Sunsets

Chapter 4 - Perenungan

Ketika ku berpikir bahwa aku menyukai gadis ini, disisi lain aku takut kehilangan nya karena kondisi tubuhku yang menjadi incaran para youmu akan sangat berbahaya bagi seseorang yang dekat denganku,tetapi disisi lain aku menginginkannya, aku tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi seperti ini, tetapi aku tidak ingin menggunakan perasaanku dan terjebak lagi kedalam hal yang sama, akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan pikiran rasionalku untuk menjauhinya,namun hatiku sulit untuk menerima pemikiranku aku tetap menginginkannya,layaknya seorang pengemis yang menemukan berlian,aku tidak bisa menahannya.

Tiba-tiba hawa tubuhku menjadi panas,aku tidak bisa berpikir lagi,kuku-kuku tajam mulai bermunculan dari jariku,taring-taring lancip semakin memanjang,dan akhirnya....
Kreeeeeek.....
Huaaaaaa......
Youmu yang bersemayam di dalam diriku bangkit,lepaslah diriku dari gendongan gadis tersebut,luka-luka yang terbuka dengan cepat menutup,melihat diriku yang seperti monster sang gadis berkata..

"Jadi... ini wujud aslimu?..."

Kemudian sang gadis pun segera mengeluarkan tongkat dan merapalkan mantra...

"Wahai engkau... makhluk yang terbuat dari kebencian manusia yang begitu kelam dan jahat dengan ini kuperintahkan engkau untuk kembali ke tertidur lelap....."

"Distorsion Lights!!!!"

Kemudian dia mengarahkan tongkat itu ke arahku, dan tiba-tiba banyak bola cahaya mengelilingiku dan berputar kemudian menabrakan diri kepadaku,youmu yang berada di dalam diriku lenyap bersama dengan distorsi cahaya yang indah.

Sang gadis pun terlihat lelah,sepertinya dia terlalu banyak menggunakan energinya dan kemudian terbaring di tanah.

Singkat cerita... setelah itu,aku terbangun dan melihat sekeliling,aku terkejut bahwa sekelilingku yang tadinya perumahan,sekarang sudah rata dengan tanah,aku tidak tahu apa yang terjadi dan aku melihat gadis tersebut terluka parah aku pun mulai merenungkannya.

"Ada apa ini?..."

"Siapa yang melakukannya?...."

Dengan heran,ku melihat kondisi fisikku yang baik-baik saja aku pun menyimpulkan bahwa diriku yang telah melakukan semua ini.

"Ternyata benar..."

"Aku ini hanya seekor monster.."

"Jika aku terus bersamanya,dia mungkin akan terluka lebih parah lagi,jadi apa yang harus kulakukan?"

Aku menangis karena diriku ini ternyata adalah seekor monster ganas tanpa belas kasihan.

Akhirnya aku memutuskan.....

"Selamat tinggal...."

"Engkau orang yang aku cintai.."
Dengan rasa sedih ku kecup keningnya,dan dengan berat hati kutinggalkan gadis tersebut dengan jaketku untuk menghangatkannya.

Mungkin ini yang terbaik bagiku,karena aku adalah seekor monster,jangan bermimpi mempunyai kehidupan manusia normal....

Karena memang pada dasarnya monster itu berbeda dengan manusia...