Chapter 3
"Hyung, apa kau sakit? Kau lemas sekali dari tadi". Yugyeom memperlambat jalannya melihat jinyoung yang berjalan sedikit tertinggal di belakangnya. Setelah kejadian yang menimpanya kemarin, sebenarnya hari ini Jinyoung ingin bolos sekolah namun dia terpaksa berangkat karena akan ada ulangan matematika hari ini.
"Tidak, aku hanya kurang tidur", Jawab Jinyoung lemah
"Ah hyung harusnya kau banyak istirahat. Kau kan baru saja sembuh".
"Yak, ini kan sudah dua minggu setelah aku keluar Rumah Sakit. Aku baik-baik saja, bahkan jika kau mengajakku berlari aku masih sanggup."
"Oh iya aku jadi ingat, Jaebum hyung bilang hari ini jadwal check up mu kan. Dia meminta ku untuk mengingatkanmu jika kau lupa. Kenapa kau tidak membalas pesannya?"
"Gyeom, bisa kah kau diam? Kalian berdua itu sama saja. Kau pikir karena siapa aku tidak bisa tidur?"
"Ehm molla, nuguya?"
"Tentu saja karena kakak sepupumu yang bodoh itu, Im Jaebum. Dia pikir berapa jam rentang waktu Korea dan Amerika? Ingatkan aku untuk membunuhnya jika dia kembali nanti Gyeom".
"Ndeee~~ dengan senang hati Hyungnim hahaha".
Sekolah masih cukup sepi mengingat Jinyoung yang selalu berangkat terlalu pagi demi menghindari tatapan murid-murid disekolahnya. Bukan salahnya, itu semua gara-gara si jangkung Yugyeom yang cukup populer karena termasuk dalam top three siswa tampan kelas 1. Kedekayannya dengan Yugyeom sudah menjadikannya sasaran kecemburuan dari siswi angkatannya dan sekarang mengingat Wang Jackson salah satu top three dari kelas 2 sering mengikutinya, bertambahlah orang-orang yang menganggap Jinyoung adalah musuhnya.
"Gyeom kau masuklah ke kelas dahulu. Aku bertugas piket di UKS sebelum masuk hari ini", Jinyoung berhenti di depan kelas sambil memberikan tasnya pada Yugyeom.
"Biarkan aku membantu mu hyung, kelas masih sangat sepi. Aku tidak mau sendirian di sini".
"Tidak, kau tetap disini dan salinkan tugas sejarah mu untukku. Aku terlalu sibuk kemarin hingga belum selesai mengerjakan tugasku. Kau kan paling jago meniru tulisanku".
Setelah melakukan perintah seenaknya pada Yugyeom, Jinyoung segera melangkahkan kaki nya ringan ke UKS. Berbeda dengan Yugyeom yang dengan perasaan berat memasuki kelas untuk menjalankan perintah hyung majesty nya. Kenapa Yugyeom begitu menurut? Karena dia tahu seperti apa sibuknya Jinyoung, Yugyeom sebenarnya merasa kasihan dengan tubuh kecil Jinyoung yang selalu diajak bekerja keras, karena itu dia sebisa mungkin selalu mencoba memberi bantuan sekecil apapun itu untuk Jinyoung. Jarang-jarang Jinyoung membiarkan Yugyeom melakukan sesuatu untuknya karena itu kesempatan ini tidak dilepaskan begitu saja oleh Yugyeom.
Jinyoung yang telah sampai di UKS segera memulai menyiapkan keperluan yang akan digunakan oleh petugas UKS. Tidak membutuhkan waktu yang lama karena tinggal menyapu dan menyiapkan peralatan saja. Ketika akan keluar Jinyoung melihat ada satu tirai tempat tidur yang tertutup, karena khawatir ada yang sakit sementara petugas uks belum datang jinyoung mendekati tempat tidur itu.
"srak" Jinyoung membuka tirai tempat tidur. Melihat orang yang tidur di depannya Jinyoung sedikit berpikir.
"Aduh aku lupa siapa namanya. Maru? Ah bukan Marki? Kurasa bukan". Setelah berpikir sedikit lama, "Aaa Markeu, ya Markeu sunbae yang telah menolongku kemarin. Ada apa dengannya apakah dia sakit?'. Jinyoung sedikit mengguncang badan Mark. "Sunbae, Markeu sunbae, Gwaenchanha? Apa kau butuh sesuatu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Ribbon
FanfictionPita merah yang mengubungkan setiap takdir manusia. Akankah pita kita membentuk suatu simpul yang indah ? atau simpul yang rumit dan penuh rintangan?