Prolog

31 8 0
                                    

"Sya lo apa apaan sih?! Gue bilang gak mau ya gak mau!" Rahang Dika mengeras begitu masuk kamar kosan Syafira.

"Apaan sih lo masuk kamar orang seenaknya aja!" Syafira yang barusan lagi berbaring di kasurnya pun terlonjak kaget begitu ada sesuatu menghantam pintu kamar kosannya, yang ternyata adalah Dika, sang kekasih atau mungkin sudah menjadi mantan kekasihnya sekarang.

Emosi Dika semakin meluap, tangannya mengepal dan aura wajahnya sudah menghitam.

Syafira yang menyadari akan hal itu tentu saja membuatnya ngeri, bisa saja lelaki yang di depannya ini memberi bogeman padanya. Mengingat Dika yang tidak pernah bisa menahan emosinya jika tidak memukul sesuatu yang membuatnya emosi.

Syafira menelan salivanya, berharap Dika masih bisa mengontrol emosinya.

"Pe-pergi gak lo!" Syafira berusaha sekuat tenaga agar tidak terlihat takut di depan Dika.

"Kasih gue alesan kenapa lo selalu minta putus dari gue!!" Dika menaikan suaranya yang terdengar seperti macam meraung.

"Alesan apalagi yang harus gue kasih? Lo yang tau semuanya, gue capek Dik.."

"Halah bilang aja lo main dibelakang gue kan? Ga usah munafik!" Bentak Dika yang diikuti dengan sebuah dorongan kecil pada bahu Syafira.

"Terserah lo mau bilang apa! Gue udah capek Dik, capek!" Cairan bening yang sedari tadi Syafira tahan akhirnya lolos begitu saja dari matanya, "...coba lo rasain dulu jadi gue biar lo tau gimana gue nahan semua. S-sa-sakit Dik..sakit.."

Syafira mengacak rambutnya frustasi dan mencoba memukul lelaki di hadapannya untuk menyalurkan segala kekesalannya selama ini. Tapi dengan cepat Dika menepis tangan Syafira dan mencengkramnya kuat.

"Oke kalo itu emang mau lo. Kita putus!" Sedetik setelahnya Dika melepaskan cengkramannya kasar dan pergi dari kamar Syafira dengan membanting pintunya keras.


C R U E L;

Original published on December 16, 2017.

Re-publish on December 25, 2017.

©ryaonie.



CRUEL; K.DonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang