Jealousy
(Kuran Kaname x Kiryuu Zero)*
Jika Kiryuu Zero adalah seorang perempuan..... (2)
Maka apabila itu diceritakan dari sudut pandang Ketua Pengurus Asrama Bulan. Sang Kuran justru akan semakin genjar mengusilinya.
Seperti ini misalnya...
Ketika sang korban olokan masih setia dengan tatapan maut dan aura mendung di balik punggung. Siap menyulut kilat. Dan bukan Kuran kalau dia gentar akan itu.
Sang ketua kelas malam duduk di bangku seberang. Saling berhadapan. Tetapi Menolak memandang sama lain.
"Kiryuu, hari ini aku akan mengajak Yuuki kencan."
Umpan pertama dilempar. Kiryuu tak membalasnya."Kau awasi kami dari belakang saja. Aku tak mau momen bahagiaku kau ganggu."
Kaname merasa kening sosok tu berkedut dari balik buku. Tapi sang empunya masih beranggapan yang dibaca lebih menarik daripada seringai khas bertujuan menggoda di muka papan sang vampir. Aku bukan budakmu Kuran brengsek!
Seolah bisa mendengar gerutuan hati tersebut, Kuran Kaname semakin antusias mengusik anggota prefek itu.
"Kau boleh menolak ajakanku. Toh Yuuki nanti pasti akan menggeretmu. Aku berharap banyak bisa melihatmu jadi obat nyamuk kita berdua--"BRAK!
Zero membanting buku bacaan tepat di meja yang berdekatan dengan lawan bicara. Lekukan tiga perempat muncul di kepala bersurai platina dengan sorot siap menguliti. Dari sisi mana pun, Kaname tahu Zero murka.
"Mati saja kau vampir sialan!"
Zero segera berdiri dan membawa serta kaki untuk meninggalkan tempat itu sebelum tensi kesabarannya menurun drastis.**
Perlu diketahui, ekspetasi Kaname memang--dan harus--jadi kenyataan.
Selalu absolut.
Sekarang, setelah Yuuki berhasil menyeret-ancam Zero untuk ikut dengan mereka berdua, sang pangeran benar-benar puas. Entah bujuk rayu apa yang diberikan Kuran kepada Yuuki sampai mau-mau saja dipinta membawa serta dirinya.
Yang namanya kencan, kan harus berpasangan. Sedangkan ini minta bertiga. Mau jadi apa dia di sana? Asisten barang bawaan? Zero mendengus kesal. Kalau boleh memilih, dia mau jadi setan saja. Biar bisa memutus hubungan si tengik Kuran.
Tetapi sampai di tempat janjian, ia sudah terlanjur kecut. Apalagi pada si darah murni sialan.
Ia begitu menikmati tiap-tiap raut masam penerus Kiryuu yang tertekuk semakin dalam, ikut berjalan pelan tanpa bersuara sedikit pun. Hanya saja, sekali-kali Kaname tak pernah tahu jika sang bimbogami ikut bertandang pada rencana usilnya.
Tepat menguji kepadaNYA!!
Sudah tiga puluh menit mereka bertiga mengelilingi stan penjual makanan atau toko pakaian. Tetapi baik Yuuki atau dia, tak pernah berhenti lirik seseorang yang berada di balik punggung. Penuh tanda tanya.
Jauh di belakang, setiap kali Kaname dan Yuuki meninggalkan Zero sendirian, para pemuda lajang hingga om-om genit akan selalu mendatanginya. Dari sekadar ingin mengajak kenalan hingga jadi simpanan. Walau pun sudah dibalas oleh sosok cantik itu dengan pelototan membunuh sampai bogem mentah, mereka tetap saja ngotot.
Akhirnya, mau tak mau sang pangeran vampir harus turun tangan mengusir tekat nekat mereka.
Jujur dari palung hati terkecil, Kaname sangat-teramat terganggu! Kalau dia tak melakukan tindakan begitu, maka sudah dipastikan Yuki-lah yang akan menghardik mereka. Perempuan kesayangan tak segan untuk melindungi saudara angkat tersayang dari para penggoda.
Sedangkan Kuran Kaname tak akan pernah rela melibatkan adik paling precious satu-satunya ikut gempur dan adu mulut dengan lelaki keladi. Prinsip Kuran nomer wahid mengatakan bahwa Yuuki itu perempuan. Jadi tak baik melibatkan ia dalam hal-hal berbahaya.
Beda dengan Kiryuu, sekali pun gender dia dibalik, tingkahnya sebelas dua belas dengan pria. Mau dia diganggu atau digodai, Zero bisa jaga diri. Dan Kaname tak akan ambil peduli--tadinya begitu.
Dan tadi yang lalu, berbeda dengan kini.
Detik ini.
Oke. Cukup. Kaname harus berhenti berargumentasi dengan otaknya. Inti masalah--kejahilan Kaname berputar tiga ratus enam puluh derajat dan kembali ke nol.
Nihil tak ada hasil.
Karena dia sekarang sibuk mengintimidasi para penggoda Kiryuu dengan tatapan kau-sentuh-dia-nyawa-melayang. Sedangkan yang butuh ditolong malah berteriak sengit lewat kedua bola mata.
Aku tak minta bantuanmu, lintah darat!!
***
"Kuran, ini semua salahmu!"
Kejadian berlangsung hingga pulang ke asrama masing-masing. Setelah Yuuki diantar sampai gerbang, Zero sudah menyudutkan dia dengan nada ketus. Murka dan maki jadi hidangan penutup."Kiryuu... "
"Jangan dekat-dekat kau makhluk ampas. Apalagi panggil-panggil namaku. Mulai besok aku tak sudi lihat wajahmu, brengsek!"Yang ditodong beri tatapan pasif. Kalau sudah begini, Kuran akan diacuhkan betulan. Aah... Ancaman perempuan biasanya berlaku berapa hari? Karena sampai kini, Kiryuu benar-benar membuang eksistensinya.
Kaname cukup enggan mengakui juga prediksi hari ini salah kaprahnya. Semua berantakan!
Catat benar ini. Kiryuu Zero kalau sudah berwujud perempuan, baiknya disimpan di ranjang. Kalau dilepas di jalanan, tak hanya jadi korban pecehan, tetapi juga tersangka pembunuhan.
Dan baginya sendiri, ia akui ada rasa tak terima bila mainan dan kesenangannya disentuh oleh makhluk selain sang pangeran bermarga Kuran tersebut.
Satu harapan Kaname saat itu. Semoga Zero versi perempuan hanya ada di mimpi buruknya. Titik. Dia tak mau ekspresi tak-kalem-sekali itu harus menampang lagi di permukaan wajah datarnya.
Karena niat memanasi sang kekasih demi secuil perhatian, malah berakhir tersiram didihan air panas cemburu!
***
Kaname mengedik sekejap dalam lamunan panjang. Mata boleh menerawang buku, tetapi bayang pikiran sudah berkelana jauh.Dia lesap hasil rekayasa imaji setelah membaca teks romansa remaja. Di sepuluh inci dari hidungnya, ia menemukan Kiryuu Zero berkutat dengan tugas laporan komite.
"Kiryuu Zero..?"
"Hm," gumanan tak berminat terdengar. Entah mengapa sedikit melonggarkan nafas tertahan tiba-tiba.Suara kekasihnya masih sama.
"Zero... "
Kali ini ia melirik. Malas-malasan.
"Zero, jangan jadi perempuan."
"Hah!?"****
a/n: saya kok hobi banget ya ngerecih mereka berdua??! Emangnya ini receh? /garuktembok/
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRABLE
FanfictionSekumpulan Vampire Knight Drabble. Vampire Knight © Matsuri Hino Setting Gado-Gado: Alternative Universe. Semi-Canon. Canon. Genre: Fluff. Receh Tak Receh. Plotless Tak Menentu. Mix Pairing. WARNING!!! PER-UKE-AN KIRYUU ZERO!! OOC--maybe!! (Yang...