17

1.3K 250 23
                                    

Vomment ya biar semangat akutu buat nulis next chap:3

.
.




"Aku akan kembali ke New Zealand besok"

Jihoon meneguk salivanya kasar,

"Kalau kau mau aku untuk tetap disini, aku akan membatalkan penerbanganku besok dan kalau kau.."

"Tidak.."

Kini giliran Jinyoung menolehkan kepalanya kearah kekasihnya, disana terdapat ekspresi dingin yang jarang ia dapatkan dari wajah si manis ini.

"Kau pergilah, lagi pula bukankah kau disini hanya untuk menuntaskan misi keluargamu?"

"Tapi hyung..."

"Kembalilah ke New Zealand, tempat ini tidak bagus untuk mahkluk sepertimu" Jihoon beranjak dari tempatnya dan mengembalikan jaket Jinyoung yang semula berada di punggungnya ke sang empu "antarkan aku pulang"

Jinyoung membuang nafasnya kasar, lalu ia ikut beranjak  dan berdiri di hadapan Jihoon, menatap dalam kedua manik si manis itu dan mulai memakaikan jaketnya kembali ke yang lebih tua.

"Hyung.. bisa jadi aku akan segera menikah kalau kembali ke New Zealand" ucap Jinyoung sangat lembut, membuat Jihoon mau tak mau mengunci kedua maniknya dengan milik Jinyoung, seakan meminta penjelasan lebih.

"Maaf selama ini aku sudah punya tunangan dan dia seorang wanita. Kita berdua dijodohkan dan.."

"Dan dia juga vampire sama seperti kalian?"

Jinyoung membelakkan kedua matanya lalu menuduk lesu sembari menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan itu

"Aku sudah tau semuanya, semua termasuk tunangan mu yang bernama Joo Kyulkyung.."

"Bagaimana.."

"Park Woojin, anak itu menceritakan semua tentangmu padaku sebelum aku menemui tadi. Jadi itulah aku putuskan untuk bertemu denganmu untuk terakhir kalinya. Bae Jinyoung selamat atas pernikahanmu"

Jihoon menampilkan senyumannya yang sudah lama tidak dinikmati oleh seorang Bae Jinyoung, yang di selamatkan hanya diam membeku, ia tak tahu harus berkata apa, disisi lain ia mencintai Jihoon tetapi keluarga tetaplah nomor satu. Jinyoung ikut tersenyum, senyuman yang miris nan terpaksa, ia membawa tubuh Jihoon dalam dekapannya dan menyimpan wajahnya di curuk leher Jihoon.

"Berjanji padaku kau akan menjaganya dan jangan sampai melukai wanita itu"

"Iya aku janji.. aku janji untuk menjaganya seperti aku menjagamu hyung.."

Jihoon merasa ada sengatan tak rela dan sedih di dalam sana akan tetapi, ia menepis semua itu, ia sadar betul hubungan mereka sangat sulit, bukan karna perbedaan agama ataupun hal yang menoton lainnya, tetapi mereka berdua makhluk yang berbeda, sungguh sangat tidak masuk akal jika seorang vampire akan terus menerus berhubungan dengan manusia, Jinyoung pun sadar akan hal itu dan pastinya jika pihak keluarganya tahu tentang ini, mereka akan berusaha semaksimal mungkin menjauhkan mereka berdua, jadi dengan cara ini mereka bisa hidup dengan tenang tanpa ada larangan dari beberapa pihak.

Seperti permintaan Jihoon tadi, Jinyoung mengantar Jihoon pulang ke rumah paman dan bibinya, seperti ingin menikmati detik-detik terakhir, mereka berdua menautkan jari-jari mereka ke satu sama lain. Sesampainya di depan pekarangan rumah, Jinyoung meminta Jihoon untuk memeluknya sekali lagi, kehangatan tubuh Jihoon menjadi salah satu suhu favoritenya dan sebentar lagi itu akan hilang untuk selamanya, tak ada percapakan di antara kedua pemuda ini, hanya terdengar suara detak jantung yang berdegup normal . Dan kini entah siapa yang memulai, bibir mereka sudah saling menempel, hanya menempel sampai Jihoon berhasil mengeluarkan cairan dari kedua ujung matanya, cairan yang ia tahan sebisa mungkin untuk tidak tumpah di depan Jinyoung, tetapi semuanya gagal, ia menyerah, ia harus akui ia tak rela Jinyoung pergi begitu saja.

Who are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang