Bagi seorang CALYA ANASTASYA tak apa hidupnya di cela tak pernah bahagia, toh mereka yang bicara tak pernah merasa apa yang ia rasa. Tak apa ia didera caci maki dari tajamnya lidah temannya, toh mereka hanya iri saja. Entah dari apa tuhan membuat hati seorang CALYA yang tetap kokoh walau dibanting takdir, tetap hangat walau badai masalah mengahampiri, dan tetap lembut walau dikasari. Mungkin karena dalam hatinya sudah terpatri "jadilah seperti tanah CALYA. Walau ia terus diinjak namun ia tetap berhasil menguburkan siapa saja yang menginjaknya". nb : Ini cerita baru😁 jadii kalo ada typo maapkeun, kalo ada EYD yang salah boleh di kasih tau gimana benernya😊
1 part