part 2

30 3 1
                                    

Selasa, 5.40

Sepagi ini sekolah Tunas Bangsa masih sepi, tapi Alissha sudah berada di sekolahnya, diantar mamanya.

Alissha keluar dari mobil dan menuju ke arah gerbang yang sudah ada pak Kent --penjaga sekolah. Nama aslinya pak Nanang, kenapa Kent? Karena dia ingin sekali terlahir jadi orang bule. Menurut Alissha dialah salah satu mood booster nya saat moodnya tidak bagus, pak Nanang sudah dianggap Alissha sebagai kakeknya.

"Good morning pak Kent" sapa Alissha dengan senyuman manisnya.

Yang dipanggil nengok ke arah suara "good morning neng geulis, eh beautipul" sapa pak Kent balik.

Alissha tertawa. Selain ingin menjadi orang bule, pak Kent juga ingin bisa memahami bahasanya. "Beautiful pak, gak pake p" ucap Alissha dengan diiringi tawanya.

"Eh iya beautiful, maap udah old" pak Kent juga ikut tertawa.

"Apasi pak, iya deh yang udah bisa bahasa Inggris. Mau Alissha ajarin lagi gak?" Goda Alissha. Pak Kent meminta Alissha untuk mengajarinya, nama pak Kent itu juga dari Alissha, sampai seluruh warga sekolah memanggil pak Nanang dengan pak Kent.

"Pasti dong Alissha, kan kalo pak Kent ke luar negeri jadi gampang ngomongnya" mereka berbicara selalu sambil tersenyum.

Pak Kent mempunyai istri yang bertaut lebih muda delapan tahun darinya, mereka juga memiliki anak empat, tiganya sudah berkeluarga dan satunya lagi masih SMA seumuran Alissha. Pak Kent juga sudah memiliki cucu, cucunya selalu ada di sini, karena anaknya pak Kent berjualan di kantin, maka cucunya juga ikut. Alissha juga suka sama keluarga Pak Kent semuanya baik, seperti pak Kent.

Alissha mengeluarkan kotak bekalnya dari dalam tas. "Yaudah pak nanti sehabis pulang sekolah ya, sambil nunggu Acel latihan futsal. Oh iya, nih Alissha bawain bekel, roti pake keju, biar bahasa Inggrisnya tambah lancar" ucap Alissha sambil tertawa.

Pak Kent mengambil kotak makan dari tangan Alissha "Alissha baik banget sama pek Kent, makasih ya Alissha, semoga rejekinya tambah terus" ucap pak Kent.

"Alissha ulangan, doain semoga dapet nilai yang bagus" ucap Alissha dengan senyumannya.

"Tentu dong pak Kent doain buat Alissha. Yang penting jangan nyontek ya" balas Pak Kent.

"Makasih pak, Alissha masuk dulu ya" ucap Alissha.

***

Sekarang waktunya jam istirahat. Alissha bareng Acel untuk ke kantin. Ketika Alissha dan Acel menuju kantin, Alissha melihat Vito sedang dihukum lari lapangan.

"Itu Abang lo kan cel?" Tanya Alissha dengan jari menunjuk kearah Vito.

"Iya"

Alissha mengerutkan dahinya "kok dijawab gitu doang? Lagi berantem sama Abang lo?" Tanya Alissha.

"Iya, dia telat karena gue kempesin ban motornya" jawab Acel tanpa melihat ke arah Alissha.

Alissha mengerutkan dahinya lagi "kenapa? Kok lo tega?"

"KENAPA? KENAPA LO BELAIN DIA?!" sekarang Acel berbicara melihat kearah Alissha dengan nada cukup tinggi.

Alissha tetap dengan mengerutkan dahinya ditambah muka yang kesal dan sedih. Baru kali ini Alissha dibentak Acel tanpa dia tahu sebabnya.

"KOK LO MALAH MARAH? GUE KAN NANYA BAIK BAIK. KALO MOODNYA GAK MAU DIGANGGU BILANG BAIK BAIK, GAUSAH MALAH NGEBENTAK" Alissha kesal dengan sikap Acel yang keras kepala, karena Alissha gak mau berdebat lagi, Alissha pergi ninggalin Acel ke perpustakaan untuk menenangkan jantungnya yang kaget dibentak Acel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VILISSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang