Senin, 07.00
Hari yang sangat dibenci para murid karena hari ini upacara dan pulang sekolah akan lama tidak seperti hari biasanya. Kini upacara sedang dibagian amanat. Alissha memperhatikan pemimpin upacara didepan panggung ubin itu yang sedang ceramah. Alissha sebenarnya sedang tidak enak badan dari sepulangnya dia berkunjung ke rumah papanya, Alissha juga lupa makan. Kini yang dilihat Alissha semua gelap dan terasa berputar gak lama Alissha pingsan Untungnya ada yang memompah dia dibelakangnya.
***
Mata Alissha sedikit demi sedikit membuka. Kini, yang pertama kali ia lihat seorang laki-laki yang sedang memperhatikannya. Alissha kaget, dia ingin bangun dari posisinya tapi sudah ditahan oleh pria itu.
"Lo siapa? Ngeliatin gue kayak gitu" tanya Alissha dengan muka judesnya.
"Lo disini karena gue" Alissha mengerutkan dahinya setelah penyataan pria itu.
Setelah pria itu menyadari ucapannya ia langsung melanjutkan "eh gak gitu. Maksud gue, lo disini gue yang gendong, tadi lo pingsan" Alissha hanya diam setelah mendengar pernyataan pria itu.
Pria itu mengambil buku daftar pasien UKS di meja "Oh iya, nama lo siapa? Dari kelas mana? Mau gue tulis didaftar buku pasien UKS".
Tanpa berfikir Alissha langsung menjawab "Alissha Adelia kelas XI IPA 2" jawab Alissha.
"Ohh dekel, sekelas sama Acel dong?" Tanya pria itu tapi hanya dibalas anggukan oleh Alissha.
***
Kini, jam pulang sekolah sudah berbunyi. Alissha dari pagi hanya dikelas tidak ke kantin, beruntungnya dia punya sahabat seperti Acel yang suka rela membawakan makanan dan minuman untuknya.
Semua anak kelas XI IPA 2 sudah banyak yang keluar kelas, tertinggal Alissha dan acel. Alissha mendekati Acel yang masih membereskan buku-bukunya.
"Cel, gue pulang bareng lo ya.. abang gue gak bisa jemput" semenjak mama dan papa sama abangnya berpisah rumah, Alissha disuruh mamanya untuk menaiki kendaraan umum atau ojek online dan biasanya diam-diam abang dan papanya menjemputnya, jika mereka tidak menjemput, Alissha pulang bareng Acel. Mamanya sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter.
"Maaf ya ca.. gue hari ini latihan futsal" bukannya Acel tidak ingin mengantarkan alissha, hanya saja tinggal hitungan hari, tim futsal SMA Tunas Bangsa akan tanding futsal, mau tidak mau dia harus berlatih agar SMA nya menang.
"Yaudah deh gue naik ojek online aja" jawabnya, sebenarnya Alissha sedang tidak mood naik ojek online.
"Eh, jangan ca. Gue minta Abang gue buat nganter lo aja. Yuk kebawah cari Abang gue" Acel menarik tangan Alissha dan menuju kebawah. Untung saja abangnya Acel belum pulang dan masih di kantin. Jadi, Acel tidak perlu merasa bersalah kepada Alissha.
Acel menepuk pundak abangnya, yang ditepuk menengok dengan muka yang memampangkan tanda bertanya.
"Tolongin gue bang, anterin temen gue pulang" setelah Acel berucap abangnya berdiri dan melihat Alissha dari atas sampai bawah.
"Lo yang tadi pingsan kan?" Tanya abangnya itu dan hanya dibalas anggukan oleh Alissha.
"Gue lihat lo punya mulut, kenapa ucapan gue cuman lo jawab anggukan doang?" Tanyanya, Alissha gak suka dengan abangnya Acel ini, sok.

KAMU SEDANG MEMBACA
VILISSH
Teen Fiction"Terlambat untuk mengatakan isi hati ini lebih dulu,dan menyimpannya dlm waktu lama." - Alissha Adelia. "Ingin rasanya menyatakan perasaan, hanya saja takut anda mengubah sifat ke saya." - Elvito Danendra. "Lebih baik kehilangan orang yang kita suka...