dari sorot mata lelaki yang memperhatikan semua gerak-gerik langkahnya, dan beberapa siulan yang menggodanya. Ia tetap melangkah menuju tujuanya, sampai seseorang memanggil namanya.

"CALYAAA...." teriakannya menggema diseluruh koridor, merasa dipanggil Calya berhenti. Walau tak berbalik menghadap sang pemanggil karena ia hafal betul siapa yang meneriakkan namanya.

"Kaki lo kram? Sampe nggak bisa dipake buat hadap ke gue?" Ucap si pemanggil

Calya hanya diam. Malas menanggapi

"Kenapa diem aja? Atau kuping lo tiba-tiba tuli?"

"CALYA!!!" Teriaknya sekali lagi

"Iya?" Jawab Calya singkat sambil memutar tubuhnya menghadap Rasti. Dan,

"PLAK"

Tanpa babibu Ranti lansung melayangkan tamparannya dipipi mulus Calya. Calya shock atas apa yang barusan terjadi namun ia tetap diam dan sekuat tenaga terlihat tenang walau pipi sebelah kirinya sudah semerah tomat.

"KURANG?! HAH?!" Teriak Rasti tepat di muka Calya

"PLAK" Rasti menampar pipi sebelah kanan Calya

Calya yang mulai mengepalkan kedua tangannya tampak mengatur nafas dengan berat sambil memejamkan matanya.

"LO CALYA ADALAH ADIK KELAS YANG PALING HINA!" ucap Rasti sambil menunjuk Calya dengan jari telunjuknya

"LO ADALAH ADIK KELAS NGGAK TAU DIRI! SOK SEMPURNA!" Rasti terus membentak sambil mendorong Calya hingga ia mundur beberapa langkah

"LO ADIK KELAS YANG NGGAK TAU TERIMAKASIH!" Teriak Rasti lebih keras dari sebelumnya sambil mendorong tubuh Calya hingga Calya tersungkur ke lantai.

Calya hanya tersenyum, berusaha bangkit walaupun sangat sulit. Tapi ia bisa berdiri tegap menghadap Rasti. Calya mundur beberapa langkah lalu membungkuk dan berucap

"MAAFKAN CALYA KAK RASTI, CALYA MEMANG HINA, NGGAK TAU DIRI, SOK CANTIK DAN TERIMAKASIH SUDAH MENGINGATKAN"

Rasti tersenyum miring mendapati reaksi Calya yang seperti itu. Tapi entah kenapa hatinya malah semakin muak dengan makhluk sejenis Calya.

*****








Heyo heyooo....😅😅😅
Cerita baru ini😁
Sekedar curhat yuups
Ini cerita tuh nyantol aja dikepala timbang muter muter ga jelas dikepala kan mending tak ketik trus di publish😂
^walaupun pendeknya masyaAllah😁^

Oiya mau tanya, dear reader are you dapet feelnya?
"Soktanyatanyaiyakaloadayangbaca😣"

Okeh sekian dan bye byeeeeeeeee lope you😊💛💛💛

One more yang TERPENTING
BAGI BINTANG ORANGE YANG NYEMPIL DI POJOK JEMPOL KIRIMU YAAAAAAAAAAAA





Salam Qiey




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

C A L Y A // slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang